Warna-warni Chori

Reporter

Editor

Jumat, 4 Juli 2008 13:18 WIB

TEMPO Interaktif, : Sepasang anak muda tergambar dengan latar gedung-gedung tinggi bertingkat layaknya kota metropolitan. Sebuah lambang hati merah bermotif garis-garis terdapat di bagian kiri bawah mereka. Sementara, di sebelahnya, seekor ikan dilukiskan berkepala warna biru dengan badan kuning. Adapun mata ikan terdiri atas tiga warna: jingga, cokelat, dan hijau. Itulah imaji yang tersaji dalam lukisan karya Choirijatun yang berjudul Ein Paar Metropolitan. Lukisan berukuran 50 x 60 sentimeter itu dipamerkan bersama 24 lukisan lainnya karya Choirijatun dalam pameran tunggal bertajuk "The Colour Opening World", yang berlangsung sejak 25 Juni hingga 5 Juli di Galeri Nasional, Jakarta. Kaya warna. Dua kata itulah yang tepat untuk menggambarkan karya Chori--panggilan Choirijatun--secara keseluruhan. Selain ikan dan matanya yang diwarnai berbeda-beda, gedung-gedung yang menjadi latar diberi berbagai rasa warna, seperti jingga, cokelat, kuning, dan hijau. Lukisannya yang bergaya pop art semakin enak dipandang oleh kombinasi warna-warni itu. Selain kekayaan warna, Chori tampil dengan ciri khas lainnya, yaitu ikan. Menurut Chori, lambang ikan diambilnya dari kota asalnya, yaitu Surabaya. Kota itu terdiri atas dua kata, yakni suro (ikan) dan boyo (buaya). "Buayanya di darat. Saya takut," ujar Chori, sembari tertawa, menyatakan alasan tidak menggunakan lambang buaya. Chori adalah seniman yang berkarier di Jerman. Sejak 2000, ia menetap di Dusseldorf dan telah berpameran di beberapa negara lain, seperti Uni Emirat Arab, Italia, dan Rusia. Selain melukis, Chori dikenal lewat karya-karya patungnya. "Abu Dhabi dan Dusseldorf sudah menawarkan dua proyek patung untuk aku," ujarnya kepada Tempo. Pameran di Galeri Nasional ini adalah pameran tunggal pertamanya di Jakarta. Sebelumnya, Chori hanya pernah menggelar pameran tiga kali, yang semuanya di Surabaya, yakni Hotel Novotel, Hotel Majapahit, dan Garden Palace. "Ini aku persembahkan bagi dirgahayu Kota Jakarta," ujar perempuan yang bersuamikan orang Jerman, Jurgen Walker Weber, ini. Ikan, bagi Chori, punya makna mendalam. "Semakin menyelam semakin dalam, itulah hidup ini yang penuh petualangan," ujarnya. Imaji ikan tersaji dalam beberapa lukisan lainnya, seperti Rose, Lady Reiten Fisch, dan Selingkuh. Sayangnya, pada lukisan Rose, sosok ikan tampil jauh dari konteksnya yang menggambarkan mawar-mawar di dalam pot. Selain ikan sebagai ciri khasnya, Chori selalu menampilkan sosok wajah dalam dua warna yang terbelah secara vertikal. Belum lagi latar lukisannya yang kaya warna dan ditampilkan dalam bentuk kotak-kotak. Hal itu bisa dilihat pada lukisannya yang berjudul Elefant, Dragon, Akrobat, dan Primadona. Masing-masing kotak diberi warna berbeda dengan berbagai motif, seperti garis-garis atau lingkaran.Bagi Chori, kekayaan warna itu melambangkan kegembiraannya dalam berkarya. "Dalam kehidupan, sisi hitam ataupun ijo sudah biasa," ujar ibu Sascha ini. Adapun wajah yang digambarkannya selalu dalam dua warna, mengandung arti sifat manusia yang memiliki dua sisi. "Kehidupan itu ada baik dan buruknya. Kadang kita tahu kebaikan orang, tapi tidak tahu sisi buruknya," kata Chori. tito sianipar

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

54 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya