Virus Corona Masuk Indonesia, Aming Geram dengan Sikap Pemerintah

Reporter

Marvela

Senin, 2 Maret 2020 18:12 WIB

Aming. Tabloidbintang.com

TEMPO.CO, Jakarta -Aming geram melihat sikap Pemerintah Indonesia yang dianggap kurang tegas dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Aming sampai membandingkannya dengan negara-negara lain yang sudah lebih dulu mengambil upaya

"Jepang: sekolah diliburkan dan Disneyland ditutup sementara. Qatar: Balapan MotoGP dibatalkan. Arab Saudi: Jamaah umroh ditolak. Indonesia: Bayar influencer untuk datangi turis dan siap gelar balapan Formula E. Luar biasa emang saudara-saudaraku," tulis Aming di Instagramnya pada Senin, 2 Maret 2020.

Hal ini. menurut dia, semakin diperparah dengan adanya kebijakan dari Kementerian Perhubungan yang memastikan bahwa pemberian insentif tiket pesawat sebesar 50 persen bisa dinikmati dari mana saja sepanjang tujuannya ke 10 destinasi pariwisata yang telah ditentukan mulai Minggu, 1 Maret 2020.

"Tiket pesawat diturunkan 50 persen dan masyarakat dihimbau traveling - menk*u. Keblunderan dan kedondongan lain," tulis Aming. "Di sini nyawa murah ya, yang mahal ya otak dan nalar. Oh iya, adab juga! Wacana pengurangan populasi manusia dengan cara bersenang-senang dan ramah di kantong, menggoda. Ogah rugi," tulisnya.Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan), Menseskab Pramono Anung (kiri) dan Mensesneg Pratikno menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Dua orang yang terinfeksi virus corona adalah seorang ibu yang umurnya 64 tahun, dan putrinya 31 tahun. ANTARA

Aming menyoroti sikap sebagian masyarakat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa 2 WNI dinyatakan positif terpapar virus corona. Banyak yang berbondong-bondong ke supermarket untuk memborong bahan makanan dan kebutuhan lainnya.

"Pada akhirnya bukan corona yang membunuh kita. Tapi saudara-saudara sendiri, yang punya duitlah! Berbondong-bondong, ngeborong sampai stok kosong! Sobat miskin cuma bengong dimatiin saudara sendiri dalam keadaan kelaparan. Siapa lebih jahat. Corona apa manusia?" tulis Aming.

Menurutnya kini masyarakat membutuhkan pihak yang bisa memberikan rasa aman dengan wabah virus corona yang semakin lama semakin memakan banyak korban ini. "Butuh 'pengasuh' yang memberikan rasa aman. Bukan yang nyaman dengan urusan perniagaan," tulis Aming.

Dia pun juga merasakan mahalnya harga masker dan pembersih tangan yang melambung tinggi di situasi saat ini. "Makanya digratisin jangan dimahalin!" tulis Aming.

MARVELA

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

55 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

56 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

18 September 2023

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.

Baca Selengkapnya