“Ini tantangan luar biasa. Biar sudah selesai membaca skenarionya, tapi saya belum pernah memerankan tokoh yang complicated seperti itu,” ungkap Fachri dalam jumpa pers film Pintu Terlarang di Jakarta, Kamis (15/1).
Walhasil, pria kelahiran Jakarta 15 November 1981 itu, mengaku lega. Terlebih, di film itu, ia juga harus menguras tenaga. Pasalnya, di setiap adegan tokoh yang ia perankan juga selalu hadir.
Sementara, kepenatan fisik itu, tentu berpengaruh pada konsentrasi. Tapi toh, pemeran pada film Alexandria ini, bisa menjaga konsentrasinya. “Pokoknya tiada duanya pengalaman ini. Biar capeknya minta ampun, karena 30 hari berturut-turut syuting. Tapi saya berhasil, benar-benar puas,” akunya.
Namun, meski mengaku capek memerani tokoh seperti itu, tapi pehobi membaca buku itu merasa tetap tertantang. Tapi, ngomong-ngomong complicated seperti apa sih tokoh yang diperaninya itu?
Ternyata Fachri juga bingung menjelaskannya. “Yang pasti complicated lah,” terangnya. Yang terang, ia ingin kembali memerani tokoh-tokoh misterius seperti itu.
Tapi wajar, bila Fachri juga merasa bingung. Sebab, sang penulis skenario yang tak lain juga sutradara film ini, yaitu Joko Anwar mengaku memang sengaja membuat karakter tokoh Gambir seperti itu. Hal itu dimaksudkan, untuk mengajak penonton menerjemahkan sendiri tentang karakter sang tokoh. Bagi Joko, disitulah kekuatan film tersebut.
“Memang, gue tidak membatasi. Yang pasti, bukan karena ada kelainan kejiwaan. Tapi orang boleh saja menafsirkan ada itu kepribadian ganda, histeria alam bawah sadar, silahkan. Memang, gue pingin orang ada rasa penasaran, penuh suspen,” paparnya kepada Tempo. Ohh begitu toh?...
ARIF ARIANTO
