TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi asal Kanada, The Weeknd, berang mengetahui dirinya tak mendapatkan nominasi untuk penghargaan Grammy Awards. "Grammy tetap korup. Kau berutang kejujuran padaku, para fans dan transparansi industri," cuit penyanyi 30 tahun itu hari ini.

Penyanyi bernama asli Abel Tesfaye itu mendapat dukungan dari penggemar karena dianggap telah berterus terang. Meski dua hits dari album "After Hours" (2020) miliknya yakni "Heartless" dan "Blinding Lights" merajai tangga lagu, The Weeknd tidak dinominasikan di kategori apa pun Grammy tahun ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Variety, pimpinan sementara Recording Academy Harvey Mason Jr. mengatakan bahwa keputusan tak menominasikan The Weekend sepenuhnya berdasarkan voting dewan. "Kami memiliki delapan slot nominasi untuk diisi, lima lainnya, dan pemilih memilih favorit mereka. Ini sangat menarik."

Ketika didesak lebih jauh tentang apakah itu karena Recording Academy tidak dapat memutuskan apakah genre penyanyi itu pop atau R&B, Mason mengatakan panitia akan merevisi proses untuk masa depan, tetapi bukan karena hal ini. "Kami memeriksanya setiap tahun dan membuat perubahan serta revisi pada prosesnya; kami melakukannya tahun ini, tahun lalu, kami akan melakukannya tahun depan. Dan saya rasa ini tidak perlu dipertanyakan, jujur," katanya, merujuk pada kelalaian The Weeknd. "Prosesnya ada sehingga kami dapat terus memantau keunggulan."

Dia kemudian menjelaskan bahwa ada "23.000 entri - itu adalah entri terbanyak yang pernah kami miliki" untuk dipertimbangkan tahun ini, dan memuji "keragaman dan semua genre yang berbeda, terutama dalam empat kategori besar".

Namun, The Weeknd, penyanyi peraih tiga Grammy yang baru-baru ini dinobatkan sebagai pemain paruh waktu Super Bowl 2021, dilaporkan harus memilih antara tampil di Grammy atau Super Bowl. Seperti dilansir New York Post pada Rabu 25 November 2020, TMZ melaporkan negosiasi tersebut bisa membuatnya kehilangan nominasi.