TEMPO.CO, Jakarta - Film Love for Sale menceritakan patah hati yang dialami Richard (Gading Marten), atas kepergian Arini (Della Dartyan). Setelah membikin hati Richard patah, Arini berpetualang dengan klien barunya. Kali ini, ia harus mengambil cinta Ibu Rosmaida (Ratna Riantiarno).

Della mengatakan karakter Arini yang diperankan olehnya, begitu cair mengikuti alur yang diminta oleh orang yang membutuhkan cintanya. "Arini ini seperti orang yang diinginkan, dia bisa menciptakan suasana yang menyenangkan," ujar Della saat datang ke Tempo, Selasa, 1 Oktober 2019.

Berbeda cerita di Love for Sale , di sekuel ini Arini harus mengambil hari seorang ibu, yang khawatir akan permasalahan cinta anaknya. Film Love for Sale 2 menceritakan keluarga belatar belakang budaya Minang, Arini bertransformasi menjadi Arini Chaniago, seorang wanita Minang idaman para orang tua.

Kisah petualangan baru Arini, berawal dari permintaan Ican (Adipati Dolken) untuk menenangkan ibunya yang khawatir akan masalah jodoh dirinya. Arini pun datang dan menjadi pemberi warna yang baru di keluarga Rosmaida.

Della mengatakan, di Love For Sale 2 kisah yang ditampilkan lebih kompleks dari film sebelumnya. Terlebih, ada banyak karakter yang ditonjolkan di sini. Mulai dari permasalahan keluarga Rosmaida dengan ketiga anak lelakinya, hingga kehadiran Arini di tengah keluarganya. "Ini pengembangan karakter Arini dari film sebelumnya," ucap dia.

Musikus Ariyo Wahab juga terlibat dalam film in. Ia berperan sebagai Ndoy, anak sulung Rosmaida. Selain itu ada Bastian Steel yang menjadi Buncun, anak bungsunya. "Sekecil apapun peran di film ini, mereka akan ditonjolkan karakternya, jadi seperti puzzle semuanya saling terkait," kata dia.

Karakter Ndoy juga berperan penting dalam kisah petualangan cinta Arini. Ndoy merupakan anak sulung yang sifatnya berbeda dengan Ican. Ia merupakan Pegawai Negeri Sipil yang cinta keluarga dan taat kepada agamanya. Konflik dengan ibunya meredam setelah kehadiran Arini di tengah keluarganya.

Film Love For Sale 2 bukan hanya dapat dinikmati oleh muda-mudi dewasa, melainkan film ini dapat ditonton oleh keluarga, lantaran lebih menonjolkan konflik keluarga yang relevan dengan keadaan masyarakat sekarang. Film garapan Andibachtiar Yusuf ini, akan segera tayang pada 31 Oktober 2019.