Tak mengherankan jika publik sempat pangling saat Ika yang tadinya ngerock dan berpenampilan tomboi menjadi centil dan berpenampilan seksi saat membawakan Mr Judge, lagu gubahan Dewiq. Perubahan drastis ini dia sadari berisiko. Dia mengaku sekarang lebih "perempuan" ketimbang empat tahun lalu yang masih menyisakan ketomboiannya. "Memang inilah aku sekarang dibanding empat tahun lalu," kata dara kelahiran Surabaya itu.
Selama empat tahun Ika fokus pada kuliahnya di Jurusan Komunikasi, Universitas Airlangga, Surabaya. Setelah menghabiskan enam semester di sana, dia berpikir sudah saatnya kembali tampil ke publik. "Tapi, aku masih harus menghabiskan 21 SKS (sistem kredit semester) pada semester ini (tujuh) dan magang tahun depan," katanya.
Karena itulah Ika mesti bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk menuntaskan kuliah dan memulai lagi karier menyanyinya. Toh, selama kuliah dia tetap menyanyi dan mempersiapkan album untuk comeback. Dua belas lagunya masih sama seperti lagu yang diusung artis-artis lain: tentang cinta. Lagu Setengah Cinta yang bercerita tentang pengalaman pribadi Ika sendiri adalah salah satu karyanya.
Sejak dulu Ika memang suka bersenandung di rumah. Suatu hari, seorang teman ayahnya mendengar suara merdu Ika. "Dia kasih tahu Papa, anaknya bisa menyanyi," tutur Ika.
Setelah menang dalam kontes menyanyi di kelas I SD, Ika berlatih vokal kepada ayahnya yang insinyur perkapalan. Saat pengembangan teknik vokalnya mentok, Ika dikirim ke Jakarta untuk berguru pada Bertha. Tangan dingin Bertha memoles teknik vokal Ika. Salah satu hasilnya adalah keikutsertaan Ika di Shanghai Song Festival pada 2001.
Sepulang dari festival, Ika sempat diproyeksikan menjadi Alda yang baru oleh seorang produser. Waktu itu, popularitas Alda Risma, penyanyi pop yang meninggal pada 2006, memang sedang tinggi. "Mungkin karena wajahku terlihat tua ya, meski umurku saat itu baru 15 tahun," katanya seraya tergelak.
Menurut Ika, di usia yang masih remaja, menyanyi dengan mengenakan rok panjang kelihatan kurang pantas. Apalagi waktu itu vokal Ika masih berkarakter festival. "Temanku bilang, suara lu oke, tapi penampilan lu nggak banget deh," tutur Ika, kembali tertawa.
Meskipun sukses merilis album pertama Pelangi yang Hilang pada 2001, tapi baru pada album Terlahir (Repackage) dengan soundtrack Virgin-lah Ika "disinari" bisnis pertunjukan. Dia sempat ragu menggarap Aku Perawan yang dianggapnya instan. Setelah diyakinkan oleh pengarangnya, Ika pun menangguk sukses pada akhir 2004.
Ketika muncul kembali, lagu-lagu lembut mendominasi album terbarunya, Ika Putri. "Saya ingin mencoba semuanya dulu," kata dara yang suka segala jenis musik itu. Tema lagu seluruhnya tentang cinta. Dengan albumnya itu Ika ingin membahagiakan sang ayah yang juga menjadi produser eksekutifnya, Bambang Harjo Soekartono. "Saya masih belum puas karena belum optimal," ujar Ika yang memberi nilai 6,5-7 untuk album tersebut.
Ika bermimpi suatu saat nanti bisa menelurkan karya dari idealismenya sendiri. Seperti apa, dia belum bisa menjelaskan secara spesifik. "Aku masih berproses," kata dia diplomatis. Toh, dia sudah memiliki stok lagu ciptaan sendiri yang tak melulu bertutur soal cinta, misalnya tentang persahabatan dan emosinya.
Pengagum Alicia Keys ini mengaku sangat menjaga vokalnya. Selain melatih pernapasan, setiap hari Ika juga membasahi tenggorokannya dengan jus tomat. Beras kencur ia minum tiga kali dalam seminggu. Bahkan Ika juga melulur kulit kuning langsatnya agar makin sedap dipandang.
Yophiandi
Lima Fakta tentang Ika:
1. Moody, pernah menggigit telepon selulernya saat marah.
2. Bermimpi suatu saat berduet dengan Alicia Keys dan Pink.
3. Penggemar berat film CSI (Crime Scene Investigation) dan Desperate Housewives.
4. Sudah lebih dari 10 kali menonton film The Story of Us yang dibintangi Bruce Willis dan Michelle Pfeiffer.
5. Tidak lagi menyukai buku Chicken Soup for the Soul karena realitas dunia sehari-hari tak sebagus cerita-cerita itu. "Lebih baik mengalir saja," katanya.
* * *
Biodata:
Nama: Ika Putri Widyaningtyas
Lahir: Surabaya, 15 Maret 1986
Pendidikan: Jurusan Komunikasi Universitas Airlangga, Surabaya, semester VII
Album:
1. Pelangi yang Hilang (2001)
2. Terlahir (2004)
3. Terlahir (Repackage) (2004)
4. Ika Putri (2008)
Soundtrack:
Aku Perawan (film Virgin, 2004) dan soundtrack film Basah (2008)
