TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan artis, Kartika Putri tak bisa dibendung lagi. Ia mengunggah jeritan hatinya kepada PLN lewat unggahan di Instagram Storynya pada Kamis petang, 9 Juli 2020, lantaran mendapatkan tagihan listrik yang melonjak dratis.

Istri Habib Usman bin Yahya ini mengunggah foto bukti pembayaran tagihan listriknya yang mencapai Rp 16.964.705 plus biaya administrasi Rp 6.000. "Per bulan biasanya 6-7 jutaan kenapa bulan ini bisa sampe 17 jutaan yaaa. Mohon penjelasannya Bang @infopln @pln_id @pln123_official," tulisnya di atas foto itu dengan menambahkan emotikon menangis.

Kartika kemudian mulai menyindir PLN dengan unggahan-unggahan bergambar yang sarat akan pesan menohok. Foto pertama adalah lampu petromaks. "Mulai beralih ke," tulisnya dengan menggunakan emotikon jari telunjuk ke gambar petromaks.

Kartika Putri dan putrinya, Khalisa (Instagram @kartikaputriworld)

Tak puas di lampu petromaks, Kartika yang menikah di Mekkah ini selanjutnya mengunggah kipas sate. "Info beli kipas ini boleh??" Selanjutnya, ia mengunggah foto bekas kaleng kental manis yang dijadikan telepon sebagai pengganti ponselnya. "Belajar merakit dulu," demikian tulisan yang terdapat di atas telepon kaleng itu.

Ibu empat anak ini kemudian mengunggah foto yang lebih sarkastik lagi. Kali ini, Kartika mengunggah foto dispenser disertai tulisan yang menggelitik, "Dijual," dengan menambahkan emotikon jari telunjuk menunjuk ke foto yang dimaksud. Jika dispenser sudah laku, ia akan beralih ke pompa manual yang dipasang di atas galon.

Yang lebih jenaka lagi, Kartika berencana menjual freezer dan es batunya. "Dijamin istimiwirr," tulisnya.

Untuk berkomunikasi, perempuan yang pandai berbahasa dan berdialek Ngapak ini kemudian menginformasikan agar ke depan menghubunginya melalui surat. "Karena udah gak berani cas hp niih." Terakhir, ia akan lari ke warnet untuk membuka Instagram.

Selain Kartika Putri, Chef Arnold Poernomo sebelumnya juga mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik di rumahnya di Surabaya. Biasanya, ia hanya mendapatkan tagihan Rp 2,5 juta, tapi tiba-tiba pada Juli ini tagihannya melonjak empat kali lipat. Petugas PLN memang datang ke rumah berdamai dengan masalahnya. Tapi, ia tetap harus membayar tagihan sebesar yang ditetapkan dengan nilai nominal setara membayar DP rumah itu.