Laleilmanino Beri Donasi ke Sekolah Pelestari Tradisi dan Hutan di Kalimantan Barat

Reporter

Tempo.co

Editor

Marvela

Selasa, 1 November 2022 17:46 WIB

Grup Laleilmanino yang terdiri dari Arya Aditya Ramadhya, Ilman Ibrahim, dan Anindyo Baskoro. Foto: Dachri Megantara.

TEMPO.CO, Jakarta - Trio Laleilmanino melanjutkan aksi mereka dalam mengajak generasi muda bergerak bersama untuk menjaga hutan demi mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah. Hal ini dilakukan setelah Laleilmanino sukses mencatatkan single Dengar Alam Bernyanyi sebagai theme song program Y20 2022, platform bagi generasi muda dari semua negara G20 untuk berdialog dan mengajukan solusi atas isu-isu mendesak yang sedang terjadi di dunia.

Kali ini personel Laleilmanino yaitu Anindyo Baskoro (vokalis RAN), serta Arya Aditya Ramadhya dan Ilman Ibrahim (gitaris dan keyboardist Maliq & D’Essentials) melakukan penyaluran donasi kampanye #DengarAlamBernyanyi. Hasil penjualan merchandise, donasi dari publik dan royalti dari single yang digarap bersama Chicco Jerikho, Sheila Dara, dan HIVI! untuk memperingati Hari Bumi Sedunia (Earth Day) ini telah terkumpul sebesar Rp 25 juta.

“Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung berjalannya karya ini, dan juga untuk Hutan itu Indonesia (HII) yang sejak awal kami membuat lagu ini sudah sangat membantu sekali untuk memberi insights supaya lagu ini benar-benar bernyawa,” kata Nino dalam penyerahan donasi yang berlangsung secara virtual beberapa waktu lalu.

Bagi Christian Natalie, Manager Program - Hutan Itu Indonesia, lagu ini selain catchy juga memiliki makna yang dalam. “Pesan tentang selimut polusi yang harus dihajar berhasil disampaikan dengan keren oleh Laleilmanino,” ujar Christian.

Sejalan dengan pesan dalam lagu ini, HII pun merekomendasikan Laleilmanino untuk mendonasikan hasil kampanye ini kepada Sekolah Adat Arus Kualan yang memiliki 4 sekolah informal gratis di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. F Deliana Winki, penggerak Sekolah Adat Arus Kualan Deliana mengungkapkan rasa bahagianya. “Saya berharap dukungan ini bisa bermanfaat bagi anak-anak dan orang-orang muda yang ingin mengembangkan adat, budaya serta menjaga hutan,” ujarnya.

Gerakan akar rumput di Arus Kualan

Martison Siritoitet, salah satu penggerak Sekolah Adat Arus Kualan, yang hadir dalam acara ini mengisahkan bahwa sekolah alam tersebut merupakan bentuk “perjuangan akar rumput” dalam mengajarkan kearifan lokal bagi generasi muda. Beberapa program utamanya adalah pembelajaran tarian tradisional, hingga pengenalan tentang obat tradisional.

“Para murid belajar langsung ke hutan, mengenali serta melihat secara langsung bagaimana bentuk tanaman obat, lalu mereka foto dan dokumentasikan. Kemudian mereka belajar kegunaan setiap tanaman yang penting bagi masyarakat, khususnya di kawasan Arus Kualan,” kata Martison.

Ia menambahkan bahwa murid di Sekolah Adat Arus Kualan juga belajar tentang cerita rakyat, kerajinan tangan, termasuk tentang suvenir-suvenir atau cenderamata. “Semua kearifan-kearifan lokal diajarkan bukan dari orang-orang yang punya titel S1 atau S2, tetapi guru-guru yang merupakan orang lokal. Tetua-tetua adat kita yang punya pengetahuan tentang kearifan lokal, mereka kami jadikan sebagai tim pengajar di Sekolah Adat Arus Kualan ini,” katanya.

Jaga hutan ala Sekolah Adat Arus Kualan

Uniknya, Deliana menambahkan bahwa anak-anak di sekolah tersebut makin antusias menjaga alam usai menyimak lagu karya trio Laleilmanino dan kawan-kawan. “Dengan lagu Dengar Alam Bernyanyi ini, anak-anak semakin semangat. Mereka menanam pohon-pohon dengan bernyanyi bersama saat mengadakan penanaman pohon bersama dengan tema ‘Bernyanyi di Hutan’. Anak-anak itu bersama-sama berjalan kaki langsung ke hutan,” katanya.

Upaya lain yang ditempuh, kata Deliana, adalah selalu menjaga dan menekankan apapun yang sudah diturunkan oleh nenek moyang. Salah satunya, dengan tidak membawa kantong berbahan plastik saat memasuki kawasan hutan. “Ketika kami pergi ke hutan, kami harus membawa alat bernama tombing sebagai pengganti kantong plastik. Jadi kami tidak menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari plastik yang bisa mencemari lingkungan,” kata Deliana.

Sekolah Adat Arus Kualan pun mengajarkan anak-anak untuk menggunakan sendok dari kayu, daun untuk alas makan, serta bahan-bahan lainnya yang mudah terurai. “Selain itu kami selalu memanfaatkan hasil alam secukupnya. Tidak menggunakan semuanya. Bagi kami, hutan itu adalah rumah kami, sungai itu adalah darah kami, dan hutan itu adalah minimarket gratis kami. Jadi kalau kami tidak menjaganya, maka minimarket kami punah. Tetapi kalau kami menjaganya, jadi minimarket kami itu tersedia dengan gratis,” katanya.

Deliana juga mengungkapkan bahwa dukungan dana dari kampanye ini akan dimanfaatkan untuk membangun rumah di hutan. “Nanti kami akan membuat rumah kecil-kecilan untuk kegiatan menjaga alam sekitar. Kami juga akan membeli beberapa buku tentang alam. Anak-anak sekarang sedang meneliti tentang tanaman obat tradisional, kita akan bantu dengan donasi yang diberikan,” ungkap Deliana.

Inspirasi yang berkelanjutan

Dalam penyerahan donasi, Program Director Coaction Indonesia, Verena Puspawardani mengungkapkan bahwa aksi Laleilmanino adalah hal yang luar biasa. Ia pun meyakini bila langkah ini dapat menjadi inspirasi, bagi masyarakat maupun organisasi lainnya.

“Semoga aksi yang sudah dimulai ini juga tidak berhenti di sini, tetapi tetap menginspirasi teman-teman dari komunitas lainnya. Lagu ini juga pasti akan kami pakai untuk setiap langkah kami, dan menjadi pengingat bahwa ini adalah story yang sudah diramu dengan indah oleh Laleilmanino,” kata Verena.

Nino mewakili Laleilmanino berharap masyarakat tak hanya sekadar menikmati lagu Dengar Alam Bernyanyi, tetapi betul-betul mengaplikasikannya dalam hidup masing-masing. Ia mengajak masyarakat untuk lebih peka lagi terhadap sinyal atau alarm yang diberikan oleh Bumi, serta mengingatkan bahwa tiap individu punya tanggung jawab untuk membuat alam lebih sehat lagi. “Kami di sini mencoba membuktikan bahwa apapun profesimu, apapun yang kamu tekuni, kita bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan perlindungan alam,” ungkapnya.

Baca juga: Laleilmanino Gandeng Banyak Musisi Ternama Meriahkan We The Fest 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ditantang Daud Kim, Ayana Moon: Pengacara Saya akan Jelaskan Hal Ilegal di Korea

11 hari lalu

Ditantang Daud Kim, Ayana Moon: Pengacara Saya akan Jelaskan Hal Ilegal di Korea

Ayana Moon, influencer muslim Korea Selatan menjawab tantangan Daud Kim, Youtuber mualaf yang viral setelah mengumumkan akan membangun masjid.

Baca Selengkapnya

Mencegah Penyelewengan Dana Donasi Daring

24 hari lalu

Mencegah Penyelewengan Dana Donasi Daring

Kasus penyelewengan dana donasi daring Singgih Sahara terjadi karena kesenjangan antara aturan dan praktik.

Baca Selengkapnya

BAZNAS RI Setop Terima Donasi dari McDonalds Indonesia Usai Diprotes Masyarakat

26 hari lalu

BAZNAS RI Setop Terima Donasi dari McDonalds Indonesia Usai Diprotes Masyarakat

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyatakan tidak akan menerima lagi donasi dari McDonalds Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Luncurkan Fitur Livin' Sukha Donasi

30 hari lalu

Bank Mandiri Luncurkan Fitur Livin' Sukha Donasi

Bank Mandiri Bekerjasama dengan Mandiri Amal Insani (MAI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), meluncurkan Sukha Donasi yang hadir di Livin' by Mandiri melalui fitur Sukha pada 23 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

30 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Livy Renata Tanggapi Tudingan Ngemis Online, Dana di Trakteer Tidak Cukup Beli Mercy

39 hari lalu

Livy Renata Tanggapi Tudingan Ngemis Online, Dana di Trakteer Tidak Cukup Beli Mercy

Meski merasa perlu mengklarikasi tudingan sudah mengemis online, Livy Renata mempersilakan netizen menduga-menduga.

Baca Selengkapnya

Belikan Mercy untuk Ibunya Diduga dari Sumbangan Netizen, Livy Renata: Berkat Kalian

40 hari lalu

Belikan Mercy untuk Ibunya Diduga dari Sumbangan Netizen, Livy Renata: Berkat Kalian

Livy Renata diduga membelikan ibunya mobil Mercy dari pembukaan donasi di Trakteer dan diakuinya di Twitter.

Baca Selengkapnya

Danone Indonesia Ambil Bagian Bantu Penderitaan Rakyat Palestina

49 hari lalu

Danone Indonesia Ambil Bagian Bantu Penderitaan Rakyat Palestina

Danone Indonesia bersama dengan KARISMA ikut menyalurkan bantuan berupa uang tunai senilai total Rp630 juta

Baca Selengkapnya

Han Hyo Joo Donasi Rp 587 Juta untuk Ibu Tunggal di Hari Ulang Tahun

22 Februari 2024

Han Hyo Joo Donasi Rp 587 Juta untuk Ibu Tunggal di Hari Ulang Tahun

Han Hyo Joo mendonasikan 50 juta won untuk membantu biaya fasilitas ibu tunggal dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-37.

Baca Selengkapnya

Donasi Rp 1,1 Miliar untuk Bantu Anak Pejuang Kanker, Ini Harapan Kim Yoo Jung

15 Februari 2024

Donasi Rp 1,1 Miliar untuk Bantu Anak Pejuang Kanker, Ini Harapan Kim Yoo Jung

Harapan Kim Yoo Jung yang mendonasikan Rp 1,1 miliar untuk membantu biaya pengobatan anak-anak pejuang kanker.

Baca Selengkapnya