Aset Digital Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini Dijual di Jakarta Metaverse

Reporter

Tempo.co

Editor

Marvela

Senin, 13 September 2021 21:20 WIB

Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini. Foto: Rekata Studio.

TEMPO.CO, Jakarta - Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini berpartisipasi dalam Jakarta Metaverse. Melalui film pendek ini, Rekata Studio ingin memberikan dukungan nyatanya terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Jakarta.

Jakarta Metaverse merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Komite Ekraf Jakarta (KE Jakarta) sebagai wadah kolaborasi antar subsektor ekonomi kreatif yang mendorong terjadinya konvergensi antara kreativitas dan ekonomi baru. Salah satu programnya adalah Jakarta Metaverse NFT Gallery (JMNG), yaitu sebuah etalase virtual karya digital para pelaku ekonomi kreatif di Jakarta yang diabadikan dengan teknologi Blockchain dalam format NFT (Non-Fungible Token), sehingga bisa diperjualbelikan oleh masyarakat.

NFT dapat berupa gambar, foto, video, ataupun dokumen digital yang penggunaannya meluas ke ranah sertifikat digital atau bukti kepemilikan (provenance) terhadap suatu aset fisik. Rekata Studio menawarkan beberapa aset digital dari film Tak Ada yang Gila di Kota Ini, antara lain poster, skenario, slate shot pertama, slate shot terakhir, dan storyboard (shot list). Hasil penjualan NFT ini akan didistribusikan untuk amal kepada para pelaku ekonomi kreatif dari sektor-sektor yang terdampak pandemi.

Tak Ada yang Gila di Kota Ini merupakan film pendek karya sutradara Wregas Bhanuteja yang diproduksi oleh Rekata Studio tahun 2019. Film pendek ini berhasil memenangkan Piala Citra Festival Film Indonesia atau FFI 2019 dalam kategori Film Pendek Terbaik dan masuk kompetisi di SUNDANCE Film Festival 2020. Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini diadaptasi dari cerpen berjudul sama karya Eka Kurniawan yang termuat dalam buku kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati terbitan Gramedia Pustaka Utama pada 2018.

Bersama Komite Ekonomi Kreatif Jakarta, keterlibatan Rekata Studio dalam Jakarta Metaverse NFT Gallery ini diharapkan dapat menerobos batas, menciptakan kebaruan, dan mendisrupsi cara berpikir para pelaku ekonomi kreatif. Produser dari Rekata Studio, Adi Ekatama ingin semakin bisa mendekatkan karya-karyanya dengan publik melalui pemanfaatan NFT ini.

Advertising
Advertising

“Apalagi di event Jakarta Metaverse ini, hasil dari pemanfaatan NFT yang akan kami ikuti adalah untuk tujuan amal, yang mana mudah-mudahan dapat semakin menginspirasi lebih banyak orang untuk membantu sesama yang terdampak karena pandemi saat ini,” kata Adi Ekatama dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Senin, 13 September 2021.

Pameran pertama Jakarta Metaverse NFT Gallery akan dibuka untuk umum sejak 29 Agustus 2021 hingga 29 September 2021 dan bisa diakses lewat tautan jakartametaverse.id/nft.

Bergabungnya Rekata Studio dengan filmnya, Tak Ada yang Gila di Kota Ini disambut baik oleh Jakarta Metaverse NFT Gallery (JMNG) yang diwakili oleh Sunny Gho sebagai kurator pameran JMNG yang pertama ini. “Sebuah kehormatan untuk bisa mewujudkan bagian-bagian film Tak Ada yang Gila di Kota Ini dalam bentuk NFT dan memperlihatkan luasnya kemungkinan eksplorasi dari format NFT ini," kata Sunny.

Baca juga: Penyalin Cahaya Tayang dan Berkompetisi di Busan International Film Festival

Berita terkait

FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

6 hari lalu

FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

FFI masih harus mendiskusikan hal tersebut sebagai kategori baru sehingga belum bisa ditambahkan pada FFI 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

9 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

FFI 2024 Angkat Tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, Ini Artinya

10 hari lalu

FFI 2024 Angkat Tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, Ini Artinya

Ketua Komite FFI menjelaskan tema FFI 2024 yakni Merandai Cakrawala Sinema Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

27 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

27 hari lalu

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

34 hari lalu

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

35 hari lalu

Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

Levi's meluncurkan kampanye terbaru Live in Levi's 2024 lewat film dan open casting #LevisOpenCall

Baca Selengkapnya

Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

41 hari lalu

Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.

Baca Selengkapnya

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

43 hari lalu

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.

Baca Selengkapnya

2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

44 hari lalu

2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.

Baca Selengkapnya