Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Didi Riyadi Tolak PPKM Darurat Diperpanjang

Reporter

Tempo.co

Editor

Marvela

Kamis, 15 Juli 2021 18:55 WIB

Didi Riyadi. (Instagram/@didiriyadi_official).

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan musisi, Didi Riyadi membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Surat yang terdiri dari tiga halaman ini Didi memposisikan dirinya sebagai rakyat yang bekerja di bidang seni dan hiburan Indonesia selama 31 tahun.

"Surat terbuka ini bagian dari concern dan kepedulian saya kepada bangsa dan negara, harapannya bisa sampai serta didengar oleh istana dan pemerintah," tulis Didi dalam surat yang diunggahnya di Instagram pada Rabu, 15 Juli 2021.

Ia menyampaikan tiga poin utama yang disebutnya sebagai curahan hati termasuk apresiasi, keprihatinan, dan pendapatnya mengenai kondisi saat ini. Pada poin pertama Didi menyoroti soal dampak pandemi yang dirasakan oleh masyarakat serta berbagai bidang terutama dalam perekonomian, kesehatan, pendidikan, dunia seni dan hiburan.

Di poin kedua, Didi mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah berupaya menangani situasi sulit ini. Ia memberi hormat dan apresiasi setinggi-tingginya atas ketegasan mengeluarkan berbagai kebijakan seperti PSBB dan PPKM Darurat seperti yang sedang berlangsung saat ini. Namun dari hasil pengamatannya, Didi menolah adanya wacana perpanjangan PPKM Darurat di Jawa dan Bali.

"Simple aja pak, sudah pasti banyak yang kena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," tulis Didi saat menyampaikan alasannya. "Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan."

Tidak hanya menolak, Didi juga menyampaikan usulannya kepada pemerintah untuk dipertimbangkan. Ada dua usul yang disampaikan. Pertama lockdown atau karantina atau PPKM atau sejenisnya dengan versi yang lebih ramah dan berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah.

"Banyak orang seperti buruh harian atau lepasan yang hanya digaji kalau dia kerja terlepas pekerjaannya tidak kritikal dan tidak esensial bagi negara tapi kritikal dan esensial bagi keluarganya," tulisnya. Termasuk juga para pedagang dan mereka ang tidak mendapat gaji bulanan.

Alternatif lainnya bisa dipertimbangkan jika PPKM Darurat Jawa dan Bali yang rencananya akan berakhir pada 20 Juli 2021 tidak berdampak signifikan terhadap penurunan kasus Covid-19. Didi menyarankan agar pemerintah mengevaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga. Ia juga meminta agar sosialisasi dan edukasi tentang penanganan bagi mereka yang terpapar serta anjuran pola hidup sehat untuk melawan Covid-19 semakin ditingkatkan.

Soal pembuatan kebijakan, Didi merasa tidak hanya berupa aturan tetapi bersifat solutif bagi masyarakat yang terdampak. "Mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat," tulisnya.

Selain kepada Jokowi, Didi Riyadi juga me-mention beberapa akun Instagram para menteri dalam menyampaikan surat terbuka ini, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan juga Pakar Komunikasi Politik Gun Gun Heryanto.

Baca juga : Cinta Tak Dibalas Ayu Ting Ting, Didi Riyadi Kecewa dan Enggan Komunikasi Lagi

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

17 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

1 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

1 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

5 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

19 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya