Main Band di Inggris, ini Suka Duka yang Dialami Alif Maulana
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Istiqomatul Hayati
Rabu, 18 September 2019 11:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Alif Maulana sedang menjadi buah bibir. Ia adalah seorang mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Inggris. Menariknya, di sela kesibukan kuliah, Alif menyempatkan waktu luangnya untuk bermain band bersama ketiga temannya.
Terbentuk pada tahun 2017 dengan nama The Clinks, Alif diketahui memegang alat musik bass. Sedangkan Sophie Littlewood mengisi vokal, Josh Holmes pada drum, dan Nic Castro pada gitar. Keempatnya telah sukses memenangkan kompetisi musik ternama, Battle of The Band dan sempat mengisi berbagai acara festival dan radio seperti Godiva Festival dan radio BBC.
Rupanya, terdapat suka dan duka yang dialami Alif selama berkiprah di dunia musik Inggris bersama The Clinks. Dari segi positif, ia senang karena teman-teman di band sangat independen. “Mereka tidak suka mengurusi kehidupan personal dari kita. Jadi profesional kalau kumpul dan main itu fokus di musik,” katanya saat ditemui di kantor Tempo pada 17 September 2019.
Alif juga senang karena setiap manggung, penonton yang menyaksikannya sangat menghargai penampilan The Clinks. Misalnya, mereka ikut bertepuk tangan dan menggoyangkan kepala. “Kalau lagi main di bar, saya senang sekali ketika pengunjung yang makan itu aktif berinteraksi dengan kita. Mereka menghargai sekali walaupun tidak kenal The Clinks itu siapa,” katanya.
Namun dari segi negatif, Alif mengaku mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan semua pihak. Selain karena perbedaan bahasa, aksen pun menjadi hambatan untuk dirinya. “Kadang suka ada miscom karena kita enggak dari Inggris semua. Saya dari Indonesia dan teman saya ada yang dari Uruguay. Jadi keterbatasan bahasa dan aksen,” katanya.
Alif mengatakan bahwa tantangan lain yang harus dihadapinya adalah kelangsungan berkarir. Seperti yang sempat dikatakan, tidak semua anggota band berasal dari Inggris. The Clinks pun terbentuk saat masa kuliah.
“Kalau sudah lulus, kami tidak tahu ke depannya seperti apa. Karena pasti harus kembali ke negara masing-masing. Tapi saya berharap tetap bisa berkarya di Inggris bersama mereka,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA