Wanda Hamidah Dipaksa Kosongkan Rumah, Didatangi Satpol PP hingga Buldoser

Reporter

Editor

Marvela

Kamis, 13 Oktober 2022 15:14 WIB

Wanda Hamidah. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Wanda Hamidah didatangi oleh pihak Pemprov DKI Jakarta Pusat, Satpol PP, hingga petugas kepolisian pada Kamis, 13 Oktober 2022. Wanda Hamidah dan keluarganya dipaksa untuk mengosongkan rumahnya yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut pengakuan dari mantan anggota DPR itu, rumah keluarga yang telah ditinggali oleh mereka sejak 62 tahun lalu. Wanda tidak terima rumahnya tiba-tiba akan digusur secara paksa tanpa melalui putusan pengadilan. Petugas juga membawa sejumlah truk hingga buldoser yang diduga untuk merubuhkan rumah tersebut.

"Kami mohon perlindungan hukum kepada Pak @jokowi Pak @aminuddin.maruf Pak @mohmahfudmd Pak @kapolri_indonesia atas tanah dan rumah yang kami tinggali dari tahun 1960 dari dugaan kesewenang-wenangan yang dilakukan Walikota Jakarta Pusat atas perintah Gubernur DKI Jakarta yang 3 hari selesai masa jabatannya, yang memaksa melakukan pengosongan dengan memerintahkan satpol PP, damkar.. mengirim buldozer, truk-truk, dan banyak lagi lainnya tanpa melalui putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap! #lawanmafiatanah," tulis Wanda di Instagram.

Wanda melakukan siaran langsung dan memperlihatkan para petugas yang mendatangi rumah keluarganya. Ia sempat menyoroti sejumlah petugas Satpol PP yang ditugaskan untuk mengosongkan rumah Wanda. "Pak Satpol PP hati-hati bertindak jangan gegabah, kami tinggal di sini dari tahun 60. Hadap sini (kamera) dong pak biar kita lihat (wajahnya), bapak ditugasin oleh Wali Kota Jakarta Pusat untuk melakukan pengosongan. Sejak kapan Satpol PP bisa melakukan pengosongan tanpa perintah dari pengadilan?" kata Wandah.

Aktris 45 tahun ini merasakan banyak kejanggalan yang terjadi dalam proses eksekusi tersebut. "Anehnya HGB (Hak Guna Bangunan) Ciasem nomor 2 yang bukan di rumah kami dan Ciasem nomor 2 ada sertifikat hak miliknya," kata Wanda. "Sertifikat HGB nya aja udah salah alamatnya, kenapa rumah kami yang disasar?"

Dalam video berikutnya, Wanda memperlihatkan bagaimana petugas yang begitu banyak mencoba untuk menerobos masuk ke rumahnya. Pagar rumah Wanda terobos hingga mereka masuk ke halaman depan. Wanda berkali-kali mengatakan kalau itu adalah rumahnya. "Satpol PP sudah menerobos masuk ke dalam, tanpa perintah pengadilan. Satpol PP sudah melakukan pengerusakan," kata Wanda.

Selain itu, Wanda juga curiga dengan sejumlah orang tidak berseragam yang mencoba untuk mengambil barang-barang di teras rumahnya untuk dipindahkan ke dalam truk. "Mereka mempergunakan rakyat kecil, orang-orang miskin untuk bawa barang-barang kami, untuk melakukan pengosongan," kata Wanda. "Bapak jangan mau disuruh melakukan kezaliman, biarin aja Satpol yang melakukan."

Sejumlah rekan-rekan selebritas ikut terkejut melihat siaran langsung Wanda Hamidah yang berusaha untuk memperjuangan rumahnya agar tidak digusur. Mereka memberikan dukungan kepada Wanda. "Ya Allah.. Wanda yang kuat, sabar. Mendoakan dari sini," tulis Maudy Koesnaedi. "Ya Tuhan.. Semoga dikuatkan ya mbak," tulis Ernest Prakasa.

Baca juga: Wanda Hamidah Ucap Syukur Bisa Bertemu Kembali dengan Anaknya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

6 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

6 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

7 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

7 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

7 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

11 hari lalu

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

Sutradara Joko Anwar ungkap kekagumannya terhadap kemampuan akting Widuri Puteri yang langsung diterima saat casting film Siksa Kubur.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

12 hari lalu

Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

Pada 12 Agustus 1972 keluar Kepres No. 55 tahun 1972 tentang penyempurnaan organisasi Hansip, fungsi utamanya perlindungan masyarakat (Linmas)

Baca Selengkapnya

Ernest Prakasa Nilai Kreator Konten Prank Ojol Membahayakan, Harus Diberi Pelajaran

15 hari lalu

Ernest Prakasa Nilai Kreator Konten Prank Ojol Membahayakan, Harus Diberi Pelajaran

Ernest Prakasa menilai kreator konten prank yang membahayakan orang ini seharusnya dilaporkan ke polisi dan diberikan pelajaran.

Baca Selengkapnya

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

15 hari lalu

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.

Baca Selengkapnya