Ibunda Rachel Vennya Geram Lihat Aksi Anarkis Wartawan terhadap Putrinya

Reporter

Dewi Retno

Editor

Marvela

Selasa, 9 November 2021 11:16 WIB

Rachel Vennya usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Tiga tersangka lain dalam kasus pelanggaran karantina antara lain: kekasih Rachel yang bernama Salim Nauderer, Maulida Khairunnisa (manajer Rachel), dan seorang protokoler Bandara Soekarno-Hatta berinisial OP. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Viens Tasman, ibunda Rachel Vennya kesal dengan kelakuan wartawan yang meliput pemberitaan soal putrinya. Selain mengungkapkan kekesalannya pada wartawan, Viens juga mengungkapkan alasan kenapa Rachel tidak ditahan padahal statusnya sudah tersangka.

Mereka sudah minta maaf dan mereka sedang menjalani proses hukum! Kalian yang bilang tidak ditahan dan sebagainya tau peraturan hukum gak? Alasan kenapa mereka gak ditahan? Karena mereka kooperatif, tidak menghilangkan barang bukti dan sebagainya,” tulis Viens melalui halaman Instagramnya, Selasa, 9 November 2021.

Viens mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok @camarhaenda. Dalam video itu diperlihatkan saat wartawan mengerubungi Rachel dan Salim Nauderer saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin, 8 November 2021. Tampak Salim bersitegang dengan wartawan yang mendorong-dorong dan mencoba bertanya kepada Rachel. Bahkan salah seorang wartawan berteriak kalau Salim telah memukulnya.

Kelakuan wartawan seperti inilah, menurut Viens, yang membuat Rachel menjadi takut menghadapi awak media. Meski kemungkinan setengah dari para wartawan ini memakai kode etik, kata Viens, namun banyak wartawan yang mengabaikan hal itu. “Bukan cuma mengintimidasi, mereka juga anarkis dan provokator,” tulisnya.

Bahkan karena alasan inilah, Viens tidak pernah diperbolehkan ikut ke Polda Metro Jaya, tiap kali Rachel mendapat panggilan. Viens juga bercerita setiap kali usai menjalani pemeriksaan, Rachel dan Salim selalu shock dengan kelakuan wartawan yang mendorong, menarik atau mencubit dan memukul. “Hak mereka kalau mereka ingin diam! Kewajiban mereka menjawab ke penyidik!” tulisnya lagi.

Advertising
Advertising

Ia lalu membandingkan wartawan yang memaki Rachel dan Salim karena tidak taat aturan pemerintah, dengan wartawan yang bergerombol dan melanggar protokol kesehatan. Menurutnya, mereka yang membenci anak-anaknya tidak pernah tahu apa yang sudah dialami mereka. “Tidak ada pembelaan untuk kesalahan mereka, yang penting mereka bertanggung jawab dan itu yang sedang mereka lakukan,” tulis Viens.

Kemarin, Rachel datang ke Polda Metro Jaya bersama pacarnya, Salim Nauderer dan manajernya, Maulida Khairunnia. Mereka bertiga bersama satu orang lain telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kabur dari karantina. Mereka dijerat dengan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan dan atau Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit.

Polisi tidak menahan Rachel Vennya meski selebgram itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Alasannya, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, ancaman pidana dalam kasus Rachel kurang dari lima tahun penjara. “Secara subjektif seperti ini ancaman pidananya satu tahun penjara. Kalau (ancamannya) 5 tahun ke atas baru kami tahan,” ujar dia saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 3 November 2021.

DEWI RETNO

Baca juga: Aktifkan Instagramnya Lagi, Rachel Vennya Minta Maaf dan Banjir Dukungan

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

21 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

9 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

25 hari lalu

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Biarkan Kucing Tak Makan Berhari-hari, Niko Al Hakim: Demi Allah, Enggak Terima

35 hari lalu

Disebut Biarkan Kucing Tak Makan Berhari-hari, Niko Al Hakim: Demi Allah, Enggak Terima

Alih-alih memahami klarifikasi Niko Al Hakim, netizen menilai mantan suami Rachel Vennya itu justru playing victim kala disebut menelantarkan kucing.

Baca Selengkapnya

Rachel Vennya Tunjukkan Diagnosis Dokter Hewan: Niko Al Hakim Biarkan Kucing Berhari-hari Tanpa Makan

38 hari lalu

Rachel Vennya Tunjukkan Diagnosis Dokter Hewan: Niko Al Hakim Biarkan Kucing Berhari-hari Tanpa Makan

Rachel Venya langsung menyelamatkan kucing yang diletakkan Niko Al Hakim di rumah mereka saat masih menjadi suami istri.

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

58 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Rachel Vennya Melihat Keindahan Aurora di Kutub Utara

1 Maret 2024

Perjalanan Rachel Vennya Melihat Keindahan Aurora di Kutub Utara

Aurora borealis hanya terlihat di Kutub Utara saat tengah malam, perlu perjalanan panjang dan melelahkan.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Praperadilan Kasus Polisi Tidak Netral, Aiman Witjaksono: Bukan tentang Saya

27 Februari 2024

Jelang Putusan Praperadilan Kasus Polisi Tidak Netral, Aiman Witjaksono: Bukan tentang Saya

Komentar Aiman Witjaksono menjelang putusan praperadilan.

Baca Selengkapnya

2 Lagi Wartawan di Gaza Gugur dalam Serangan Udara Israel

24 Februari 2024

2 Lagi Wartawan di Gaza Gugur dalam Serangan Udara Israel

Dua wartawan yang gugur pada Jumat kemarin adalah Mohammad Yaghi dan Musab Abu Zaid, yang meninggal bersama anggota keluarga mereka

Baca Selengkapnya