Dunia Bermain Gatot Indrajati

Reporter

Editor

Kamis, 11 September 2008 09:44 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Masa kecil Gatot Indrajati, 28 tahun, tidak bahagia. Ketika anak-anak seusianya dengan bangga memamerkan mainan produk Barat (American toys), Gatot cuma bisa gigit jari. Kalaupun ia memiliki mainan, itu pun hasil buatan sendiri dari kayu bakar di dapur ibunya.

Berawal dari keterbatasan, Gatot akhirnya terampil membuat mainan, boneka, dan patung dari kayu. Saat ia memilih jalur seni sebagai jalan hidupnya, kayu menjadi pilihan sebagai media untuk berekspresi.

Bersama dengan perupa bernama Suraya, Gatot memamerkan karya patung kayu dalam pameran "Space Dialectics" di Srisasanti Gallery, Yogyakarta, 6-25 September 2008.

Pada karya bertajuk "Intermezo", Gatot menyusun potongan kayu menjadi dua sosok mirip boneka yang duduk di hadapan papan catur. Karya itu rupanya menjadi pelengkap karya dua dimensi di atas kanvas bertajuk "Self Dialogue" yang bentuknya berupa boneka kayu yang sedang sibuk memainkan boneka kecil berbentuk prajurit perang lengkap dengan tombak dan anak panah.

Menurut kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo, karya Gatot ini menghadirkan tafsir konotatif tentang dua aktor intelektual yang suntuk memainkan bidak. Mereka menciptakan kekacauan sebagai target dari pencapaian puncak ekstasenya. "Karya ini terasa aktual sekaligus kontekstual," tulis Suwarno Wisetrotomo dalam pengantar kuratorial.

Advertising
Advertising

Pada karya berjudul "War for Fun", Gatot memadukan karya dua dimensi dengan karya tiga dimensi. Ada citraan benteng, lengkap dengan bendera merah-putih dan para prajurit penjaga. Sementara di latar depan, Gatot menghadirkan belasan boneka kayu-baik yang diletakkan maupun digantung--yang menggambarkan prajurit yang sedang berperang. Karya ini masuk dalam lima besar pada ajang kompetisi "Indonesia Art Award 2008".

Berbeda dengan Gatot, Suraya, 31 tahun, menghadirkan karya dua dimensi berbau kritik sosial dalam gaya surealis. Pada karya berjudul "Borneo", misalnya, Suraya menghadirkan sosok berkepala gundul dengan citraan potongan pohon yang ditebang di atas kepala. Inilah ekspresi kegelisahan Suraya tentang aksi penggundulan hutan di Kalimantan yang tak pernah berhenti.

Heru CN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

41 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

48 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya