Ifan Seventeen Masih Trauma Dengar Lagu Kemarin
Reporter
Antara
Editor
Nunuy Nurhayati
Selasa, 14 April 2020 21:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Riefian Fajarsyah atau populer dengan nama Ifan Seventeen mengaku masih merasa trauma saat mendengarkan lagu Kemarin milik bandnya. bagi vokalis band Seventeen ini, lagu ini selalu mengingatkannya pada peristiwa tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018.
"Lagu ini tidak pernah menjadi soundtrack dan gambaran dari kejadian apa pun. Tapi karena kejadian kemarin, lagu itu diputar terus," ujar vokalis Seventeen itu dalam Live Streaming Instagram, Selasa, 14 April 2020.
Ifan mengatakan awalnya tidak ada masalah dengan lagu Kemarin. Namun kini ia merasa sakit hati saat mendengarkannya.
Lagu Kemarin dirilis pada tahun 2016 atau dua tahun sebelum peristiwa tsunami Selat Sunda. Lagu tersebut selalu diputar berulang-ulang untuk mengenang para personel Seventeen yang telah tiada yakni M. Awal Purbani (Bani - bassis), Herman Sikumbang (Herman - gitaris), Windu Andi Darmawan (Andi - drummer).
"Lagu sekarang jadi menggambarkan tentang peristiwa tsunami yang kita hadapi padahal sebelumnya fine-fine saja dengan lagu itu," lanjutnya.
Ifan mengaku kesal jika bertemu dengan seseorang yang menyanyikan lagu tersebut di hadapannya. Menurutnya, ada perasaan tidak enak mendengarkan Kemarin.
"Yang cukup menyebalkan setelah kejadian itu, orang-orang tiap ketemu gue nyanyi lagu Kemarin karena pengin menunjukkan simpatinya. Padahal menurut gue itu nyakitin banget, sebenarnya ada hal-hal yang cukup nyakitin buat gue," katanya.
Ifan Seventeen adalah satu-satunya personel yang selamat dari peristiwa tsunami. Selain ketiga rekan satu bandnya, Oki Wijaya (road manager), Ujang (kru) dan Dylan Sahara (istri dari Ifan) juga meninggal dalam tragedi itu.