Mengenal Satupena, Organisasi Penulis yang Kini Mengalami Dualisme Kepemimpinan

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 18 Agustus 2021 20:07 WIB

Ilustrasi menulis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nama organisasi Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena mengemuka beberapa hari ini setelah memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada Denny JA. Lifetime Achievement Award merupakan apresiasi terhadap seseorang yang berkarya di bidangnya minimal selama 40 tahun.

Denny JA yang dikenal sebagai raja survei politik itu dianggap turut memperkaya dunia penulisan, terutama dalam hal puisi esai. Selain Denny JA, ada sebelas penulis lain yang mendapatkan penghargaan fiksi dan non-fiksi.

Penerima Non-fiction Award 2021 adalah Azyumardi Azra, Nasir Tamara, Jaya Suprana, Chappy Hakim, Nina Akbar Tanjung, Ilham Bintang, Wina Armada, dan Didin S. Damanhuri. Sementara penerima Fiction Award 2021 adalah Akmal Nasery Basral, Artie Ahmad, dan Fakhrunnas MA Jabbar.

Informasi penghargaan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial sepanjang Senin dan Selasa, 16 - 17 Agustus 2021. Percakapan yang mengemuka seputar pemberian penghargaan dan dualisme kepengurusan Satupena.

Pengurus Satupena yang menggelar ajang penghargaan itu dipimpin oleh Nasir Tamara -yang juga menerima Non-fiction Award 2021. Ada pula kepengurusan Satupena dipimpin oleh presidium yang terdiri dari lima orang. Mereka adalah S. Margana, Mardiyah Chamim, Imelda Akmal, Geger Riyanto, dan Putu Fajar Arcana. Masing-masing kepengurusan terpilih dan terbentuk dalam rapat anggota yang berlangsung pada Agustus 2021.

Advertising
Advertising

Kepengurusan Satupena dengan Nasir Tamara sebagai ketua umumnya terbentuk dalam Rapat Umum Anggota pada Minggu, 15 Agustus 2021. Nasir Tamara mengatakan sebanyak 200 orang hadir dalam rapat yang berlangsung secara online dan offline itu. "Dalam rapat itu ada perubahan anggaran dasar," kata Nasir kepada Tempo, Rabu 18 Agustus 2021.

Sementara kepengurusan presidium terbentuk dari Rapat Luar Biasa pada 1 dan 8 Agustus 2021. S. Margana mengatakan, sebanyak 107 anggota hadir dalam rapat yang berlangsung secara virtual. Panitia rapat, menurut S. Margana, sudah mengundang Nasir Tamara, namun dia tak datang karena menolak keberadaan rapat itu. "Tidak ada laporan pertanggungjawaban dan kepengurusan periode itu otomatis demisioner," ujarnya.

Menilik sejarahnya, gagasan membentuk Satupena muncul saat berlangsung Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF di Magelang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2016. Para penulis, di antaranya Imelda Akmal, Hikmat Darmawan, Mardiyah Chamim, dan lainnya yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah, kemudian mematangkan ide itu.

Para penulis lalu menggelar kongres di Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 - 29 April 2017. Dari situlah terbentuk Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena. Ini merupakan organisasi yang menyatukan penulis dari berbagai genre kepenulisan. Mereka bernaung dalam satu organisasi karena ada beberapa isu yang hangat diperbincangkan saat itu. Misalkan pajak terhadap karya tulis, perlindungan dari pembajakan, kebebasan berekspresi, dan berbagai hak penulis yang selama ini terabaikan.

Tujuan berdirinya Satupena adalah meningkatkan kesejahteraan penulis, meningkatkan kapasitas, penguatan profesi, melindungi hak atas karya, serta kebebasan menulis. Tak hanya menyepakati visi dan misi Satupena, kongres di Surakarta juga menyusun kepengurusan selama empat tahun ke depan. Terpilihlah Nasir Tamara sebagai Ketua Umum Satupena periode 2017 - 2021.

Jika merunut pada tanggal dan bulan pembentukan kepengurusan tersebut, S. Margana mengatakan, maka periode kepemimpinan Nasir Tamara di Satupena selesai pada akhir April 2021. Namun Nasir Tamara menolak penafsiran tersebut. Dia kemudian menunjukkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0014265.AH.01.07.Tahun 2017 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Penulis Indonesia.

Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Penulis Indonesia. Dok. Istimewa

Dalam surat keputusan itu tertera Perkumpulan Penulis Indonesia disingkat Satupena, berkeduduukan di Jakarta Selatan sesuai Akta Nomor 04 Tanggal 7 Agustus 2017 yang dibuat oleh Henny Hendarti Sasongko. Surat keputusan itu ditetapkan di Jakarta pada 4 Oktober 2017 dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM, Freddy Harris. "Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM itu, Satupena sah sebagai badan hukum sejak tanggal itu. Jadi masa kerja saya sampai 4 Oktober 2021," kata Nasir.

Nasir Tamara kemudian mengutip Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART Satupena yang mengatur Rapat Umum Anggota berlangsung sebelum masa kepengurusan selesai. Atas klaim ini, S. Margana menjelaskan pada Mei 2021 sudah muncul rencana menggelar rapat anggota karena kepengurusan habis. Nasir Tamara menerima usulan tersebut dan mulai menerima donasi untuk mengadakan rapat. Namun ketika usulan itu dibahas dalam grup WhatsApp anggota, menurut S. Margana, tiada kejelasan ihwal rapat yang semula diagendakan. Seiring waktu, bergulirlah rapat anggota dari versi masing-masing.

Mengenai pemberian penghargaan terhadap Denny JA dan sebelas penulis lainnya, Nasir Tamara mengatakan mereka adalah penulis yang hebat dan produktif. "Mereka direkomendasikan untuk menjadi anggota Satupena," katanya. Nasir tidak menjawab pertanyaan perihal dia yang juga mendapatkan penghargaan Non-fiction Award 2021 dari Satupena.

Sementara Denny JA mengatakan tiada salahnya dia menerima penghargaan Lifetime Achievement Award itu. "Mereka sudah bekerja keras, apa salahnya menerima? Bukan saya yang mempengaruhi. Dan ada 12 orang yang mendapat penghargaan, kok saya disalahkan?" ujarnya. Denny JA juga sempat menanyakan bagaimana panitia memilih orang-orang yang bakal mendapatkan penghargaan. "Mereka punya tim sendiri. Ada dewan jurinya dan mereka mencari nama-nama itu di Google kemudian menyaringnya."

Ihwal keterlibatannya di Satupena, Denny JA mengaku diajak oleh Nasir Tamara untuk masuk grup WhatsApp Satupena dan mengikuti prosedur untuk menjadi anggota. "Saya enggak ikut apa-apa di sana dan tiba-tiba melihat ada pembelahan organisasi," katanya. Menurut Denny JA, tiada gunanya memperbutkan Satupena karena tidak memiliki nilai. "Kecuali Satupena punya aset Rp 2 triliun, atau ada kantor sepuluh lantai, atau anggotanya sepuluh juta orang, barulah berharga diperebutkan."

S. Margana menyatakan, Satupena tidak bertanggung jawab atas penghargaan yang diberikan kepada Denny JA dan sebelas penulis tadi. "Karena bukan kami yang memberikan," ucapnya. "Itu kelompok lain yang mengatasnamakan Satupena."

Kepengurusan Satupena hasil Rapat Luar Biasa Anggota pada 8 Agustus 2021, menurut S. Margana, ingin mengembalikan semangat pembentukan Satupena di Surakarta pada 2017. Kendati nol anggaran, Margana mengatakan, para penulis kembali urunan untuk menggerakkan organisasi tersebut. Selama ini, sekitar 230 anggota yang terverifikasi dikenakan iuran bulanan sebesar Rp 200 ribu.

M. ROSSENO AJI | LAURENSIA FAYOLA | RINI KUSTIANI

Baca juga:
Duduk Perkara Denny JA Dapat Penghargaan dari Satupena Lalu Jadi Kontroversi

Berita terkait

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

4 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

5 hari lalu

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

Sejumlah teman sejawat membagikan kesan mereka terhadap sosok Joko Pinurbo yang dikenal cerdas, suka membantu, dan ramah.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

6 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

10 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

28 hari lalu

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik 18 pejabat hasil perombakan di Kemenkumham hari ini

Baca Selengkapnya

Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

37 hari lalu

Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.

Baca Selengkapnya

10 Kerja Sampingan yang Menjanjikan Penghasilan Besar, Bisa dari Rumah

41 hari lalu

10 Kerja Sampingan yang Menjanjikan Penghasilan Besar, Bisa dari Rumah

Kerja sampingan yang menjanjikan di antaranya reseller, penulis lepas hingga affiliator

Baca Selengkapnya

Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

44 hari lalu

Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

Perpusnas mendorong penulis untuk mengangkat kearifan lokal tersebut dengan pembiayaan dari perpustakaan daerah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

26 Februari 2024

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

Tahun ini menandai seabad berpulangnya penulis Franz Kafka. Goethe-Institut memperingati dengan berbagai acara di 36 negara, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya