Dituduh Jadi Cepu Polisi, Nikita Mirzani Somasi Elza Syarief
Reporter
Tempo.co
Editor
Istiqomatul Hayati
Sabtu, 7 September 2019 00:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nikita Mirzani melayangkan somasi kepada Elza Syarief, pengacara Sajad Ukra, mantan suaminya dalam kasus perebutan hak asuh anak. Nikita tak terima atas ucapan Elza kepada wartawan pada Selasa, 3 September 2019, yang menyatakan dia adalah cepu atau informan polisi. Surat somasi yang dilayangkan pengacaranya, Fahmi Bachmid itu diunggahnya di akun Instagramnya storiesnya pada Jumat, 6 September 2019.
Dalam surat somasi itu tertulis jelas ditujukan kepada Elza, yang kini posisinya tidak mewakili klien tapi berhadapan langsung dengan Nikita setelah diamuk dalam Hotman Paris Show. Surat tersebut menyatakan Fahmi mewakili sebagai kuasa hukum Nikita dalam mensomasi Elza.
"Pernyataan tersebut telah merugikan, mendiskreditkan, mencemarkan nama baik, dan dapat pula membahayakan keselamatan jiwa Nikita Mirzani dan atau ketiga anaknya yang masih kecil, maka dengan ini kami menyampaikan somasi/teguran," demikian penggalan bacaan surat somasi yang dilayangkan pada Jumat sore, 6 September 2019.
Ibu tiga anak ini menyertakan alasannya mensomasi Elza. "Niki pun warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama di mata hukum Republik Indonesia," tulisnya.
Nikita memberikan kesempatan kepada perempuan berusia 62 tahun itu agar meminta maaf kepadanya. "Minta maaf masih ada waktu untuk Ibu Elza yang paham akan segala pasal. Kalau marah jangan bawa-bawa orang lain apalagi fitnah terhadap penegak hukum" ucapnya.
Dalam empat lembar somasi itu, Fahmi menyebutkan alasan somasi itu dilayangkan. Pertama, pernyataan Elza, "Baru saya tahu dia itu informan polisi untuk bisa menangkap artis-artis temannya yang terlibat narkoba sehingga dia merasa kebal hukum karena menjadi menjadi cepu polisi." Alasan kedua, pernyataan itu diungkapkan secara terbuka di muka umum dan diucapkan selaku pribadi bukan saat menjalankan profesinya sebagai advokat.
<!--more-->
Pernyataan itu, kata Fahmi, tidak benar dan patut diduga sebagai pernyataan fitnah. Ucapan itupun sudah dibantah Nikita yang meminta Elza bisa membuktikan tuduhannya. "Siapa rekan artis yang telah ditangkap karena menyalahgunakan narkoba akibat informasi dari Nikita Mirzani," bunya yang tertulis di surat somasi itu dengan huruf besar dan tebal.
Apalagi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono pun telah membantah tudingan tersebut pada Rabu, 4 September 2019. Argo mengaku kaget dengan pernyataan Elza. "Selama ini penangkapan artis karena narkoba merupakan hasil penyidikan dan laporan masyakat," katanya.
Atas tuduhan Elza itu, Fahmi menulis, "Apa yang Saudari sampaikan patut diduga merupakan perbuatan melanggar hukum yang bisa dilaporkan secara pidana atau digugat secara perdata."
Somasi itu meminta Elza untuk dapat membuktikan tuduhan bahwa Nikita merupakan informan polisi dan siapa yang artis yang ditangkap berdasarkan informasi tersebut paling lambat tiga hari sejak surat ditandatangani. "JIka dalam waktu tiga hari tidak bisa membuktikan maka kami meminta Saudari untuk memberikan klarifikasi atau meminta maaf secara terbuka melalui media cetak dan online/televisi," demikian bunyi somasi itu.
Perseteruan antara Nikita dan Elza ini dimulai saat keduanya dipertemukan dalam Hotman Paris Show yang tayang pada Kamis, 29 Agustus 2019. Nikita meluapkan kemarahan lantaran Elza sudah menjadikannya tersangka dalam kasus diskriminasi dan penelantaran anak.
Saat itu. Elza masih kalem dan santai menghadapi amukan mantan istri Dipo Latief ini. Ia bahkan masih berjoget di akhir acara sementara Nikita sudah pulang lantaran kesal perdebatan itu dihentikan oleh Hotman Paris. Tapi sikap Elza berubah sejak didatangi Farhat Abbas pada Ahad, 1 September 2019. Pada Selasa, 3 September 2019, Elza melaporkan Nikita dan Hotman ke Mabes Polri.