Cerita Legenda Ludruk Cak Kartolo Saat Pandemi, Antre BLT hingga Jual Rumah

Reporter

Antara

Kamis, 2 September 2021 04:53 WIB

Ludruk Kartolo Cs di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Jumat (13/04). Foto: Tempo/Arnold Simanjuntak;20121413

TEMPO.CO, Jakarta - Legenda hidup Ludruk Jawa Timur Cak Kartolo merasakan perjuangan di tengah masa sulit pandemi virus Covid-19 tidak hanya sekadar bertahan hidup untuk dirinya sendiri maupun keluarganya. Dia juga menjaga kesenian tradisional yang digelutinya agar tetap lestari.

"Menjadi seniman ludruk sebenarnya bukan cita-cita saya," katanya saat ditemui di rumahnya, Jalan Kupang Jaya I Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 1 September 2021.

Pria yang kini berusia 75 tahun itu mengungkapkan semula bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil. "Tapi apa daya, saya cuma lulusan Sekolah Rakyat," ujarnya.

Lahir di Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, setelah lulus dari Sekolah Rakyat, atau setara dengan sekolah dasar di Tahun 1959, Kartolo diajak merantau ke Surabaya oleh ayahnya.

Singkat cerita, dia lantas bertemu seniman ludruk Cak Basman. Cak Basman kelak menjadi ayah mertuanya setelah Kartolo mempersunting putri Cak Basman, Ning Kastini.

"Saya belajar karawitan dan kemudian pentas ludruk bersama Cak Basman dan kawan-kawan," ucapnya.

Di era 1970-an, Kartolo menjalani pentas ludruk "tobong", yaitu berpindah-pindah gedung pertunjukan dari satu kampung ke kampung lainnya di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.

Menginjak 1980-an, ketika masyarakat mulai memiliki televisi di rumahnya masing-masing, penonton di tiap pementasan ludruk tobong sepi.

Beruntung sebuah perusahaan rekaman Nirwana Record di Surabaya mengajaknya rekaman ludruk bersama Basman dan kawan-kawan, termasuk istrinya Ning Kastini. Mereka menghasilkan 79 episode audio dalam bentuk kaset.

Diakui Kartolo, 79 episode audio cerita ludruk yang direkam Nirwana Record itu melambungkan namanya. Di era 1980 hingga pengujung 1990-an, banyak stasiun radio di wilayah Jawa Timur yang memutar seluruh episode cerita ludruk dari audio kaset yang diedarkan oleh Nirwana Record.

Potongan rekaman audio Ludruk dari Nirwana Record tersebut, bahkan belakangan menjadi viral. Selama hampir dua tahun terakhir menghiasi media sosial, seperti Tik-Tok, Instagram, Facebook, Youtube dan Whatsapp, salah satunya kidungan yang dilontarkan mendiang Basman: "Angel, angel… Angel temen tuturanmu…"

"Itu royaltinya masuk ke Nirwana Record. Sebab waktu awal rekaman dulu kontraknya disepakati tanpa royalti bagi kami para seniman ludruk," ujar Cak Kartolo.

Panggung ludruk kini
Memasuki 2000, stasiun televisi lokal bermunculan di Jawa Timur. Sebuah televisi swasta lokal di Surabaya berhasil menggandeng sponsor untuk mengontrak Cak Kartolo dan kawan-kawan untuk tampil rutin mementaskan cerita ludruk, minimal sepekan sekali.

"Tapi setelah sponsornya tidak memperpanjang kontrak, ya, kami tidak dipakai lagi," kata Cak Kartolo, mengenang.

Namun, bagi televisi swasta lokal tersebut, rekaman ludruk Cak Kartolo cs yang pernah ditayangkan bisa kembali ditayangkan berulang-ulang, bahkan sampai sekarang dengan menggaet sponsor baru.

Cak Kartolo menyatakan tidak mempersoalkannya meski tidak mendapatkan royalti. Baginya sudah sama-sama untung karena melalui tayangan di televisi itu namanya terus melambung dan banyak tanggapan off air di tempat lain.

Hingga akhirnya pandemi Covid-19 melanda, seluruh kegiatan yang mengundang keramaian, termasuk pementasan ludruk, dilarang.

"Saya untungnya menjelang pandemi itu dapat job main dua film. Judulnya 'Kartolo Numpak Terang Bulan' dan 'Kartolo Loro Ati'. Saya bertahan menghidupi keluarga selama dua tahun di masa pandemi dengan bekal honor dari main di dua film itu," ujar Kartolo, yang pernah membintangi sejumlah film, di antaranya "Tjokroaminoto" dan "Yowis Ben".

Meski begitu, Cak Kartolo juga merasa sedih karena dua film yang dibintanginya itu hingga kini gagal tayang di bioskop gara-gara pandemi.

Bantuan pemerintah
Kartolo merasa pemerintah tidak tinggal diam terhadap seniman tradisional yang terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Sebab saya juga terdata mendapatkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT, yang sekali cair dapat Rp 300 ribu itu," katanya.

Maka Cak Kartolo ikut mengantre di Kantor Pos dekat rumahnya setiap kali ada pencairan BLT.

"Tidak ada yang tahu kalau yang mengantre itu saya sebab pakai masker. Tapi petugasnya akhirnya tahu ketika melihat nama di KTP saya," ucapnya.

Cak Kartolo sempat berkelakar kepada petugas di Kantor Pos yang mengenalinya, "Kalau BLT-nya langsung dicairkan penuh, gak usah dicairkan bertahap Rp300 ribuan seperti ini, kira-kira Kantor Pos-nya bangkrut nggak ya..".

Bagi Kartolo, sebagai seniman tradisional, bukan hanya pelaku seninya yang harus tetap bertahan hidup di masa sulit pandemi yang telah melanda selama hampir dua tahun terakhir, melainkan bagaimana caranya agar kesenian tradisional, seperti ludruk, yang digelutinya selama ini, tetap lestari melampaui segala keterbatasan akibat pandemi COVID-19 itu sendiri .
Maka, selama dua bulan terakhir, Cak Kartolo dibantu sejumlah rekannya yang paham teknologi digital, membuat akun "Cak Kartolo Channel" di media sosial Youtube.

"Sudah ada 15 cerita ludruk lebih di akun Youtube Cak Kartolo Channel yang telah tayang. Salah satunya saya menari Remo di sana," ucapnya.

Cak Kartolo Channel di Youtube mendapat sambutan positif dari seniman ludruk asal Nganjuk, Jawa Timur, Sakoma P Susilo.

Cak Silo, sapaan akrabnya, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda, atau selama dua tahun lebih, telah menjadikan Youtube sebagai panggung pentasnya dengan membuat akun "Nanobukanpermen", yang telah menghasilkan banyak cerita "ludrukan".

Cak Silo pekan lalu berkolaborasi tampil bareng Cak Kartolo dalam sebuah cerita komedi ludrukan, yang dalam waktu dekat segera ditayangkan di masing-masing akun Youtube mereka.

Komedian tunggal asal Surabaya Dodit Mulyanto juga mengapresiasi keberadaan panggung Cak Kartolo Channel di Youtube.

Pelaku stand up komedi itu telah mengonfirmasi keinginannya untuk tampil bareng Cak Kartolo dalam sebuah cerita komedi ludrukan untuk ditayangkan di Youtube Cak Kartolo Channel.

Jual rumah
Cak Kartolo menawarkan rumah yang ditempati bersama keluarganya sejak Tahun 1984 di Jalan Kupang Jaya I Surabaya untuk dijual. "Ini bukan ludrukan," katanya, serius.

Cak Kartolo menyatakan telah menawarkan rumahnya sejak sebelum pandemi. Saat itu ada yang menawar senilai Rp 6 miliar. Namun Cak Kartolo menunggu penawaran yang lebih tinggi.

Alasan ingin menjual rumahnya yang berukuran 440 meter persegi dengan bangunan dua lantai itu bukan semata karena terdampak ekonomi pandemi Covid-19.

"Hasil penjualan rumah akan dipergunakan untuk keperluan sekolah cucu-cucu saya," ucapnya.

Pernikahan Cak Kartolo dengan Ning Kastini membuahkan tiga orang anak. Anak pertama laki-laki, Agus Slamet, meninggal ketika masih bayi.

Anak kedua perempuan, Gristia Ningsih, meninggal sekitar tiga tahun lalu di usia 41 tahun, meninggalkan tiga orang anak yang kini salah satunya masih duduk di bangku kuliah, serta dua lainnya mengenyam pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Surabaya, yang semuanya kini tinggal bersama Cak Kartolo dan Ning Kastini.

Selain itu, anak bungsu Cak Kartolo dan Ning Kastini, seorang perempuan bernama Dewi Trianti, memiliki dua anak yang masing-masing masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan SMK.

"Semua cucu-cucu itu menjadi tanggungan saya. Biaya untuk masa depannya harus dipikirkan mulai sekarang. Saya kira bisa dimanaj dengan menjual rumah ini. Biar nanti saya pindah cari rumah yang lebih kecil," kata Kartolo.

Berita terkait

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

3 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

5 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

6 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

6 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

6 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

8 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

10 hari lalu

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

Chibicon menampilkan booth-booth menarik yang dipenuhi dengan produk dan karya unik dari para kreator lokal

Baca Selengkapnya