Debby Nasution Tak Henti Bermusik Setelah Menjadi Tokoh Agama

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 17 September 2018 01:35 WIB

Debby Nasution. dok.TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar wafatnya salah satu musikus tanah air Debby Nasution Sabtu, 15 September 2018 menjadi kehilangan baru di dunia musik. Debby dikabarkan mengalami serangan jantung saat sedang mengisi kajian agama di Masjid Al-Ikhlas di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Menjadi seorang ulama, sudah dijalani Debby yang ebrnama lengkap Debby Murti Nasution cukup lama. Namun di dunia musik nama Debby pun memiliki gema. Adalah gang Pegangsaan, tepatnya di Pegangsaan Barat 12 A sebuah alamat tempat Saidi Hasjim Nasution (ayah Nasution bersaudara) berada di era 70-an. Di rumah tersebut kelompok musik lahir.

Gang Pegangsaan jadi cikal bakal lahirnya beberapa nama musikus yang selanjutnya menjadi legenda tersendiri dalam sejarah musik Indonesia. Misalnya Sabda Nada yang lantas berubah menjadi Gipsy yang dikenal juga sebagai pelopor genre progressive rock di Indonesia, dan Badai Band. Lewat kelompok-kelompok ini nama seperti Nasution bersaudara: Keenan Nasution, Debby Nasution, dan Odink Nasution muncul beriringan dengan Chrisye, Guruh Soekarno Putra, Abadi Soesman, dan Ronny Harahap muncul sebagai sosok yang kemudian juga bersolo karier.

Almarhum Denny Sakrie (pengamat musik) lewat blog pribadinya menyebut di era 70-an itu fenomena musik berasal dari komunitas hadir sekitar wilayah Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat.

Di karier musiknya, Debby sempat bergabung dengan The Bumpee's pada tahun 1971. Setelah itu bersama Oding Nasution ia membentuk The Young Gipsy. Bersama dua saudaranya, Keenan dan Oding, Debby sempat bergabung dengan God Bless pada 1973-1975. Pada d1976 Debby bergabung dengan Barong's Band pimpinan Eros Djarot.

Advertising
Advertising

Kehadiran musikus poros Pegangsaan ini saat itu cukup menghadirkan nuansa musik lain saat industri musik pop cenderung komersil. Album Badai Pasti Berlalu yang digagas Eros Djarot dengan peran Debby Nasution di baliknya yang juga melibatkan sosok seperti almarhum Yockie Surjoprajogo, Keenan Nasution, Fariz RM, dan Berlian Hutauruk mendapat respons positif. Semua itu berkat kerja keras Eros Djarot dan Debby Nasution yang saban hari berkutat menciptakan melodi dan syair yang bermakna.

Debby Nasuition juga sempat terlibat dalam penggarapan album Di Batas Angan Angan milik kakaknya, Keenan Nasution. Album ini menghadirkan hits Nuansa Bening yang kemudian sempat dinyanyikan kembali oleh Eddy Silitonga, Lucky Octavian, dan terakhir Vidi Aldiano.

Debby Nasution termasuk orang yang kemudian mengumpulkan kembali para musikus Gang Pegangsaan di akhir 80-an. Pada 1989 ia membentuk grup Gank Pegangsaan yang dikenal dengan hits Dirimu. Grup ini menghasilkan 3 album yaitu Palestina 1, Palestina 2, dan Kerusuhan.

Debby Nasution mendalami ilmu agama cukup lama. Salah satu sahabatnya, musikus Kadri Mohamad menuturkan keseharian Debby selama ini banyak dihabiskan di lingkungan masjid, mengisi kajian, dan berbagi ilmu. Lewat sebuah video yang diunggah Kadri di akun facebooknya, ia menggambarkan sosok Debby yang keras soal akidah (keyakinan). “Sosok yang keras dalam akidah, dalam musik juga kelihatan posisi dia di musik. Enggak memainkan musik yang sembarangan, orang yang berkarakter,” ungkap Kadri.

Ada pesan Debby yang kerap diingat Kadri. “Islam itu agama yang menyusahkan. Artinya sepanjang ikuti Quran dan hadits enggak perlu mikir macam-macam. Dia enggak pernah pikir agama untuk berpikir praktis,” kata Kadri. Menurutnya Deby bukan sosok sembarangan, meski selama ini aktivitasnya tak disorot media, namanya dikenal ke penjuru dunia.

Meski mendalami ilmu agama dan terjun sebagai seorang ustadz, Debby Nasution sempat beberapa kali tampil bermain musik bersama para musikus. Di antaranya tampil bersama Kadri Jimmo the Prinzes of Rhythm—atau KJP dan menggelar konser bareng KLA Project, para musikus senior Pegangsaan, dan juga (almarhum) Jockie Soerjoprajogo serta Elfonda Mekel, alias Once, vokalis Dewa di tahun 2009. Ia pun tampil bermusik saat penggalangan dana untuk pengobatan Jockie Soerjoprajogo beberapa tahun lalu. Debby pun sempat tampil dan membawakan lagu Angin Malam di acara Percik Spectrum Concert 2017.

Baca: Musikus Debby Nasution Meninggal Diduga Akibat Serangan Jantung

Debby Nasution meninggal Sabtu, 15 September 2018 saat sedang mengisi kajian agama. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Setia dan dinyatakan meninggal pukul 14.00 WIB. Jenazah Debby Nasution dimakamkan di TPU Pasir Putih Sawangan, Ahad, 16 September 2018 pukul 10.00 WIB.

Berita terkait

Lagu Menanti Ajal Debby Nasution Dikemas Ulang dalam Orkestra

13 Desember 2018

Lagu Menanti Ajal Debby Nasution Dikemas Ulang dalam Orkestra

Lagu Menanti Ajal karya musikus legendaris Debby Nasution tahun ini dirilis ulang dalam balutan aransemen musik orkestra oleh Magenta Orchestra

Baca Selengkapnya

Neno Warisman, Adhyaksa Dault Hadiri Pemakaman Debby Nasution

17 September 2018

Neno Warisman, Adhyaksa Dault Hadiri Pemakaman Debby Nasution

Di antara pengantar jenazah banyak sahabat Debby Nasution yang datang berdoa di atas pusara almarhum di antaranya Neno Warisman dan Adhyaksa Dault

Baca Selengkapnya

Debby Nasution Meninggal Saat Mengisi Pengajian

16 September 2018

Debby Nasution Meninggal Saat Mengisi Pengajian

Debby Nasution mengembuskan napas terakhirnya saat sedang menghadiri majelis taklim di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Musikus Debby Nasution Meninggal Diduga Akibat Serangan Jantung

16 September 2018

Musikus Debby Nasution Meninggal Diduga Akibat Serangan Jantung

Kabar meninggalnya musikus Debby Nasution mengejutkan banyak orang termasuk rekan dekat

Baca Selengkapnya

Percakapan Terakhir Anak Yockie Suryo Prayogo dengan Sang Ayah

7 Februari 2018

Percakapan Terakhir Anak Yockie Suryo Prayogo dengan Sang Ayah

Istri dan keempat anak Yockie Suryo Prayogo sudah memiliki feeling atau perasaan sebelum musikus Indonesia tersebut meninggal

Baca Selengkapnya

Yockie Suryo Prayogo Alami Sirosis, Apa Itu? Kenali Penyebabnya

6 Februari 2018

Yockie Suryo Prayogo Alami Sirosis, Apa Itu? Kenali Penyebabnya

Musikus senior Yockie Suryo Prayogo meninggal pada 5 Februari. Diberitakan sebelumnya bahwa Yockie cukup lama menderita sakit, di antaranya sirosis.

Baca Selengkapnya

Ditinggal Yockie Suryo Prayogo, Istri Kuatkan Anak-anak

6 Februari 2018

Ditinggal Yockie Suryo Prayogo, Istri Kuatkan Anak-anak

Sang istri mengenang sosok Yockie Suryo Prayogo sebagai orang yang keras dalam mendidik anak. Meski begitu, sejatinya hatinya katanya sangat lembut

Baca Selengkapnya

Yockie Suryo Prayogo Tak Gengsi Belajar kepada Musikus Muda

6 Februari 2018

Yockie Suryo Prayogo Tak Gengsi Belajar kepada Musikus Muda

Yockie Suryo Prayogo kerap merangkul para juniornya untuk bekerja sama dalam beberapa kesempatan

Baca Selengkapnya

Menjilat Matahari Proyek Konser Terakhir Yockie Suryo Prayogo

6 Februari 2018

Menjilat Matahari Proyek Konser Terakhir Yockie Suryo Prayogo

Tajuk konser Menjilat Matahari merupakan judul lagu yang diciptakan dan dinyanyikan Yockie Suryo Prayogo bersama God Bless pada 1989

Baca Selengkapnya

Yockie Suryo Prayogo Berperan Besar dalam karier Musik Fariz RM

6 Februari 2018

Yockie Suryo Prayogo Berperan Besar dalam karier Musik Fariz RM

Fariz RM menceritakan kontribusi Yockie Suryo Prayogo dalam karier bermusiknya di blantika musik Indonesia

Baca Selengkapnya