Anggun C. Sasmi Tampil Beda di Majalah Prancis Technikart

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Minggu, 10 Juni 2018 17:35 WIB

Anggun C. Sasmi. Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta -Juara World Music Award, juri Asia’s Got Talent dan Goodwill Ambassador United Nations – Anggun C. Sasmi tampil di sampul edisi terbaru majalah Prancis yang sangat berpengaruh ‘Technikart’.

Di majalah tersebut, Anggun tampil dengan riasan lain dari biasanya, benar-benar tidak terduga. Anggun tampil dalam riasn urban berbeda dari tampilan biasanya dengan gaun glamor indah dari para perancang busana terbaik. "Mereka akan menemukan Anggun versi baru," menurut keterangan pers yang diterima Tempo, Ahad 10 Juni 2018.

Baca: Anggun Puji Raisa dan Isyana Punya Warna Suara Tersendiri

Di majalah profil dan kisah Anggun diulas sebanyak 6 halaman. Mereka berbicara tentang seorang artis, penulis lagu, dan produser yang berbakat yang mengalir dua budaya dalam dirinya. Pertama, sebagai seorang seniman kelahiran Indonesia, Anggun selalu menumbuhkan sebuah citra sebagai seorang wanita bebas dan yang secara cepat dikenal sebagai ‘Lady Rock’. Sedangkan, di level internasional sosoknya tercitrakan glamor dan elegan yang membuatnya mendapatkan julukan ‘Princess from Asia’ atau ‘Ratu dari Asia’.

Anggun C. Sasmi tampil di sampul majalah Perancis yang sangat berpengaruh ‘Technikart’ dalam tampilan urban yang benar-benar tidak terduga (Istimewa)

Advertising
Advertising

"Saya ingin memberi kejutan kepada para penggemar Internasional saya melalui sebuah sesi wawancara di mana saya mengungkap jati diri saya yang sebenarnya”, ujar Anggun. “Masyarakat Eropa melihat saya sangat berbeda dari pubik yang berada di Asia, saya ingin menceritakan kisah saya dengan cara yang lebih pribadi, saya sadari bahwa beberapa penggemar saya pasti akan terkejut, tetapi setelah 20 tahun berkarir Internasional, itu baik untuk mengejutkan mereka dan untuk berpikir di luar kotak."

Dalam artikelnya, Anggun C. Sasmi menceritakan tentang masa mudanya di Indonesia, tentang awal berkarier yang dimulai pada usia 9 tahun dan tentang perjuangannya untuk hak-hak asasi wanita, untuk isu seputar lingkungan dan yang terbaru tentang kesuksesan singlenya ‘What We Remember’ yang telah bertengger di tangga lagu Billboard Dance Charts di Amerika selama 16 minggu berturut-turut.

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya