Kontroversi Suara Hati Istri - Zahra, KPAI Minta KPI Hentikan Penayangannya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 3 Juni 2021 13:12 WIB

Suara Hati Istri - Zahra. Vidio.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kontroversi penayangan Suara Hati Istri - Zahra terus bergulir. Kini, giliran Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mengungkapkan pendapatnya mengenai sinetron yang dinilai memasarkan poligami dan pernikahan anak itu.

"KPAI mengecam penayangan sinetron Suara Hati Istri yang mempertontonkan pemeran Zahra (LCF), aktris berusia anak (15 tahun) sebagai karakter berusia 17 tahun yang menjadi istri ketiga dari pria berusia 39 tahun," kata komisioner KPAI, Retno Listyarti dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 3 Juni 2021.

Sinetron Suara Hati Istri - Zahra menuai protes dari masyarakat lantaran diperankan oleh aktris yang bahkan belum genap berusia 15 tahun. Sinetron itu menceritakan Zahra sebagaianak sulung dipaksa menikah di usia 17 tahun lantaran harus melunasi utang ayahnya yangsakit-sakitan. Faktor kemiskinan menjadi penyebab pernikahan itu.

"Usia pernikahan legal di Indonesia adalah 19 tahun untuk perempuan dan laki-laki sesuai UU Perkawinan No. 16/2019 atas perubahan UU No. 1/1974. Selain itu, UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak menyatakan usia anak adalah sampai dengan 18 tahun," kata Retno dalam siaran pers tersebut.

Suara Hati Istri - Zahra. Vidio.com

Advertising
Advertising

Menurut Retno, KPAI berpandangan, penayangan sinetron ini telah melanggengkan praktik perkawinan anak yang merupakan bagian dari kekerasan berbasis gender dan momok bagi banyak anak perempuan di Indonesia. Padahal, kata dia, "Pemerintah sedang gencar-gencarnya menurunkan angka perkawinan anak, tapi tayangan ini malah mengkampanyekan perkawinan anak, jelas tak mendukung program pemerintah."

Ia menuturkan, tayangan dan promosi dari sinetron ini telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang ditujukan untuk kegiatan penyelenggaraan penyiaran baik TV maupun radio di Indonesia. "Utamanya pada pasal 14 ayat 2 mengenai Perlindungan Anak yang berbunyi, lembaga penyiaran wajib memperhatikan kepentingan anak dalam setiap aspek produksi siaran," ujarnya.

Ia menyatakan, KPAI akan mendorong KPI untuk menghentikan tayangan sinetron tersebut. KPAI juga mendorong KPI agar memberikan peringatan keras pada televisi yang menyiarkan, dalam hal ini Indosiar, dan rumah produksinya.

Retno menjelaskan, LCF, aktris yang terlibat dalam produksi tayangan itu harus diberikan perlindungan maksimal. "Kami mendorong adanya assesmen psikologi dari lembaga layanan untuk melindungi aktris itu baik karena dampak produksi yang telah berlangsung maupun pemberitaan media," tulisnya.

KPAI, kata Retno, hari ini menggelar rapat koordinasi penanganan kasus atas penayangan Suara Hati Istri - Zahra di Indosiar dengan mengundang beberapa pihak. "Kami akan rapat dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Lembaga Sensor Film (LSF), Kementerian Komunikasi dan Infomatika, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

Di masyarakat sendiri, putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid menginisiasi penandatangan petisi yang meminta agar penayangan Suara Hati Istri - Zahra dihentikan. Petisi itu telah ditandatangani oleh lebih dari 55 ribu orang.

Baca juga: Indosiar Dilaporkan ke KPI, Netizen Tuntut Suara Hati Istri - Zahra Diturunkan

Berita terkait

Jadwal Live dan Prediksi Persebaya Surabaya vs Bali United di Liga 1 Pekan Ke-33 Hari Ini

5 hari lalu

Jadwal Live dan Prediksi Persebaya Surabaya vs Bali United di Liga 1 Pekan Ke-33 Hari Ini

Duel Persebaya Surabaya vs Bali United akan menjadi laga pembuka pekan ke-33 Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pejabat Pertamina Arie Febriant Bertindak Kasar di Jalanan hingga Dibebastugaskan

20 hari lalu

Kronologi Pejabat Pertamina Arie Febriant Bertindak Kasar di Jalanan hingga Dibebastugaskan

Kronologi kejadian pejabat Pertamina Arie Febriant yang meludah ke arah mobil pengguna jalan karena tidak diterima ditegur setelah parkir bikin macet.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

25 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

41 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

43 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

47 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

48 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya