Film Tentang Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy'ari Tiada di Bioskop

Kamis, 25 Juli 2019 20:18 WIB

(kiri ke kanan) Sutradara Film Jejak Langkah 2 Ulma Sigit Ariansyah, Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Solahuddin Wahid, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, dan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah Sukriyanto AR di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu 24 Juli 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua ormas Islam, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama atau NU akan membuat film tentang tokoh pendirinya. Film berjudul Jejak Langkah Dua Ulama itu menceritakan tentang pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan, dan pendiri NU Hasyim Asy'ari.

Lembaga Seni Budaya dan Olahraga atau LSBO PP Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Tebu Ireng yang memproduksi film tersebut sepakat tidak memutarnya di bioskop-bioskop besar. Musababnya, butuh biaya yang besar agar film tersebut diputar di bioskop.

Mereka juga memikirkan agar film ini bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat, terutama di sekolah dan pondok pesantren yang letaknya terpencil atau sulit mengakses bioskop di kota/kabupaten.

"Kalau dari Gunungkidul mau nonton ke bioskop di Yogyakarta, pasti mikir waktu dan biaya. Maka kami yang datang ke sana, mendekati penonton," kata Ketua LSBO, Sukriyanto AR dalam konferensi pers launching kerja sama pembuatan film Jejak Langkah Dua Ulama di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu, 24 Juli 2019.

Tim produksi film Jejak Langkah Dua Ulama, menurut Sukriyanto, akan mendatangi langsung sekolah, pondok pesantren, dan universitas di daerah-daerah. "Kami ingin mengedukasi penonton yang berada di daerah pinggiran," ucap dia. "Mengingat yang menonton film tak hanya masyarakat perkotaan, melainkan juga pedesaan."

Advertising
Advertising

Penandatangan nota kerjasama pembuatan film Jejak Langkah Dua Ulama antara Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Solahuddin Wahid (dua dari kiri) dan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah Sukriyanto AR (tiga dari kiri) disaksikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (paling kanan) di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Lantaran jemput bola penonton, maka konsep yang diterapkan untuk menonton film ini juga berbeda. Sukriyanto menjelaskan metode menontonnya nanti bukan seperti layar tancap, melainkan diperbarui menjadi pop up cinema. Perangkat audiovisualnya juga disempurnakan sehingga menghasilkan suara dan gambar yang tajam dan bagus.

Penonton film Jejak Langkah Dua Ulama juga tetap membayar tiket alias tidak nonton gratis. "Gratis itu tidak mendidik. Tetap bayar meski gotong royong. Hanya Rp 15 ribu, kalau bioskop kan Rp 35 ribu," kata Sukriyanto.

Dua produser film tersebut, baik Andika Prabhangkara dari LSBO PP Muhammadiyah maupun Abdullah Aminuddin Azis dari Pondok Pesantren Tebu Ireng menjelaskan konsep pemutaran film dengan mendekati penonton juga mereka terapkan pada dua film yang telah digarap. Dua film itu adalah 'Meniti 20 Hari' dan 'Sembilan Putri Sejati' dari LSBO serta 'Binar' dan 'Sakinah' dari Tebu Ireng.

Berita terkait

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

25 menit lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

2 jam lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

1 hari lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

7 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya