Ludruk Perempuan-perempuan Pilihan, Ketika Negeri Hanya Berisi Kaum Hawa

Senin, 19 September 2022 13:26 WIB

Pemain teater Indonesia Kita mementaskan lakon "Perempuan-Perempuan Pilihan" karya Agus Noor di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu, 17 September 2022. Lakon ini mengisahkan kehidupan suatu negara yang adil dan sejahtera karena pemerintahan yang dipimpin perempuan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pertunjukan teater Perempuan-perempuan Pilihan sukses digelar oleh Kayan Production di Teater Besar Taman Ismail Marzuki pada Jumat dan Sabtu, 16-17 September 2022. Pada pertunjukan tersebut, Kayan Production menghadirkan sebuah cerita di mana adanya sebuah negara yang berpenduduk semuanya perempuan.

Dalam lakon ke-37 ini, Kayan Production terus mencoba mengolah bentuk kesenian daerah yang selalu menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia. Pertunjukan kali ini pun mencoba mengadaptasi bentuk kesenian ludruk. Cerita yang ditampilkan pun mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan musik.

Lakon Perempuan-perempuan Pilihan ini ditulis dan disutradarai oleh Agus Noor. Hadir dalam pementasan beberapa artis panggung yakni Dira Sugandi, Rieke Diah Pitaloka, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Rosianna Silalahi, Sruti Respati, Wisben, Joned, Sri Krishna Encik, Mia Ismi, Merlyn Sopjan, SAHITA dan Catur Benyek Kuncoro.

Pemain teater Indonesia Kita mementaskan lakon "Perempuan-Perempuan Pilihan" karya Agus Noor di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu, 17 September 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Suguhan tari yang ada pun dikoreografi oleh Maria Bernadeta Aprianti (Etty Kajol) dan iringan musik yang diaransemen oleh Bintang Indrianto dan koor oleh Bianglala Voices. Pada pementasan ini seluruh pemain yang tampil semua muncul dengan karakter perempuan. Para pemain laki-laki pun disulap muncul menjadi sosok yang feminim.

Pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa mengungkapkan bahwa pertunjukan ini untuk kesekian kali pihaknya menggelar lakon yang dipersembahkan bagi para perempuan. Sebelumnya mereka telah menggelar Nyonya-Nyonya Istana (2012), Nyonya Nomor Satu (2015), dan Princess Pantura (2018).

Aktor sekaligus pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa, menyampaikan pengantar dalam pementasan dengan lakon "Perempuan-Perempuan Pilihan" karya Agus Noor di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu, 17 September 2022. Lakon tersebut merupakan pertunjukan ke-37 yang digelar Indonesia Kita. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Butet mengungkapkan lakon ini berusaha memetaforakan situasi yang mengajak penonton berpikir tentang bagaimana dominasi satu pihak menjadi jawaban untuk meraih kehidupan bernegara yang aman sentosa dan sejahtera.

Lakon ini, menurut Butet, tidak hanya semata-mata akan bicara tentang perempuan, namun sebuah situasi metafora yang menyadarkan penonton akan fondasi negara kita yang disusun dari kontribusi semua pihak, golongan, dan gender.

"Lakon ini memperlihatkan sekaligus menyadarkan kita, pernahkah kita memberikan kesempatan yang layak dan sepantasnya kepada perempuan untuk mengemban tanggung jawab politik dan pemerintahan," kata Butet Kartaredjasa pada siaran pers yang dibagikan Sabtu, 17 September 2022.

Sutradara dan penulis cerita, Agus Noor mengungkapkan kisah ini menjadi kontekstual di tengah arus pemberitaan hangat yang beredar di media massa akan persiapan pencarian sosok pemimpin di masa depan, menjelang pesta politik 2024.

Presenter berita Rosianna Silalahi mementaskan lakon "Perempuan-Perempuan Pilihan" karya Agus Noor di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu, 17 September 2022. Lakon ini mengisahkan kehidupan suatu negara yang adil dan sejahtera karena pemerintahan yang dipimpin perempuan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'

“Pertanyaan akan sosok pemimpin mau tidak mau akan juga dikaitkan dengan gender. Lewat lakon ini, kita justru ingin mengajak penonton untuk melihat bahwa gender bukanlah hal yang harus menjadi faktor dalam menilai kemampuan seseorang, apalagi dalam memimpin," kata Agus.

Agus menyampaikan bahwa pada pertunjukan ini ingin memperlihatkan bentuk seni tradisi bernama ludruk yang sedari dulu tak pernah membatasi para seniman yang tampil dalam pengkotak-kotakan gender. "Justru konsep pemanggungan ludruk ini akan menantang seni peran para seniman,” ujarnya.

Pertunjukan Perempuan-perempuan Pilihan ini mengisahkan tentang kehidupan suatu negara yang makmur dan sejahtera berkat pemerintahan yang dipimpin oleh para perempuan. Pemimpin negara, politisi, hakim, birokrat, pegawai, semuanya perempuan. Bahkan seluruh penduduk negeri itu adalah perempuan. Para perempuan telah mampu membuat tatanan yang adil dan beradab, ketika semua hal diselenggarakan perempuan: dari perempuan oleh perempuan dan untuk perempuan. Dunia yang tenang dan nyaman tanpa laki-laki. Itulah zaman keemasan perempuan. Tapi ketenangan dan kenyamanan itu mendadak terguncang: ada yang hamil. Bagaimana mungkin? Apakah itu keajaiban? Mukjizat? Apalagi saat muncul isu, bahwa kehamilan yang ajaib itu adalah pertanda akan datang semacam "Juru Selamat" atau "Ratu Adil" sebagaimana telah diramalkan. Isu ini pun banyak yang mempercayainya. Semua kehebohan itu pun mengguncang tatanan. Ternyata di balik kemapanan dan ketertiban ada rahasia yang disembunyikan, misteri yang berusaha terus diselubungi.

HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL

Baca juga: Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

7 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Kim Sae Ron Mundur dari Teater Dongchimi Sehari Setelah Diumumkan

10 hari lalu

Kim Sae Ron Mundur dari Teater Dongchimi Sehari Setelah Diumumkan

Kim Sae Ron batal comeback dengan tampil sebagai pemeran di pertunjukan teater Dongchimi mendatang. Diduga karena kondisi mentalnya memburuk.

Baca Selengkapnya

Kim Sae Ron akan Main Teater Dongchimi, Comeback Setelah Kasus DUI

11 hari lalu

Kim Sae Ron akan Main Teater Dongchimi, Comeback Setelah Kasus DUI

Kim Sae Ron akan membintangi pertunjukan teater bulan depan setelah vakum dari dunia akting selama 2 tahun karena kasus DUI.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa dan Ratusan Tokoh Dukung Gugatan Kecurangan Pemilu ke MK

48 hari lalu

Butet Kartaredjasa dan Ratusan Tokoh Dukung Gugatan Kecurangan Pemilu ke MK

Butet Kartaredjasa telah menggalang dukungan dari 180 seniman, penulis, jurnalis dan pekerja kreatif seni lainnya mengenai dukungan gugatan pilpres.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Ajak Seniman Bersuara Lawan Keganjilan Pilpres Lewat Pameran

17 Februari 2024

Butet Kartaredjasa Ajak Seniman Bersuara Lawan Keganjilan Pilpres Lewat Pameran

Seniman Butet Kartaredjasa sedang menyiapkan pameran seni rupa bersama sebagai bentuk ekspresi merespon berbagai keganjilan di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Ganjar Bertemu Butet Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pilpres: Aku Nggak Lemes

17 Februari 2024

Ganjar Bertemu Butet Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pilpres: Aku Nggak Lemes

Ganjar bertemu dengan seniman Butet, aktivis, dan tim pendukungnya di Yogyakarta untuk menguatkan mereka selepas hasil penghitungan cepat Pemilu

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Menjelang Pencoblosan, Mahfud Md Gelar Tirakatan di Rumahnya

14 Februari 2024

Menjelang Pencoblosan, Mahfud Md Gelar Tirakatan di Rumahnya

Mahfud Md menggelar tirakatan di rumahnya di Yogyakarta pada Senin malam, 13 Februari 2024. Ia optimistis dengan hasil pencoblosan hari ini.

Baca Selengkapnya

Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

10 Februari 2024

Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

Wani tampil membacakan salah satu puisi karya sang ayah, Wiji Thukul di gelaran kampanye terakhir Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Kasus Butet Kartaredjasa Dihentikan, Pengamat Kepolisian: Seharusnya Berlaku juga untuk Aiman Witjaksono

9 Februari 2024

Kasus Butet Kartaredjasa Dihentikan, Pengamat Kepolisian: Seharusnya Berlaku juga untuk Aiman Witjaksono

Polisi juga seharusnya menghentikan pemeriksaan kasus Aiman Witjaksono seperti halnya yang terjadi pada Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya