Delapan Cerita Tentang Cinta

Reporter

Editor

Rabu, 15 Oktober 2008 11:13 WIB

Cinta Setaman
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sang ibu menatap ke depan dengan sepasang mata yang sudah tua dan hati yang patah. Sang suami tengah berbincang dengan menantu perempuan yang akan diceraikan anak lelaki mereka.

”Mereka memutuskan berpisah,” kata sang ayah (Rudi Wowor) dengan nada pahit.

”Bagaimana dengan Rio?” tanya sang ibu, lebih seperti melenguh, khawatir dan hati pecah menghadapi kenyataan.

”Rio? Dia yang mau menceraikan istrinya…,” kata sang ayah dengan geram. Dia bergumam di antara rasa pahit, ”Saya tak tahu apa Rio memberi tahu penyebabnya….”

Sang ibu (diperankan dengan baik oleh Jajang C. Noer) tak bisa berkata apa-apa lagi. Hatinya runtuh. Tapi Rio (Alex Abbad) adalah anak lelaki satu-satunya. Dan bukan perceraian ini saja yang meruntuhkan hatinya… ada kenyataan lain tentang anak lelakinya, sebuah kenyataan yang tak mudah ditelan orang tua mana pun. Betapapun liberal mereka….

Ini adalah salah satu dari delapan jalinan cerita dalam film Cinta Setaman karya Harry Dagoe Suharyadi. Delapan cerita itu seperti kumpulan cerita pendek yang berkaitan—meski tak selalu secara ketat—antara satu dan yang lain. Dimulai dari kisah seorang anak lelaki yang sehari-hari banting tulang sebagai buruh kecil yang selalu bekerja keras mengumpulkan beberapa lembar ribuan untuk membeli sepasang sepatu roda. Namun, suatu hari, mata si anak lelaki yang sudah menanjak remaja itu terpaku pada seorang remaja putri jelita (Nadia Vella) yang rajin berolahraga di kawasan kampungnya. Ketika akhirnya uangnya sudah terkumpul, sang anak itu, di antara peluh yang berleleran dan gosong matahari kemudian bingung memilih: membeli sepatu roda atau boneka Barbie (untuk sang pujaan hati).

Advertising
Advertising

Dari sini, kita memasuki cerita pendek berikutnya, karena sang pujaan hati juga memiliki cerita sendiri. Remaja cantik itu ternyata anak seorang pelacur (diperankan penuh sinar oleh Djenar Maesa Ayu). Saat sang remaja cantik itu berkutat dengan buku PMP dan berfantasi tentang guru di sekolahnya yang santun (Lukman Sardi), dia bisa mendengar suara ibunya mendesah-desah meladeni pelanggan. Dan gaya sang ibu itulah yang kemudian dianggap sebagai strategi jitu untuk menangkap hati sang guru baik yang diinginkannya.

Meski format film ini bukan sesuatu yang baru, Harry menyajikan sebuah format yang unik. Film Kuldesak (karya kuartet Mira Lesmana, Riri Riza, Rizal Manthovani, dan Nan T. Achnas) serta Berbagi Suami (karya Nia Di Nata) adalah film-film dengan empat segmen yang berbeda. Namun dua judul sebelumnya masih memberikan tema yang sama dalam setiap segmen, sedangkan kedelapan cerita dalam film Cinta Setaman ini berdiri sendiri, meski ada beberapa karakter yang saling berseliweran antara satu cerita ke cerita lainnya. Kedelapan cerita itu seperti sebuah momen dalam hidup setiap tokohnya, persis seperti konsep sebuah cerita pendek. Tak perlu banyak penjelasan latar belakang sang tokoh; tak perlu penjelasan sebab-akibat dari karakter; karena peristiwa dan dialog sudah bisa menjelaskan kisah-kisah pendek itu.

Yang menarik dari film ini terutama adalah konsep bertutur, sebuah penuturan cerita pendek; penuturan sebuah momen dalam kehidupan seseorang. Tapi penuturan ini tak selalu konsisten. Kisah si anak kecil yang menginginkan sepatu roda atau kisah Nicholas Saputra sebagai penjual DVD bajakan yang terus-menerus berseteru dengan adiknya adalah konsep penuturan satu momen. Tapi cerita tentang pasangan Jajang C. Noer dengan putranya (Alex Abbad) lebih memiliki perkembangan cerita yang kompleks. Melibatkan masa lalu; perkembangan plot dan bahkan klimaks. Artinya, bagian ini bahkan bisa menjadi satu cerita panjang tersendiri.

Sutradara Harry Dagoe berani memasang pemain-pemain terkemuka di luar peran mereka yang lazim kita saksikan. Nicholas Saputra berperan sebagai penjual DVD bajakan yang temperamental; Julia Perez berperan sebagai cewek kampung pemilik warung (dia tampil tanpa polesan apa pun hingga sulit kita mengenalnya sebagai Julia Perez); Indi Barends tampil sebagai pengasuh yang doyan bergunjing tentang kehidupan seks nyonya lain. Pendeknya, penampilan para pemain bersinar.

Kedelapan kisah itu tentu saja memiliki bobot yang berbeda. Ada yang menyentuh; ada yang lucu. Yang ingin komikal pun ada, seperti segmen pasangan Surya Saputra dan Davina yang berkisah tentang seorang sutradara televisi yang gagal dan istrinya yang bawel. Harry jelas ingin membuat komedi satirikal tentang industri televisi yang dungu. Ide brilian, meski eksekusinya masih kurang rapi. Segmen tentang seorang sopir yang mendapat hadiah ikan arwana dari majikannya sebetulnya menarik. Sang sopir (diperankan oleh sang sutradara sendiri) terlibat debat (yang terlalu panjang) dengan sang istri (Ria Irawan) tentang sang ikan. Akhir cerita sungguh komikal. Jika saja acara debat suami-istri itu dipotong sedikit, inilah segmen yang paling sempurna. Yang paling merobek hati tentu saja segmen pasangan Jajang C. Noer dan Rudi Wowor dengan putra Alex Abbad. Ini segmen yang tidak banyak dialog dan bertutur melalui peristiwa. Seorang ibu sederhana yang bekerja sebagai penjual kain; dan seorang anak yang mencoba mengabdi kepada ibunya dengan mengirim uang untuk ongkos naik haji.

Bisakah dia menerima uang itu? Penampilan Jajang dan Alex Abbad adalah penyajian terbaik film ini.

Tantangan Harry yang utama untuk menjalin delapan cerita ke dalam satu film dengan tema besar cinta adalah bagaimana agar segmen-segmen itu tetap terasa memiliki relevansi. Dan yang lebih penting lagi, bagaimana caranya agar penyuntingan dari satu cerita ke cerita lain terasa mulus dan rapi. Harus diakui, film ini masih harus melalui penyuntingan yang lebih ketat lagi. Bagian akhir yang menyajikan ocehan dukun obat itu bisa dibuang tanpa persoalan.

Film Cinta Setaman membuktikan bahwa di tengah serbuan film komedi toilet dan komedi buah pisang, film yang waras masih bisa dibuat. Di tengah serbuan ratusan film Indonesia dengan judul-judul yang membuat kita garuk kepala, masih ada Harry Dagoe Suharyadi; masih ada Riri Riza yang ”keras kepala” berkukuh melawan ”the big K” (K = komersial), yang diartikan para pemilik production house sebagai pembuatan film dengan biaya rendah dengan cerita yang ”menghibur dan komersial” dan tidak melawan arus.

Film Cinta Setaman, dengan segala kepedihan dan kepahitan, bagaimanapun mencoba optimistis. Semua tokohnya, pada akhir cerita, betapapun runtuhnya, betapapun terperosoknya, masih mencoba percaya pada cinta.

Leila S. Chudori

Cinta Setaman
Sutradara dan skenario: Harry Dagoe Suharyadi
Pemain: Nicholas Saputra, Slamet Rahardjo, Lukman Sardi, Surya Saputra, Marsha Timothy, Ria Irawan, Richard Oh, Atiqah Hasiholan
Produksi: Imajika Films

Berita terkait

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

1 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

6 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

7 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

8 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

14 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

15 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

16 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

19 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

21 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

22 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya