Tolak UU Cipta Kerja, Awkarin akan Bagi Masker dan Hand Sanitizer untuk Pendemo

Reporter

Marvela

Kamis, 8 Oktober 2020 17:36 WIB

Awkarin bersama dengan kekasihnya, Sabian Tama, anak sulung Wishnutama. foto/instagram/awkarin

TEMPO.CO, Jakarta - Awkarin menjawab pertanyaan netizen soal dirinya yang tidak turun ke jalan di saat sebagian masyarakat melakukan aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja. Awkarin memberikan beberapa poin alasan dirinya tak ikut turun ke jalan seperti tahun sebelumnya.

"Untuk hari ini, sepertinya ku belum bisa turun ke jalanan, dikarenakan hal-hal seperti: Sedang tidak dalam keadaan fit (takut jadi malah ngerepotin)," tulis Awkarin di Instagram Storynya pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Meski demikian, Awkarin mengingatkan kepada para pendemo untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan berjaga jarak, menggunakan masker, dan menggunakan hand sanitizer secara berkala. "Tadinya, saya memang sudah mau membantu dengan membagikan 3000 masker kain dan 3000 handsanitizers yang sudah diapproved kemenkes, namun karena dadakan, tidak ada supplier yang menyanggupi kedua hal tersebut," tulisnya.

Selebgram Awkarin, juga terlihat membawakan nasi kotak pada para demonstran yang melakukan aksi di depan gedung DPR/MPR pada aksi 24 September lalu. Instagram/@awkarin

Awkarin juga mengaku sedang mempelajari isi dari UU Cipta Kerja yang baru disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020 itu. Menurutnya masih ada kalimat yang dirasa sulit untuk dimengerti sehingga masih membutuhkan waktu.

"Belum selesai mengkaji 900 halaman, karena memang ada beberapa pasal yang bobrok dan permainan katanya mengecoh yang memang harus ditelaah lagi. Dan ada juga beberapa pasal yang nyatanya tetap ada dan tidak dihilangkan. Makanya masih mau mempelajari dulu," tulisnya.

Perempuan 22 tahun itu mendukung para demonstran dan berharap berbuah hasil yang baik untuk masyarakat. Awkarin berterima kasih kepada mereka yang sudah mewakilkan para buruh lainnya untuk turun ke jalan.

Di dalam akun Instagramnya, Awkarin menuturkan, "Jangan takut anak muda. Kalian punya suara. Jangan mau ditindas lingkungan sendiri. Jangan takut buat bersuara dan beraksi, cuma karena takut dibilang pencitraan". Foto/Instagram/awkarin

Advertising
Advertising

"Yang di rumah, dan tidak bisa ikut turun demo karena hal-hal tertentu, jangan lupa panjatkan doa, untuk saudara-saudara kita hari ini yang turun, agar mereka senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan," tulisnya.

Awkarin juga membagikan file berisi draft final U Cipta Kerja yang disahkan pada sidang paripurna 3 hari lalu. Awkarin mengajak pengikutnya di Instagram untuk bersama-sama mengkaji 900 halaman UU Cipta Kerja dan dibandingkan dengan UU Ketenagakerjaan sebelumnya. "Dengan begini kalian sudah membantu lebih dari cukup! Berdoa dan edukasi diri agar tidak menjadi milenial yang apatis. Ini semua demi masa depan anak cucu kalian lho," tulisnya.

Perempuan bernama asli Karin Novilda ini dicari netizen dalam demo menolak UU Cipta Kerja. Tahun lalu, saat demonstrasi menolak pelemahan KPK, Awkarin membagikan 3.000 nasi bungkus. Netizen menudingnya melemah lantaran kekasihnya, Sabian Tama, putra Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.


MARVELA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

31 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

31 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

44 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Pembahasan RPP Mangrove, Walhi: Acuannya Bukan UU LH, tapi Cipta Kerja

20 Februari 2024

Pembahasan RPP Mangrove, Walhi: Acuannya Bukan UU LH, tapi Cipta Kerja

Berikut ini 6 catatan miring Walhi atas RPP Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove yang telah disusun KLHK.

Baca Selengkapnya

Aksi Gejayan Memanggil, Ketua BEM UGM: Kemarahan Rakyat karena Demokrasi untuk Oligarki

13 Februari 2024

Aksi Gejayan Memanggil, Ketua BEM UGM: Kemarahan Rakyat karena Demokrasi untuk Oligarki

Tanggapan Ketua BEM UGM terhadap aksi Gejayan Memanggil bersama masyarakat ajak nyalakan alarm untuk demokrasi.

Baca Selengkapnya

"Surat Cinta" Dosen dan Mahasiswa Fisipol UGM untuk Pratikno dan Ari Dwipayana, Ini Isinya

12 Februari 2024

"Surat Cinta" Dosen dan Mahasiswa Fisipol UGM untuk Pratikno dan Ari Dwipayana, Ini Isinya

Dosen dan mahasiswa Fisipol UGM kritisi peran Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Ari Dwipayana yang menjadi bagian masalah demokrasi saat ini.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Bahasan Menarik Debat Capres Terakhir Menurut Pengamat Ekonomi dan Pengamat Politik?

8 Februari 2024

Apa Saja Bahasan Menarik Debat Capres Terakhir Menurut Pengamat Ekonomi dan Pengamat Politik?

Pengamat ekonomi dan politik memberikan penilaian terhadap debat capres yang disebut antiklimaks. Pokok bahasan apa saja yang menarik?

Baca Selengkapnya

Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

5 Februari 2024

Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

Ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira menyebut ketimpangan ekonomi di Indonesia terjadi lantaran kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Forum Ekonom Indonesia Beberkan 9 Poin yang Wajib Diperhatikan Pemerintah dan Capres-Cawapres, Apa Saja?

31 Januari 2024

Forum Ekonom Indonesia Beberkan 9 Poin yang Wajib Diperhatikan Pemerintah dan Capres-Cawapres, Apa Saja?

Sebanyak 29 ekonom yang tergabung dalam Forum Ekonom Indonesia (FEI) memberikan sejumlah catatan tentang perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya