Adegan Bisu

Reporter

Editor

Kamis, 22 Mei 2008 15:38 WIB

TEMPO Interaktif, : Sepasang kekasih yang kasmaran, Junges Maedchen (diperankan oleh Lil Dagover) dan Der junge Mann (Walter Janssen), tengah menikmati minuman mereka di sebuah bar. Tanpa disadari, seorang pria asing mengawasi mereka. Der Tod (Bernhard Goetzke), si pria asing itu, belakangan diketahui menculik Mann dan mengambil nyawanya. Maedchen, yang tak ingin kehilangan sang belahan jiwa, memohon kepada Tod untuk mengembalikan nyawa kekasihnya itu. Tod si pencabut nyawa memberi syarat: Maedchen harus menjaga tiga lilin tetap nyala agar sang kekasih bisa hidup kembali. Tiga lilin itu membawa Maedchen ke petualangan kisah cinta di tiga tempat di negara berbeda, yakni Bagdad (Irak), Venedig (Italia), dan Peking (Cina). Itu adalah secuil kisah dalam film Destiny yang diputar di Gedung Kesenian Jakarta pada Rabu malam lalu. Film besutan sutradara Fritz Lang (1890-1976) ini memberi gambaran menarik bahwa hal-hal mistis juga terdapat pada masyarakat Eropa. Gambar roh halus dalam bentuk transparan dan kepercayaan akan hal-hal mistis lainnya disajikan. "Rempah-rempah tertentu bisa menghasilkan kekuatan magis," ujar Tod bernarasi dalam film berdurasi 105 menit itu.Lang boleh dikatakan sutradara generasi awal yang menggunakan efek spesial dalam filmnya. Walau efeknya tidak bisa disamakan dengan film-film abad ke-21, sebagai produksi 1921, kualitasnya patut mendapat apresiasi. Fritz juga memperkaya film ini dengan latar tiga kebudayaan besar, yakni Arab, renaissance, dan oriental Cina. Semua lengkap dengan pakaian, gedung, dan latar budayanya.Hal menarik lainnya dalam film produksi 1921 ini adalah tidak ada percakapan yang mengeluarkan suara. Percakapan dalam film bisu ini diwakilkan oleh teks yang keluar di setiap sela adegan. Setiap pemain layaknya tengah beropera tanpa suara, alias pantomim. Nyawa sesungguhnya dalam film ini bukanlah adegan, melainkan alunan orkestra yang mengiringi ceritanya. Pierre Oser, sang konduktor, dan Vietnam National Academy of Music yang mewakili suara dalam film ini. Setiap adegan, seperti sedih, gembira, dan tegang, digambarkan dengan baik oleh permainan orkestra mereka.Oser dikenal sebagai komposer dan konduktor yang sering memainkan karya komposisinya mengiringi film-film bisu Eropa. Pria asal Muenchen, Jerman, ini menghasilkan partitur untuk film itu dalam waktu tiga bulan dan melatihnya bersama 24 musisi Hanoi Conservatory of Music dalam waktu tiga minggu. Sebelum tampil di Jakarta, film bersama orkestra ini terlebih dulu tampil di Hanoi, Vietnam.Menurut Oser, dari total sekitar 8.000 film bisu Eropa, hanya 50 film yang memiliki suara dan partitur musik sendiri. Dari total itu, Oser telah mengerjakan partitur musik untuk lebih dari 400 film bisu. "Saya sendiri yang membuat partiturnya," kata Oser, yang baru pertama kali tampil di Indonesia.Menurut dia, proses membuat komposisi orkestra untuk film bisu bukanlah hal yang mudah. Selain harus mengerti jalan ceritanya, musik yang dihasilkan harus disesuaikan dengan adegan. "Saya juga harus mencoba mengerti tokoh-tokoh yang ada pada film," ujar pria yang juga bekerja sebagai penulis skenario drama radio di Jerman ini. l TITO SIANIPARJudul: Destiny (Der Mude Tod) Sutradara: Fritz Lang Penulis: Fritz Lang dan Thea von Harbou Pemain: Lil Dagover, Walter Janssen, Bernhard Goetzke, Rudolf Klein-Rogge Genre: Drama RomantisDurasi: 105 menit

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya