TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi senior yang populer pada era 90-an, Rama Aiphama tutup usia pada Rabu, 11 Maret 2020 pukul 04.30 WIB. Rama menghembuskan napas terakhirnya pada usia 63 tahun.

Kabar meninggalnya penyanyi yang terkenal dengan lagunya Dinda Bestari ini, beredar di sejumlah group whatsapp. "Berita duka Jakarta, Innalilahiwainnailahirojiun, telah wafat Sayyid Muhammad bin Syagab Al-Idrus ( Rama Aiphama)," demikian tulis pesan berantai tersebut.

Saat ini jenazah masih disemayamkan di rumah duka di bilangan Condet, Jakarta Timur. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Al Muchdar Cimanggis, Jakarta setelah disalatkan selepas Asar.

Musisi Rama Aiphama. youtube.com

Kabar meninggalnya Rama Aiphama ini dibenarkan oleh Sam Alatas yang merupakan kerabat mendiang. Sam mengatakan mendapat kabar meninggalnya Rama Aiphama dari pihak keluarga.

Tapi Sam mengaku belum mengetahui perihal penyebab wafatnya.
"Tapi kalau sakit apa saya tidak tahu karena saat ini saya juga ada di luar kota, mungkin bisa ke rumah duka langsung saja," kata Sam Alatas saat dikonfirmasi.

Rama Aiphama merupakan penyanyi dan pencipta lagu berdarah Arab-Gorontalo yang terkenal pada era 90an. Ia dikenal sebagai penyanyi yang beraliran Melayu, dangdut, dan keroncong. Selain itu, Rama juga dikenal dengan gaya berpakaiannya yang khas, yaitu pakaian yang menjuntai-juntai berwarna warni mencolok dengan topi khas di kepalanya.

Musisi Rama Aiphama. youtube.com

Pria berdarah Arab-Gorontalo ini memulai karier sebagai penyanyi pada 1981 silam. Sepanjang karirnya ia sudah mengeluarkan sepuluh album diantaranya, Aku yang Merindukanmu (1981), Dinda Bestari (1995), Torang Samua Basudara (1999), dan Pesona Melayu (2001).

Rama menikah dengan Euis Kartika Sari pada tahun 1993. Dan dari pernikahan ini keduanya dikaruniai tiga orang anak. Pernikahan mereka pun hanya mampu bertahan selama 16 tahun. Pada 2009 Rama Euis resmi bercerai.

M RYAN H | ANTARA