Diputar di Cina, Film Mulan Dapat Ulasan Buruk dari Kritikus

Reporter

Antara

Minggu, 13 September 2020 11:07 WIB

Disney memutuskan untuk menunda penayangan Mulan secara global yang semula dijadwalkan 27 Maret 2020, karena wabah virus corona COVID-19 di banyak negara. Semula Disney tetap berencana merilis Mulan, bahkan sudah menggelar gala premier pekan lalu di Los Angeles. Namun pada Jumat (13/3), Disney akhirnya memutuskan menunda penayangan film live-action adaptasi dari animasi tersebut. Pihak Disney pun belum mengumumkan jadwal baru perilisan film ini. IMDB

TEMPO.CO, Jakarta -Film Mulan sempat mendapat penolakan dari aktivis pro-demokrasi di beberapa negara di kawasan Asia. Para aktivis menyerukan kepada penonton untuk menjauhi film Mulan melalui gerakan #BoycottMulan yang berkembang di media sosial.

Dilansir The Hollywood Reporter, Selasa, 8 September 2020, seruan di media sosial terkoordinasi di Hong Kong, Taiwan, dan Thailand selama akhir pekan mendesak para penonton film untuk melewatkan film tersebut karena komentar bintang utamanya, aktris Liu Yifei, yang mendukung kepolisian Hong Kong saat mereka menindak protes demokrasi tahun lalu.

Film Mulan juga menghadapi seruan boikot secara global karena melakukan pembuatan film di Xinjiang sebab pelanggaran hak terjadi pada populasi muslim di kawasan itu telah didokumentasikan secara luas. Lalu pihak Disney juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pemerintah Ciina termasuk wilayah Xinjiang.

Mulan secara resmi diputar di bioskop Cina pada Jumat lalu dan dibanjiri pujian, khususnya dari kementerian luar negeri negara tersebut. Dikutip AFP, Sabtu, 13 September 2020, juru bicara kementerian luar negeri Cina, Zhao Lijian pada Jumat, 11 September 2020, memuji kemampuan Liu Yifei sebagai "Mulan kontemporer" dan menyebutnya sebagai "anak Cina sejati".

Zhao Lijian menepis kontroversi itu, dengan mengatakan bahwa itu "sangat normal" untuk berterima kasih kepada pemerintah Xinjiang atas bantuan mereka dan mengabaikan kritik dari "beberapa organisasi hak asasi manusia."

Mulan berhasil menjual sekitar 41 juta yuan atau 5,99 juta dolar Amerika tiket pada sore hari, menurut platform tiket Maoyan. Tapi film, yang telah dilihat banyak orang secara daring lebih dulu, menarik banyak ulasan buruk dan peringkat 4,7 dari 10 di situs ulasan pengguna populer Douban.Seorang perempuan berjalan melewati iklan yang mempromosikan film Disney "Mulan" di halte bus di Beijing, Cina 9 September 2020. [REUTERS / Carlos Garcia Rawlins]

Beberapa tidak menyukai karena ceritanya berbeda dengan kisah asli animasi klasik yang dirilis tahun 1998. Ada juga yang mengkritik adegan aksi yang dilakukan Mulan. "Dalam benak saya, Mulan awalnya anggun dan bukan seniman bela diri saat kecil," tulis seorang pengguna.

Advertising
Advertising

Pengulas lain menambahkan, "Alur ceritanya sangat buruk dan kompleks, pahlawan Mulan disorot tanpa logika. Urutan seni bela diri juga lemah."Yang lain mempertanyakan mengapa tidak ada lebih banyak staf asal Cina yang mengerjakan film tersebut.

Di tengah kehebohan tersebut, tagar "Mulan" tampaknya telah dinonaktifkan di platform mirip Twitter di Cina, Weibo, dengan tag tersebut tidak muncul di hasil pencarian pada Jumat kemarin.

Meski demikian, penonton di Beijing sepertinya tidak menyadari adanya protes internasional tentang film yang memakan biaya hingga 200 juta dolar Amerika tersebut.

"Mulan adalah nama yang bagaikan sebuah rumah. Orang yang berbeda mungkin memiliki cara berbeda untuk memahami cerita ini. Kali ini, saya pikir mereka berhasil," kata Hu Xia, 46 yang menonton film itu bersama putranya. Penonton bioskop lainnya, Alvin Ye yang berusia 30 tahun, memuji film tersebut karena menggambarkan seorang wanita yang luar biasa.

Berita terkait

7 Rekomendasi Film Indonesia di Vidio, Kisah Remaja hingga Aksi Menegangkan

1 hari lalu

7 Rekomendasi Film Indonesia di Vidio, Kisah Remaja hingga Aksi Menegangkan

Deretan film Indonesia terbaru di Vidio, mulai dari cerita anak remaja, romansa anak muda, komedi, hingga aksi yang menegangkan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Film I, the Executioner: Pencapaian 2 Juta Penonton dalam 3 Hari

2 hari lalu

Serba-serbi Film I, the Executioner: Pencapaian 2 Juta Penonton dalam 3 Hari

Film I, the Executioner atau Veteran 2 menembus 2 juta penonton dalam waktu tiga hari sejak peluncuran di bioskop Korea Selatan pada 13 September 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis Love Stuck Film Thailand di Prime Video yang Tayang 17 Oktober 2024

2 hari lalu

Sinopsis Love Stuck Film Thailand di Prime Video yang Tayang 17 Oktober 2024

Film Love Stuck dibintangi Teeradon Supapunpinyo (James) dan Plearnpichaya Komalarajun (Junei), tentang remaja yang terjebak dalam lingkaran waktu.

Baca Selengkapnya

Yunita Siregar Ungkap Adegan Tersulit di Film Home Sweet Loan

2 hari lalu

Yunita Siregar Ungkap Adegan Tersulit di Film Home Sweet Loan

Yunita Siregar mengungkapkan beberapa adegan di film Home Sweet Loan sangat menguras emosi dan energinya.

Baca Selengkapnya

Risty Tagor Kembali Main Film Setelah 15 Tahun: Mulai dari Nol Lagi

2 hari lalu

Risty Tagor Kembali Main Film Setelah 15 Tahun: Mulai dari Nol Lagi

Setelah vakum 15 tahun, Risty Tagor akhirnya kembali main film layar lebar dengan berperan sebagai Tanish di Home Sweet Loan.

Baca Selengkapnya

Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa Terinspirasi dari Kisah Nyata tentang Pesugihan

3 hari lalu

Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa Terinspirasi dari Kisah Nyata tentang Pesugihan

Dibintangi Wulan Guritno, film Danyang: Mahar Tukar Nyawa mengisahkan tentang bagaimana cinta bisa membuat seseorang melakukan pesugihan.

Baca Selengkapnya

Para Pemeran Film Officer Black Belt

3 hari lalu

Para Pemeran Film Officer Black Belt

Kim Woo Bin berperan sebagai Lee Jung Do, pria biasa dengan kemahiran taekwondo, kendo, dan judo dalam film Officer Black Belt

Baca Selengkapnya

Speak No Evil: Sinopsis dan Para Pemerannya

4 hari lalu

Speak No Evil: Sinopsis dan Para Pemerannya

Speak No Evil yang dirilis pada 2024 memuat beberapa perubahan dengan cerita yang versi sebelumnya

Baca Selengkapnya

MNC Mengakuisisi Multivision Senilai Rp 309,71 Miliar, Profil Hary Tanoesoedibjo dan Raam Punjabi

5 hari lalu

MNC Mengakuisisi Multivision Senilai Rp 309,71 Miliar, Profil Hary Tanoesoedibjo dan Raam Punjabi

MNC mengakuisisi Multivision. Dua perusahaan besar ini dimiliki Hary Tanoesoedibjo dan Raam Punjabi, simak profilnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penonton Film Victory Diragukan, Hyeri: Banyak Cobaan Berat Sejak Awal

5 hari lalu

Jumlah Penonton Film Victory Diragukan, Hyeri: Banyak Cobaan Berat Sejak Awal

Dibintangi Hyeri, film Victory dituduh melakukan pembelian tiket dalam jumlah besar yang disengaja untuk memanipulasi perolehan skor box office.

Baca Selengkapnya