Kehilangan orang paling dicintai membuat hidup seakan berhenti. Bahkan untuk seorang istri setegar Holly Kennedy (Hilary Swank). Hidup suaminya, Gerry (Gerard Butler), terenggut oleh tumor yang tumbuh subur di otaknya. Hidup Holly pincang karena kini harus berjalan dengan satu kaki dan setengah jiwa. Untungnya, Holly dikelilingi orang-orang yang mencintainya sepenuh hati. Denise (Lisa Kudrow) dan Sharon (Gina Gershon) serta ibu Holly, Patricia (Kathy Bathes), selalu setia mendampingi hidup Holly yang sepi. Namun, Holly bersikeras dan selalu mengaku dirinya baik-baik saja. Suatu ketika, mereka datang ke apartemen Holly. Mereka hendak memberikan kejutan pada hari ulang tahunnya yang ke-30. Tapi di sana mereka melihat Holly berkelakuan seperti setengah gila, dengan memakai celana pendek bertotol macan milik Gerry dan bernyanyi seperti orang kesurupan. Apartemennya seperti kapal pecah dan ia pun tak mandi berhari-hari. Tapi kemudian surat-surat Gerry yang muncul seolah membuat suaminya hidup kembali. Surat-surat itu menuntun Holly melakukan sesuatu. Surat-surat itu ibarat pernyataan cinta yang tak habis-habisnya dari Gerry. Ini sebuah drama percintaan yang menyayat hati, sesekali membuat perut terkocok kocak. Film garapan sineas Ricard LaGravense ini memamerkan pemandangan tanah Irlandia yang masih perawan. Tanah Irlandia tampak subur dengan bunga-bunga berwarna-warni. Jalan-jalan setapak masih dari batu-batu yang dihaluskan. Penampilan Hilary Swank sebagai bintang utama memperkuat film ini. Aktingnya memang pantas diacungi jempol. Perannya di sini mengingatkan penonton pada aktingnya dalam film Boys Don't Cry pada 1999, yang membuatnya menyabet piala Oscar. Seperti dalam film tersebut, di sini Swank juga dituntut kembali sebagai seorang perempuan yang tegar. Badannya kecil, tapi ketegarannya seakan mencuat dari dalam tubuh itu. Bagi yang pernah menonton Boys Don't Cry, bisa membayangkan bagaimana tokoh yang diperankan Swank (Teena Brandon) berjuang menjadi seorang laki-laki. Ia berambisi mengubah identitas gendernya dengan berpakaian ala pria dan berpacaran dengan seorang gadis. Sikap kontra, baik dari keluarga pacar maupun kawan-kawannya, membuatnya harus tegar.Alur film yang diangkat dari kisah novel karya Cecelia Ahern, putri perdana menteri Irlandia Bertie Ahern ini, agak unik. Ceritanya sulit ditebak. Penonton film ini perlu menonton penuh untuk mendapatkan perjalanan cerita yang utuh. Sebab, alurnya kadang maju-mundur. LaGravense membuat perbedaan cerita "dulu" dan "kini" dalam film ini tampak halus. Setiap adegan merangkainya menjadi satu jawaban. Film ini menyajikan sebuah pesan: seseorang harus terus melanjutkan hidup meskipun ia baru saja mengalami kehilangan sesuatu (seseorang) yang paling berharga dari dirinya. Jangan terlalu larut dalam kesedihan. Meskipun pesannya klise, drama yang dimunculkan dalam film ini membuat penonton enggan beranjak. AGUSLIA HIDAYAHJudul : PS I Love YouGenre : Drama Romantis Sutradara : Ricard LaGravense Produser : Wendy Finerman Distribusi: Warner Bros Pictures Pemain : Hilary Swank, Gerard Butler, Lisa Kudrow, Gina Gershon, Jeffery Dean Morgan, Kathy Bates