Tulisan Perpisahan Menyentuh Anak Kedua Raditya Oloan Melepas Kepergian Ayahnya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 Mei 2021 22:25 WIB

Zeraiah Moria, anak kedua Raditya Oloan dan Joanna Alexandra mengunggah kenangan bersama ayahnya yang meninggal petang ini. Foto/Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Putra kedua Raditya Oloan dan Joanna Alexandra, Zeraiah Moria menuliskan salam perpisahan untuk ayahnya yang meninggal pada Kamis petang ini, 6 Mei 2021. Ia menuliskan kenangan untuk ayahnya sekaligus menyemangati dirinya sendiri dengan kalimat yang mengharukan.

"Daddy telah melalui rasa sakit yang cukup, dia sekarang dalam damai dengan Tuhan," tulisnya memulai salam perpisahannya.

Sebagai anak kecil yang belum bisa mengendalikan emosinya, ia merasa marah harus berpisah dengan ayahnya. "Hal-hal yang membuat marah: ayah saya tidak ada di sana untuk menyemangati saya, saya tidak bisa menonton film dan anime bersamanya, dan saya tidak akan bisa begadang di malam hari menonton film bersamanya," tulisnya menambahkan.

Tapi sebagai anak pendeta yang mendapatkan pelajaran iman dan kasih sayang dari ayah ibunya, ia tetap menuliskan perasaan yang membuatnya senang. "Hal-hal yang harus saya senangi: ayah saya dalam damai dan tidak ada lagi rasa sakit, Tuhan tetap di sisi saya selamanya," tulisnya.

Raditya Oloan. Foto/Instagram

Advertising
Advertising

Raditya Oloan meninggal pada Kamis, 6 Mei 2021 pukul 18.13 dalam usia 36 tahun. Sebelum meninggal, ia dan juga keluarganya berjuang melawan Covid-19. Raditya, Joanna Alexandra, tiga anak mereka, dan beberapa staf rumah tangga dinyatakan positif Covid-19 dan membuat mereka dirawat di Wisma Atlet. Hanya satu anaknya, perempuan, yang negatif.

Lantaran kondisinya terus memburuk, Raditya Oloan dilarikan ke RS Persahabatan, Jakarta Timur pada 18 April 2021. Setelah diswab PCR, Raditya dinyatakan negatif Covid-19.

Tapi Raditya Oloan memiliki komorbid asma yang membuatnya sesak napas. Ia pun mengalami badai sitokin. Pasien terinfeksi COVID-19 dan bahkan influenza bisa meninggal karena reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang disebut badai sitokin. Sitokin adalah protein kecil yang dilepaskan oleh banyak sel berbeda di dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh tempat mereka mengkoordinasikan respons terhadap infeksi. Reaksi berlebihan itu akhirnya memicu peradangan.

Baca juga: Sepekan Sebelum Meninggal, Raditya Oloan Semangat Sembuh

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

12 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya