TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai tidak lebih besar daripada gitar penyanyi Franky Sahilatua yang kini berpolitik.Suara gerah yang mengalun, menyibak awanSeorang lelaki menabuh harapanNadanya mengalun jernihKe semua mata angin, menyalakan lilin-lilin setiap hatiGending Kraton Yogya nyanyian bumiMerajut damai dari batuPuak-puak nusantara yang gelisahGending Kraton Yogya nyanyian bumiMerajut hati yang lukaDan mengusap wajah-wajah berlinangItulah larik-larik lagu yang dinyanyikan Franky Sahilatua, penyanyi alam yang rindu melagukan nyanyian alam. Franky melantunkan lagu itu di tengah peluncuran buku Merajut Kembali Keindonesiaan Kita karya Sultan Hamengku Buwono X pada Sabtu lalu di Auditorium Pascasarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.Franky sengaja menciptakan lagu tersebut seminggu sebelum dipentaskan. Namun, sesungguhnya pemikiran membuat lagu ini sudah ada sejak setahun lalu. Kala itu, dia bisa merasakan kehidupan yang semakin sulit, bencana di mana-mana, dan entah mengapa, dia merasa begitu dekat dengan Keraton Yogyakarta. Padahal dia mengaku sama sekali tidak pernah dekat dengan Sultan atau keluarganya. "Saya melihat dengan rasa dan niat," katanya.Saat itu, penyanyi Kepada Angin dan Burung-burung ini merasa harus mencari sosok yang bisa mengetahui kemauan bumi dan tanah. Dari sederet tokoh yang dipelajarinya, seorang tokoh menambat hatinya: Sultan Hamengku Buwono X. "Dari yang saya pelajari, saya rasa Sultan yang bisa mengembalikan Indonesia pada khitahnya, pada koordinat 0,0, dan bisa menyatukan kembali kebudayaan Indonesia," katanya.Menurut Franky, negara ini sudah melenceng dari imannya, melenceng dari pegangannya. Semua sudah berubah menjadi transaksional, bahkan pendidikan pun demikian. "Ia (Indonesia) telah melenceng dari nilai-nilai keutamaan bangsa, mengalami distorsi yang menyeramkan. Kalau dibiarkan terus, bisa bubar," kata Franky.Franky juga melihat selama ini, manusia sudah terlalu memaksakan kehendaknya, bahkan menyakiti bumi, baik secara fisik maupun rasa. Maka tak mengherankan bila bumi ini memberontak. "Inilah saatnya bumi 'memukul' manusia. Tugas saya sebagai anak bangsa hanya satu: mewujudkan bumi yang punya kemauan, mewujudkan tanah punya kemauan," katanya.Franky mengakui belakangan, dirinya memang berpolitik, tapi tidak bergabung dengan partai. Menurut dia, partai itu tidak lebih besar daripada gitarnya. "Partai hanya alat kekuasaan, bukan alat kesejahteraan. Saya hidup mengalir saja. Saya akan ikut partai bila partai sudah menjadi alat kesejahteraan bangsa. Yang lebih memprihatinkan lagi, kita sekarang ini hidup di neraka lima tahun, dan baru berjalan lebih dari tiga tahun," katanya.Karena itu, kini dirinya sedang menyiapkan sebuah lagu berjudul Aku Mau Presiden Baru. Syairnya terinspirasi oleh lagu Imagine milik John Lenon. But I'm not the only oneI hope some day you'll join us?Franky juga mengaku siap menabuh genderang "perang". Dia akan menyanyikan lagu itu di pasar-pasar, di kampung-kampung, juga di panggung-panggung. "Saya bersiap diri sebagai David, melawan Goliat," katanya. l LN IDAYANIE
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
15 hari lalu
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.