Begitulah penampilan grup musik Makara di Viky Sianipar Music Centre, Jumat malam lalu. Penampilan malam itu merupakan konser perdana Makara setelah tenggelam selama sekitar dua dasawarsa. Kemunculan kembali Makara sekaligus ditandai dengan peluncuran album terbarunya, <I>Maureen</I>. Tampil selama sekitar satu jam pada acara yang digelar oleh Indonesia Progressive Society, Makara membawakan lima lagu dari album barunya itu, yaitu <I>Prosesi, Unfinished Song, Maureen</I>, dan <I>Kasih Dengarlah</I>. Turut tampil malam itu, grup Mystical 8 dan Vantasma.
Sejatinya, Makara bukanlah pemain baru di aliran <I>progressive rock</I> Indonesia. Band yang terbentuk pada 1978 di kampus Universitas Indonesia ini awalnya diawaki Harry Moekti (vokal), Kadri (vokal), Andy Julias (drum), Januar Irawan (bas), serta Adi dan Adrian (<I>keyboard</I>). Setelah menelurkan album debut <I>Laron-Laron</I> (1986), grup ini seperti kehilangan momentum. Setelah sempat tampil di beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, band ini vakum dan tidak berkegiatan.
Sebagian punggawa Makara memutuskan memulai karier baru. Adi bergabung dengan Kla Project, Harry bersolo karier dan bergabung dengan grup Adegan, sementara Andy memutuskan menjadi komposer dan produser musik. "Kami sebenarnya tidak bubar, cuma tidak aktif," ujar Andy.
Pada masa jayanya, era 1980-an, Makara dikenal sebagai band <I>progressive rock</I> yang hadir dengan konsep berbeda. Mereka menyuarakan berbagai masalah sosial lewat lagu-lagunya. Lagu <I>Laron-Laron</I>, misalnya, mengkritik pembangunan sebagai penyebab urbanisasi. Sedangkan <I>Sangkakala</I> mengkritik pembungkaman kehidupan politik kampus oleh rezim Soeharto.
Keinginan untuk melahirkan kembali Makara dimulai oleh dua punggawanya, Kadri dan Andy, pada 2000. Dalam sebuah perbincangan di stasiun radio rock klasik, <I>M97 FM</I>, keduanya sepakat untuk mengaktifkan kembali Makara. Mereka kemudian merekrut Jimno, Awan Setiawan (<I>keyboard</I>, gitar), Fadhil Indra (<I>keyboard</I>), Kiki Caloh (bas), dan Rifki Rahmat (gitar). "Kami cuma <I>pengen</I> berbuat saja," ujar Andy.
Penampilan dengan formasi baru membawa perubahan pada nuansa musik Makara. Dulu mereka tergolong "keras" dalam bermusik, tapi kini penampilan Makara lebih "lembut". Melodi-melodi manis nan progresif mengalir dari duo gitar, sedangkan duo <I>keyboard</I> menjadi sajian utama mereka. "Musik disesuaikan dengan energi kami karena sudah tua-tua," kata Kadri.
Selain tampil dengan formasi baru, Makara menghadirkan konsep album yang unik, yakni keterkaitan untaian lagu-lagu dalam album yang membentuk sebuah kisah. Dikisahkan, Maureen, gadis Desa Senggigi, Lombok, berpacaran dan hijrah ke negeri orang. Ketika kembali, ia tidak diterima masyarakat dan akhirnya bunuh diri. Album ini berawal dari lagu <I>Maureen</I> yang diciptakan Kadri pada 1987. Berdasarkan lagu itu, para punggawa baru Makara bahu-membahu menciptakan lagu-lagu anyar mengisi kekosongan Maureen.
TITO SIANIPAR
Berita terkait
Profil Shen Yinhao, Wasit asal Cina Pemimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan
1 menit lalu
Timnas U-23 Indonesia memiliki kenangan buruk dengan wasit Shen Yinhao. Bagaimana kiprahnya di dunia perwasitan?
Baca SelengkapnyaPengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles
3 menit lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaCIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik
3 menit lalu
Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaHamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah
8 menit lalu
Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.
Baca SelengkapnyaJaga Selalu Kesehatan Mulut agar Terhindar dari Penyakit Ini
8 menit lalu
Penting untuk selalu menjaga kesehatan mulut agar tak mudah terkena penyakit terkait. Berikut di antaranya.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
11 menit lalu
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya
12 menit lalu
Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel
16 menit lalu
Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
22 menit lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun
22 menit lalu
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.
Baca Selengkapnya