Akui Takut Kritik Pemerintah Sekarang, Abdurrahim Arsyad Bandingkan di Era SBY

Reporter

Marvela

Selasa, 20 Oktober 2020 19:09 WIB

Abdurrahim Arsyad. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Komika Abdurrahim Arsyad mengaku takut mengkritik pemerintahan saat ini. Dibandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Abdur mengaku lebih berani waktu itu untuk menyuarakan pendapatnya dibandingkan dengan saat ini.

"Buat kalian yang suka komentar, Abdur mana suaramu, mana kritikanmu, bagaimana nahkoda kapal tua kita. Ibu pertiwi menangis melihatmu. Tai ku***g. Dulu saya berani karena presidennya SBY militer tapi selow. Ini ada yang katanya selow tapi rasanya otoriter, saya bisa apa? Bisa mati," kata Abdur di IG TV yang diunggah pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja itu muncul dari berbagai kalangan termasuk para komika seperti Ernest Prakasa. Abdurrahim yang selama ini dikenal vokal turut didesak netizen untuk ikut menyuarakan opininya.

Abdurrahim Arsyad. Instagram

Ia kemudian mengibaratkan sebuah medan perang. Menurutnya setiap orang harus paham dengan posisinya masing-masing dan tidak sembarang bertindak. Abdur juga mengatakan kepada para pengikutnya untuk mengikuti arahan dari pihak yang memang mengerti tentang persoalannya.

"Pakar-pakar kan sudah kasih pandangan, bantahan, ikuti, pelajari. Apalagi yang kalian harapkan dari saya. Saya bisa bicara apa. Omongan saya tidak akan lebih baik dan tidak akan lebih jelas daripada mereka. Kita ini seperti gerak jalan, yang pimpin kita aktivis, para pakar dengan kiri kiri kanan kiri. Ada yang mengikuti dengan bersuara, ada yang mengikuti dalam diam tapi kita semua satu barisan, bagus," kata Abdur.

Kemudian Abdur menyindir berbagai pihak yang kerap kali bereaksi berlebihan, memiliki pandangan sendiri dan dianggapnya sebagai perusak barisan. "Yang kita lawan ini pintar, pintar adu domba, jadi jangan mau jadi domba," kata Abdur. "Yang penting buat mereka bingung sehingga mereka mau adu domba, dombanya tidak ada," kata Abdur.

Pendemo membawa poster berisi tulisan unik saat melakukan aksi di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020. Demo mahasiswa itu bertepatan dengan satu tahun dilantiknya Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. TEMPO/Subekti

Ia juga mengajak pengikutnya di Instagram untuk bersama-sama berdoa untuk mereka yang turun ke jalan serta memberikan bantuan seperti melakukan donasi. Menurutnya para pejuang yang turun ke jalan dengan orang-orang yang tetap mendukung dari rumah sama-sama dalam satu barisan perjuangan. "Perjuangan saja ya tanpa logo-logo hewan," kata Abdur.

Ia melihat dari beberapa kejadian yang sudah pernah terjadi, orang Indonesia mudah terpancing dan mudah melupakan. "Sekarang heboh, semua heboh. Tapi nanti 2024 lupa, mereka lagi yang menang," kata Abdur. Ia menyarankan supaya masyarakat Indonesia lebih baik mengikuti akun-akun yang memang menyoroti berbagai pelanggaran negara supaya tidak mudah tersulut emosi. "Jangan mau dibodohi, panjang umur perjuangan," kata Abdur di akhir videonya.

Sejak diunggah video pernyataannya itu sudah ditonton lebih dari 1,2 juta orang. Para sahabatnya, Ernest Prakasa, Abdel Achiran, Babe Cabita, hingga Bintang Emon memuji keberanian Abdur untuk bersuara. Mereka kompak memberikan emotikon tepuk tangan, acungan jempol, dan api di kolom komentar video tersebut. "Panjang umur perjuangannnn bang abdurrr," tulis Bintang Emon.

MARVELA

Advertising
Advertising

Berita terkait

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

4 jam lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

5 hari lalu

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?

Baca Selengkapnya

Istri Bintang Emon Positif Narkoba karena Obat Flu, Bikin 1 Lab Kebakaran Jenggot

6 hari lalu

Istri Bintang Emon Positif Narkoba karena Obat Flu, Bikin 1 Lab Kebakaran Jenggot

Istri Bintang Emon, Alca Octaviani dinyatakan positif narkoba karena mengkonsumsi obat flu yang disarankan oleh apoteker.

Baca Selengkapnya

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

9 hari lalu

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

Sutradara Joko Anwar ungkap kekagumannya terhadap kemampuan akting Widuri Puteri yang langsung diterima saat casting film Siksa Kubur.

Baca Selengkapnya

Ernest Prakasa Nilai Kreator Konten Prank Ojol Membahayakan, Harus Diberi Pelajaran

13 hari lalu

Ernest Prakasa Nilai Kreator Konten Prank Ojol Membahayakan, Harus Diberi Pelajaran

Ernest Prakasa menilai kreator konten prank yang membahayakan orang ini seharusnya dilaporkan ke polisi dan diberikan pelajaran.

Baca Selengkapnya

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

13 hari lalu

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

33 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

33 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

41 hari lalu

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

Dito Ariotedjo membuat akun X untuk menjawab sindiran Ernest Prakasa lantaran memilih tetap berada di tengah saat berfoto bersama juara All England.

Baca Selengkapnya