Film 22 Menit, Fiksi dari Kisah Bom Sarinah

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Kamis, 2 Agustus 2018 16:03 WIB

Film 22 Menit

TEMPO.CO, Jakarta - Hari itu seperti biasa saja. Warga Jakarta disambut seorang penyiar berita, memberi semangat untuk menjalani aktivitas mereka. Ada keluarga kecil bahagia di perkotaan. Ada pasangan kekasih yang menunda pernikahan karena karier.

Baca: Film 22 Menit, Heroisme Polisi Taklukkan Pelaku Bom Sarinah

Di sudut lain, ada adik kakak di perkampungan yang akan mencoba mencari pekerjaan. Ada yang sudah berselancar di jalan raya. Ada yang masih duduk-duduk di serambi rumahnya. Ada yang sudah sibuk dengan ponselnya. Kota yang padat dan terbiasa dengan segala hiruk pikuknya.

Tiba-tiba sebuah ledakan muncul di sebuah kedai kopi. Di tengah kota, di ring 1 Istana Negara. Disusul ledakan berikutnya di sebuah pos polisi. Korban berjatuhan, sipil dan petugas kepolisian.

Cerita di atas adalah fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata. Demikian sutradara Eugene Pandji dan Myrna Paramita menekankan asal-usul cerita film 22 Menit.

Film yang terinspirasi dari Bom Sarinah dua tahun lalu itu, disebut keduanya hanya mengangkat sekitar 70 persen kisah nyata. Sisanya, tentu saja fiksi dan bumbu pelengkap cerita.

Bumbu-bumbu itulah yang akhirnya membuat kisah polisi melumpuhkan kelompok bersenjata yang meledakkan dua bangunan serta menembak dan menyandera masyarakat sipil jadi begitu gurih.

Film 22 Menit

Kisahnya berfokus pada Ardi, tokoh utama yang juga polisi. Ardi memimpin penangkapan kelompok penjahat di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

Sebagai tokoh utama yang memimpin penangkapan penjahat bersenjata api, sungguh lucu saat Ardi yang begitu heroik tak melindungi kepalanya sendiri. Apalagi saat ada ledakan di mobil yang begitu dekat dengan posisi ia berada. Ardi hanya mengalami sedikit pengang, tanpa luka. Tak lama ia sudah bergerak mengejar penjahat yang kabur.

22 Menit benar-benar menunjukkan aksi polisi yang sigap, penuh perhitungan. Dalam satu hitungan waktu semua bergerak, berpencar melumpuhkan pelaku pengeboman dan penembakan.

Dalam hitungan lain, semua berhasil dilumpuhkan. Dan saat itu juga laporan dari beberapa daerah berdatangan, beberapa jaringan pelaku juga berhasil ditangkap. Semuanya berlangsung dalam kurun 22 meit, hitungan waktu yang menginspirasi judul film ini.

Memang secara keseluruhan Eugene dan Myrna begitu hati-hati mengangkat tema film ini. Tak ada istilah teroris yang mereka gunakan dan ditodongkan kepada peran penjahat yang ditaklukkan polisi. Padahal selama ini, polisi kerap menggunakan istilah tersebut kala membekuk satuan pelaku kejahatan yang melakukan pengeboman di Tanah Air.

Advertising
Advertising

Teknik pengambilan gambar yang dilakukan pun asyik. Begitu dekat dan terasa nyata, seperti detail senjata yang digunakan, termasuk teknik CGI yang digunakan untuk melengkapi suasana peledakan bangunan.Ario Bayu. Tabloidbintang.com

Dari sisi pemeranan, Ario Bayu sebagai Ardi tampil begitu sempurna sebagai polisi. Tubuh tegap, suara tegas, sorot mata tajam melengkapi perannya sebagai anggota pasukan antiteror.

Ini bukan kali pertama bagi Ario memerankan tokoh polisi. Kisah Anas (Ence Bagus) office boy yang jadi korban pengeboman begitu menyentuh dan menjadi bumbu humanis dari cerita heroisme polisi ini.

Sayangnya, di film ini kisah beberapa tokoh yang dihadirkan tak cukup diperdalam. Beberapa hanya hadir numpang lewat atau sekadar ada ceritanya. Termasuk drama di keluarga Ardi sendiri. Atau kisah Firman (Ade Firman hakim) seorang polisi lalu lintas yang galau soal jadi-tak jadi menikah dengan kekasihnya. Apalagi kehadiran beberapa tokoh yang tak begitu signifikan dalam cerita ini.

Dialog-dialog yang hadir di sepanjang film nyaris semuanya hambar. Apalagi di antara para pelaku pengeboman yang hanya melotot sok jahat, menggeram, bergumam tak jelas. Sehingga untuk tahu apa motif dibalik para pelaku, tujuannya saja nihil diketahui. Seolah mereka hanya kelompok yang iseng datang meledakkan bom dan menembaki orang tanpa arah lalu dibekuk polisi.

Cara Eugene dan Myrna menyajikan cerita film 22 Menit dengan alur maju-mundur sebetulnya cukup menarik. Meskipun terkadang ada adegan yang membuat harus memastikan soal kecocokan waktu dengan adegan lainnya. Hal menarik pada akhirnya hanya dari sisi teknis dan bagaimana segala hal tentang aksi polisi bisa ditampilkan begitu detail. Tapi sisanya cukup luput dari konteks dan cerita yang lebih kuat lagi.

Berita terkait

Pemeran Film The Idea of You

8 jam lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

1 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

3 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

8 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

9 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

10 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

16 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

17 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

18 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

21 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya