Setelah KPAI, kini Komnas Anak Minta Stasiun TV Tak Hadirkan Saipul Jamil

Reporter

Dewi Retno

Selasa, 7 September 2021 18:58 WIB

Pedangdut Saipul Jamil telah bebas dari penjara setelah menerima hukuman dalam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur dan kasus suap. Kebebasan pria yang akrab disapa Bang Ipul itu menjadi kontroversi lantaran disambut secara meriah. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA meminta stasiun televisi untuk memboikot Saipul Jamil. Seruan ini disampaikan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait saat jumpa pers di kantor Komnas Perlindungan Anak, Senin, 6 September 2021.

“Boikot Saipul Jamil dari seluruh tayangan-tayangan televisi, karena itu tidak mendidik. Bahkan itu merusak gerakan perlindungan anak. Saya minta juga stasiun tv, jangan memberi kesempatan untuk melakukan itu. Tayangan teleisi baik sifatnya online, production house, stop, tidak ada. Meminta masyarakat menyetop dan mematikan televisi, ketika Saipul Jamil ada dalam program,” ujar Arist.

Seruan keras ini terkait kemunculan Saipul Jamil di televisi yang dikecam sejumlah pihak. Sebelumnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI sudah menyuarakan keberatannya. Penampilan Saipul Jamil di hadapan publik setelah bebas dari penjara dinilai memberikan dampak buruk bagi masyarakat.

Arist menyoroti kembali saat penyambutan bebasnya Saipul Jamil. Penyambutan yang menurut Arist, menjadi peristiwa yang membuat banyak orang merasa tidak nyaman.

“Bahwa seseorang yang mengaku selebritas, penyambutannya seperti pahlawan yang habis berlaga di suatu pertandingan. Pakai selempang, seperti pembebasan yang membahagiakan, diarak dengan mobil terbuka, mewah, disambut dan dipanitiai selebritas kita juga,” ujar Arist.

Advertising
Advertising

Pedangdut Saipul Jamil keluar Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis 2 September 2021. Saipul Jamil bebas usai menjalani hukuman 5 tahun penjara atas kasus pelecehan seksual pencabulan dan tambahan 3 tahun karena terbukti menyuap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi, dengan uang sebesar Rp 50 juta. Tempo/Nurdiansah

Akibat peristiwa itu, kata Arist, korban mendatangi Komnas Perlindungan Anak. Korban mengaku sakit hati dan menganggap peristiwa itu melecehkan martabat dari korban. “Membuat Komnas Perlindungan Anak tidak menerima itu, ribuan anak-anak yang mengalami kejahatan seksual merasa dilecehkan oleh peristiwa itu,” kata Arist.

Sementara Roostien Ilyas, Dewan Komisioner Komnas Anak menyebut tindakan Komnas Perlindungan Anak ini bukan untuk menghalangi Saipul Jamil mencari nafkah. Roostien mempersilakan bekas suami Dewi Perssik ini karena setiap orang butuh hidup. “Tapi jangan di televisi atau medsos yang bisa ditonton oleh ratusan juta orang Indonesia,” ujar Roostien.

Roostien menyebutkan televisi saat ini masih merupakan tontonan utama bagi mereka yang di desa-desa. Ia tidak bisa membayangkan apa yang ada di benak orang-orang jika melihat tayangan Saipul Jamil ini. “Apa yang ada di benak mereka, wah kalau gitu enggak apa-apa seperti Saipul Jamil, paling 3,5 tahun keluar, habis itu panggung sudah disediakan oleh televisi. Saya enggak mengerti ya, apakah masih punya nurani yang namanya televisi televisi ini,” kata Roostien.

Saipul Jamil dihukum penjara dalam dua kasus berbeda yaitu, pencabulan bocah dan penyuapan. Saat keluar dari penjara pada Kamis, 2 September 2021, Saipul disambut bak pahlawan. Ia dikalungi bunga dan diarak mengenakan mobil Porsche merah yang membuatnya seperti pemenang medali emas olimpiade.

Netizen juga telah bereaksi dengan membuat petisi untuk memboikot Saipul Jamil tampil di televisi maupun YouTube. Petisi itu ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI agar melarang televisi mengundang Saipul Jamil. Hingga saat ini petisi berjudul Boikot Saipul Jamil mantan narapidana pedofilia, tampil di televisi nasional dan Youtube ini telah ditandatangani oleh lebih dari 400 ribu orang dan masih terus bertambah.

DEWI RETNO

Baca juga: Tolak Undang Saipul Jamil, Hesti Purwadinata: Pengisi Acara Harus Tegas

Berita terkait

Bercanda Soal Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan Akui Salah dan Minta Maaf

14 hari lalu

Bercanda Soal Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan Akui Salah dan Minta Maaf

Ivan Gunawan mengunggah video pada Ahad petang ini untuk meminta maaf atas candaan kekerasan seksual yang dilontarkannya.

Baca Selengkapnya

Panen Hujatan Usai Buat Candaan Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan: Tarik Napas Dalam-dalam

15 hari lalu

Panen Hujatan Usai Buat Candaan Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan: Tarik Napas Dalam-dalam

Ivan Gunawan menuai hujatan tajam usai membuat lelucon tentang kekerasan seksual yang melibatkan Saipul Jamil.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

41 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

42 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

47 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

47 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Dewi Perssik Dilamar Pacar, Akui Tak Ingin Salah Pilih Pasangan Lagi

51 hari lalu

Dewi Perssik Dilamar Pacar, Akui Tak Ingin Salah Pilih Pasangan Lagi

Dewi Perssik tidak ingin mengulang kejadian saat dirinya menjalin bahtera rumah tangga dengan mantan-mantan suaminya.

Baca Selengkapnya