Diminta Berhenti Unggah Soal Covid-19, Imam Darto Beri Jawaban Menohok

Reporter

Tempo.co

Editor

Marvela

Jumat, 16 Juli 2021 09:13 WIB

Imam Darto. (Instagram/@imamdarto).

TEMPO.CO, Jakarta - Penyiar radio Imam Darto selama beberapa waktu belakangan ini sering mengunggah berbagai informasi mengenai pandemi, termasuk para korban meninggal akibat Covid-19. Hal ini membuat salah satu netizen kesal bahkan menyebut Imam Darto sebagai contoh firgur publik yang tidak baik.

Imam Darto diminta untuk berhenti mengunggah pemberitaan tentang Covid-19. "Ngepostnya yang baik-baik aja mas kalo mao tentang copit, kaya kemaren kang Deni Cagur sama Vicky Nitinegoro, tentang kesembuhan terbanyak pasien copit," tulis netizen tersebut via DM yang diunggah Imam Darto di Instagramnya pada Kamis, 15 Juli 2021.

Ia membalas pendapat netizen tersebut dengan mengatakan bahwa apa yang ia unggah di media sosial adalah sesuai fakta. "Yang baik-baik aja? Nyatanya banyak sekali yang ga baik-baik aja lho. Banyak sekali sampe detik ini yang DM saya keluarganya berjuang untuk cari RS, cari tabung, lagi berjuang hidup," tulis Imam Darto.

Imam Darto yang baru kehilangan sang kakak karena Covid-19 dan sempat ditolak beberapa rumah sakit merasa prihatin dengan para pejuang Covid-19. Sebenarnya, Imam Darto juga membantu menyebarluaskan informasi terkait kebutuhan berbagai pihak seperti donor plasma konvalesen sampai lokasi masyarakat bisa mendapatkan tabung oksigen serta vaksinasi melalui Instagramnya.

"Mas mungkin ga tau. Belum ngrasain soalnya. Tapi kalo tiba-tiba orang tuanya sesek nafas butuh tabung jam 2 pagi, harus cari IGD ke 15 RS ditolak semua, mungkin mas baru sadar, 'oh iya ya kita lagi ga baik-baik aja ini'," tulisnya.

Bukan ingin menakut-nakuti, tujuan Imam Darto mengunggah berbagai informasi terkait Covid-19 supaya masyarakat yang belum merasakan kehilangan orang tercintanya menjadi lebih waspada dan paham dengan kondisi yang tidak baik saat ini. "Jadi mereka ga harus kehilangan orang tercintanya," tulisnya.

Namun netizen tersebut justru membalasnya dengan berpendapat kalau penyebab kematian akibat sesak napas tidak hanya disebabkan oleh Covid-19. Melihat jawaban tersebut, Imam Darto tidak ingin melanjutkan perdebatannya dan mengakhirinya dengan doa. "Aduh kalo argumen kamu begitu, sorry.. Saya ga ada waktu ngeladenin. Percuma soalnya. Saya doain aja kamu dan keluarga ga harus ngerasain ya," tulisnya.

Imam Darto memberikan pesan bagi netizen yang tidak nyaman terhadap berbagai unggahan tentang Covid-19 belakangan ini. "Kamu tidak nyaman? Mohon maap, kondisi yang lagi berhadapan langsung dengan covid lebih jauh tidak nyaman. Nakes taruhan nyawa tiap hari. Saudara-saudara kita tiap jam berlomba dengan waktu mencoba menyelamatkan nyawa orang tercintanya," tulisnya.

#JagaJarak #PakaiMasker #CuciTangan #DiamdiRumah

Baca juga: Spotify Wrapped 2020, Ini Podcast Terpopuler Pendengar Indonesia

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya