Komposer Musik Gamelan Jerman, Dieter Mack Senang Gamelan Diakui UNESCO

Sabtu, 18 Desember 2021 06:33 WIB

Warga disiram air bekas cucian gamelan pusaka yang dianggap membawa berkah setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad di area situs rumah adat Bumi Alit Kabuyutan, Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 19 Oktober 2021. Walau dalam masa pandemi Covid-19, tradisi setahun sekali ini tetap berlangsung dan jadi ajang silaturahmi warga untuk kembali ke kampung halaman yang sudah turun temurun selama lebih dari seabad. Timur Matahari. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung- Pengakuan UNESCO bahwa gamelan merupakan Warisan Budaya Tak Benda disambut suka cita oleh komposer musik asal Jerman, Dieter Mack. “Bagi saya, pengakuan dari UNESCO sudah lama ditunggu,” katanya kepada Tempo lewat surat elektronik, Kamis, 16 Desember 2021.

Keputusan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB itu, kata Mack, merupakan langkah yang sangat positif untuk melestarikan seni gamelan di Indonesia. Selain itu memperkuat peranan gamelan sebagai kontribusi terpenting bangsa Indonesia kepada dunia seni internasional.

Mack, 66 tahun, mulai tertarik gamelan sejak mahasiswa sekolah musik di Jerman pada 1978. Awalnya dia mempelajari musik gamelan di Bali hingga membentuk grup di Jerman pada 1982.

Baginya, gamelan yang mencakup banyak jenis alat musik itu lebih dari sekadar instrumen tradisional. "Tradisi bukan merupakan sesuatu yang statis, melainkan ada proses dari zaman ke zaman,” ujarnya. Maka selalu ada dua jalur pada prosesnya, yaitu melestarikan yang sudah ada dan mengembangkannya dengan ide-ide baru yang umumnya disebut kontemporer.

Menurut Mack, gamelan kontemporer selalu ada di ujung perkembangan tradisinya. Eksplorasinya bisa beragam sesuai kreativitas para komponis seperti Wayan Sudirana, Dewa Ketut Alit, Setiawan Jayantoro, atau Iwan Gunawan dari kelompok Kyai Fatahillah di Bandung.

Advertising
Advertising

Selain melestarikan gamelan lewat pendidikan seni di berapa perguruan tinggi, menurutnya yang paling penting adalah pendidikan seni di sekolah umum. Pemerintah mesti lebih memprioritaskan seni lokal serta memperdalam budaya gamelan dalam lingkungan anak didik. “Baik praktik kalau memungkinkan, atau melalui apresiasi dan imitasi kreatif,” ujar Mack.

Sebelumnya cuitan Presiden Joko Widodo pada 15 Desember 2021 mengabarkan bahwa UNESCO menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage). Indonesia menurutnya, akan terus melestarikan gamelan melalui pendidikan, festival, pertunjukan, dan pertukaran budaya.

ANWAR SISWADI

Baca juga: UNESCO Tetapkan Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

1 hari lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 hari lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

4 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

11 Fakta Menarik Lamb of God, Band Kesukaan Jokowi yang Bakal Tampil di Hammersonic 2024

5 hari lalu

11 Fakta Menarik Lamb of God, Band Kesukaan Jokowi yang Bakal Tampil di Hammersonic 2024

Bukan kali pertama, Lamb of God pernah tampil di Indonesia. Band itu juga digemari Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

12 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya