Pantomim Jenaka

Reporter

Editor

Rabu, 11 Juni 2008 13:34 WIB

TEMPO Interaktif, : Empat utas pita putih menjulang membentuk piramida terbalik. Di bagian puncak piramida yang ada di tengah panggung diletakkan sebuah bangku hitam. Musik berupa petikan gitar bernada riang menggema di seluruh ruangan. Tak lama berselang, sesosok pria dengan rambut keriting berwarna putih masuk dan duduk di bangku tersebut. Pertunjukan pantomim itu dikemas dalam tajuk "Les Petites Estapes du Bonheur" (Kebahagiaan Sederhana Penuh Makna). Acara ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam lalu. Pemainnya adalah Philippe Bizot, asal Prancis, tampil sekitar satu jam menghibur penonton yang sebagian besar keluarga bersama anak-anak kecil. Pertunjukan Bizot dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang diberi nama, seperti Perpisahan, Gigi Susu, Pantai, Di Kelas, dan Sirkus. Tema yang diambil berdasarkan kehidupan sehari-hari dipresentasikan Bizot dalam bahasa lakon dengan keindahan gerak tubuh, tanpa dialog. Bizot menyampaikan pesan lewat gerak atau komunikasi nonverbal secara jenaka dengan daya imajinasi unik yang mengundang senyum, bahkan tawa.Misalnya, ketika memainkan lakon Gigi Susu, Bizot menyisipkan kisah peri gigi yang datang untuk menggantikan gigi yang ditaruh di balik bantal dengan uang. Bizot memulai dengan gerakan mencopot gigi, lalu meletakkannya di balik bantal. Ketika bangun tidur, Bizot mendapatkan uang dan menyimpannya di kantong. Sisipan jenaka dimasukkan Bizot melalui gerakan mencabut gigi yang lebih banyak lagi guna mendapatkan uang yang juga lebih banyak. Kemampuan improvisasi Bizot juga cemerlang. Pada bagian kedua pertunjukannya, dia mempersilakan penonton memintanya melakukan gerakan apa saja. Berbagai permintaan dipenuhinya, seperti bermain skateboard, berjalan di bulan ala Michael Jackson, bermain sepak bola, dan burung mau bertelur. Ia selalu menyisipkan adegan jenaka pada setiap lakon yang dimainkan, yang dihadiahi derai tawa penonton. Bizot adalah seniman pantomim Prancis yang legendaris dan dikenal di berbagai negara. Kariernya berpantomim selama lebih dari 30 tahun dimulai sejak usia dini. Selain sebagai pemain pantomim, Bizot dikenal sebagai pengajar, sutradara, dan aktor. Ia memainkan peran utama dalam film berlatar revolusi Prancis, Marquis (1989). Selain sebagai pekerja seni, Bizot terkenal dengan kedermawanannya terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Bagi Bizot, semua orang memiliki hak yang sama untuk menikmati dan menunjukkan kemampuan seninya. Dalam rangka itu, Bizot sering kali mengadakan pertunjukan bagi para tunarungu, tunagrahita, dan lainnya. Sebelum tampil di GKJ, pada sore harinya Bizot tampil di depan anak-anak cacat. Bizot telah membidani kelahiran beberapa sekolah pantomim di berbagai belahan dunia, seperti Prancis, Bolivia, Afrika, dan Pakistan. Rencananya, bersama Pusat Kebudayaan Prancis, ia juga akan mendirikan sekolah pantomim di Indonesia. "Saya punya cita-cita membentuk grup pantomim terbaik dari berbagai negara, ras, dan agama," ujar peraih hadiah utama Festival Teater Dunia di Chili pada 2003 ini. TITO SIANIPAR

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

56 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya