Sipon, Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung

Reporter

Kamis, 5 Januari 2023 14:12 WIB

Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo

TEMPO.CO, Jakarta - Dyah Sujirah atau Sipon, istri penyair, Wiji Thukul meninggal pada Kamis, 5 Januari 2023 siang ini di kediamanya, di Surakarta atau Solo. Ia meninggal karena mengalami serangan jantung. Kabar ini beredar dengan cepat melalui pesan Whatsapp. Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul membenarkan kabar duka ini. "Iyo Mbak. Doakan damai di sisiNya, ya," tulisnya membalas pesan Whatsapp Tempo, siang ini.

Wahyu Susilo, Adik Wiji Thukul Buat Unggahan Perpisahan

Di halaman Instagramnya, Wahyu mengunggah foto kakak iparnya bersama abangnya, Wiji Thukul, korban penculikan 1998, yang hingga kini belum ditemukan jasadnya. "Sugeng tindak Mbak Pon. Semoga ketemu Kangmas Thukul. Fajar Merah dan Nganthi Wani tabah ya," tulis Direktur Eksekutif Migrant Care itu, setengah jam lalu. Fajar Merah dan Nganthi Wani adalah anak Sipon dan Wiji Thukul.

Jenazah Sipon saat ini masih berada di RS Hermina, Solo. Rencananya, akan disemayamkan di rumah duka, di Kalangan RT 01 Rw 14, Jagalan, Jebres, Surakarta. Dyah Sujirah, selama ini berjuang mencari keberadaan suaminya. Ia terus menunggu kabar dan meminta pertanggungjawaban pemerintah untuk mengembalikan jasad suaminya.

Perjuangan Sipon Mencari Wiji Thukul

Demi membiayai adik-adiknya agar bisa sekolah, Wiji Thukul yang tengah sekolah di Jurusan Tari Sekolah Menengah Karawitan Indonesia di Solo hingga kelas dua berhenti di tengah jalan. Wiji Thukul bekerja serabutan, mulai dari penarik becak, loper koran, hingga tukang pelitur di perusahaan mebel. Pada 1988, Wiji Thukul menikahi Sipon dan membantu pekerjaan istrinya yang merintis usaha sablon.

Sambil membantu istrinya, Wiji Thukul mulai menabalkan dirinya sebagai aktivis yang membantu para buruh. Ia selalu berada di garis depan setiap kali berdemonstrasi. Wiji Thukul kemudian bergabung dengan Partai Rakyat Demokratik. Dalam setiap orasinya, Wiji Thukul selalu membacakan puisi-puisinya yang bergelora mengobarkan perlawanan.

Advertising
Advertising

Wiji Thukul disebut menghilang pada 10 Februari 1998. Sejak tragedi pembantaian di kantor Partai Demokrasi Indonesia, 27 Juli 1996, Wiji Thukul berpindah-pindah tempat demi menghindari kejaran aparat. Dalam pelariannya, Wiji Thukul selalu menulis puisi-puisi perlawanannya. Sejak dinyatakan hilang, Sipon selalu mencari keadilan dan menuntut jasad suaminya dikembalikan.

Baca: Mengenang Wiji Thukul, 5 Puisi Perlawanannya: Istirahatlah Kata-kata sampai Nyanyian Akar Rumput

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

3 Maret 2024

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

10 Februari 2024

Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

Wani tampil membacakan salah satu puisi karya sang ayah, Wiji Thukul di gelaran kampanye terakhir Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

13 Januari 2024

Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

TKN menyatakan penyebutan Prabowo Subianto sebagai penculik aktivis 1998 sebagai tindak pidana pemilu.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

23 Desember 2023

Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

Ganjar Pranowo belum bisa memastikan apakah akan menandatangani kontrak politik soal pelanggaran HAM 1998.

Baca Selengkapnya

Migrant Care Kritik KTT ASEAN: Minim Pelibatan Masyarakat Sipil

7 September 2023

Migrant Care Kritik KTT ASEAN: Minim Pelibatan Masyarakat Sipil

Sejumlah lembaga, termasuk Migrant Care mengkritik pelaksanaan KTT ASEAN yang dianggap minim pelibatan masyarakat sipil.

Baca Selengkapnya

60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

27 Agustus 2023

60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

Wiji Thukul menemukan api bagi simbol perlawanan melalui kalimat-kalimat yang menjadi roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa melawan rezim otoritarianisme.

Baca Selengkapnya

Kisah Istri Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997, Menunggu Suami Tiap Hari di Teras Rumah

31 Juli 2023

Kisah Istri Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997, Menunggu Suami Tiap Hari di Teras Rumah

Dedi Umar Hamdun adalah politikus yang juga merupakan aktivis dan menjadi korban penculikan era Orde Baru. Keluarganya terlunta-lunta.

Baca Selengkapnya

Keluarga Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997 Hidup Memprihatinkan

30 Juli 2023

Keluarga Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997 Hidup Memprihatinkan

Tragedi keluarga Dedi Hamdun tidak hanya berhenti pada penculikan. Anak ketiga Dedi, Hakim Hamdun, juga menjadi korban kerusuhan Ambon.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Wamenkominfo Nezar Patria sebagai Aktivis Antikediktatoran dan Jurnalis

17 Juli 2023

Perjalanan Wamenkominfo Nezar Patria sebagai Aktivis Antikediktatoran dan Jurnalis

Wamenkominfo Nezar Patria pernah diculik dan disiksa aparat menjelang reformasi Mei 1998.

Baca Selengkapnya