Garap Film Bumi Manusia, Hanung Bramantyo Pernah Temui Pramoedya

Reporter

Antara

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 25 Mei 2018 06:33 WIB

Sutradara Hanung Bramantyo memantau proses syuting film Rudy Habibie dikawasan Kemang Jakarta, 24 Maret 2016. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Pengambilan gambar untuk film yang diadaptasi dari Bumi Manusia karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer dimulai pada Juli 2018. Lokasi syutingnya berada di studio alam Gamplong di Yogyakarta, Semarang dan Belanda.

"Bumi Manusia" diproduksi oleh Falcon Pictures, dengan Hanung Pramantyo duduk di bangku sutradara dan Salman Aristo sebagai penulis naskah.

Baca: Film Dilan Sukses, Produser Siapkan Daftar Judul Film Lainnya

Sejak beberapa tahun lalu, sudah terdengar selentingan beberapa nama sutradara yang berminat mewujudkan karya Pram ke layar lebar. Astuti Ananta Toer, putri ketiga Pram, membenarkan ada berbagai pihak yang ingin membeli hak untuk mewujudkan novel tersebut ke dalam bentuk film, termasuk orang dari luar Indonesia.

“Pertama pihak asing yang mau beli dengan nilai yang bagus, tapi kemudian Pram berpikir kenapa orang Indonesia tidak mau bikin film (dari novel) saya?,” tutur Astuti di Studio Alam Gamplong, Sleman, Yogyakarta, Kamis malam, 24 Mei 2018.

Astuti menambahkan ayahnya lebih membuka kesempatan untuk produser dari Tanah Air. Ketika ada beberapa produser Indonesia menyatakan keinginannya mengadaptasi Bumi Manusia, Pram menutup pintu kesepakatan dengan pihak dari luar Indonesia.

Advertising
Advertising

Sayangnya, kelanjutan proyek adaptasi Bumi Manusia di tangan produser Indonesia juga tak kunjung terwujud. Ini terjadi berkali-kali, kata Astuti. Dia menyambut baik adaptasi Bumi Manusia yang bisa dianggap sebagai pengakuan untuk apa yang telah dilakukan Pram selama ini, serta berharap filmnya akan memuaskan.

Bagi Hanung, kesempatan menyutradarai film yang diadaptasi dari novel favoritnya itu terasa seperti impian jadi kenyataan. "Saya pertama baca Bumi Manusia dari SMA, lalu baca saat kuliah," ujar Hanung. Keinginannya untuk menyutradarai film ini diutarakan langsung ketika dia mengunjungi Pram ke rumahnya. "Pram cuma ketawa," ungkap dia.

Sastrawan itu menjelaskan pada Hanung bahwa novel tersebut juga menarik minat sutradara Oliver Stone, tapi masih dipertimbangkan oleh Pram.

Menurut Hanung, kala itu Pram mengatakan, “Jadi mohon maaf kalau saya terkesan tidak mendukung seorang mahasiswa seperti bung karena saya adalah orang yang hidup dari menulis, jadi mohon bung bisa mengerti saya.”

Mimpinya kandas, tapi hanya sementara. Kemudian datang tawaran membuat film Bumi Manusia, di mana ia mengajak penulis naskah Salman Aristo untuk bergabung namun ditolak karena ia merasa belum siap. Proyek itu tidak berlanjut.

Sejak itu, Hanung terus menelurkan karya, termasuk film-film biopik tentang Ahmad Dahlan dalam Sang Pencerah, Soekarno sampai Kartini. Pada akhirnya, tawaran menghidupkan kisah Pram ke layar lebar kembali datang. Lagi-lagi Hanung meminta Salman Aristo untuk menulis naskah, kali ini permintaannya diterima.

“Barangkali dari perjalanan seperti itu saya dipertemukan kembali dengan Bumi Manusia,” ujar dia. “Mungkin kalau saat itu saya filmkan, Bumi Manusia akan jadi film period pertama yang saya bikin dan enggak akan maksimal karena saya masih belajar.”

"Bumi Manusia" berkisah tentang romansa Minke, pribumi revolusioner di zaman kolonial Belanda, dengan Annelies, gadis keturunan Belanda - Jawa. Ibu Annelies adalah seorang nyai bernama Nyai Ontosoroh.

"Bumi Manusia" adalah buku pertama dari Tetralogi Buru yang ditulis ketika Pram mendekam di pulau Buru. Pram menulis kisah ini di bekas kertas bungkusan semen sebelum akhirnya ditulis pada 1975.

Novel yang kisahnya berlatar belakang kebangkitan nasional antara 1890 - 1918 ini sempat dilarang beredar pada masa Orde Baru. Kini buku tersebut sudah dicetak dalam 43 bahasa di seluruh dunia.

“Bumi Manusia” juga sudah diadaptasi ke dalam bentuk pementasan teater berjudul “Bunga Penutup Abad” pada 2016 yang dimainkan oleh Reza Rahadian, Happy Salma dan Chelsea Islan.

Nama besar Pramoedya Ananta Toer juga terdengar hingga ke Eropa. Novel Bumi Manusia juga pernah dijadikan materi kuliah sastra di Universitas Queen Mary London.

Berita terkait

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

2 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Angkat Isu Pelecehan, Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop

10 hari lalu

Angkat Isu Pelecehan, Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop

Hanung Bramantyo sebelumnya bimbang hendak ditayangkan di mana film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa lantaran mengangkat isu sensitif.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

57 hari lalu

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?

Baca Selengkapnya

Film Horor Indonesia yang Tayang pada Januari 2024

8 Januari 2024

Film Horor Indonesia yang Tayang pada Januari 2024

Deretan film horor akan tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2024

Baca Selengkapnya

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Konsekuensi

3 Desember 2023

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Konsekuensi

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa berusaha mengaktualisasi hal-hal tabu dalam masyarakat kita, terutama kasus kasus pelecehan di pesantren.

Baca Selengkapnya

Hanung Bramantyo akan Remake Descendants of the Sun Jadi Film Layar Lebar

10 November 2023

Hanung Bramantyo akan Remake Descendants of the Sun Jadi Film Layar Lebar

Drama Korea terkenal Descendants of the Sun akan dibuat film versi Indonesia oleh sutradara Hanung Bramantyo.

Baca Selengkapnya

Zaskia Adya Mecca Koordinasi Donasi untuk Palestina, Bersyukur Bisa Kirim Bantuan

4 November 2023

Zaskia Adya Mecca Koordinasi Donasi untuk Palestina, Bersyukur Bisa Kirim Bantuan

Zaskia Adya Mecca bersama suaminya, Hanung Bramantyo menyaksikan pelepasan bantuan untuk Palestina yang dipimpin Presiden Jokowi, tadi pagi.

Baca Selengkapnya

Anak Zaskia Adya Mecca Alami Iritasi Telinga karena Terlalu Sering Pakai Earphone

11 Oktober 2023

Anak Zaskia Adya Mecca Alami Iritasi Telinga karena Terlalu Sering Pakai Earphone

Zaskia Adya Mecca merasa bersalah telah membiarkan anak remajanya menggunakan earphone terlalu sering selama ini.

Baca Selengkapnya

Putranya Sesak Napas karena Polusi Udara Jakarta, Zaskia Adya Mecca: Hanya Bisa Berharap kepada Allah

23 Agustus 2023

Putranya Sesak Napas karena Polusi Udara Jakarta, Zaskia Adya Mecca: Hanya Bisa Berharap kepada Allah

Zaskia Adya Mecca menyindir langkah pemerintah yang menerapkan work from home tapi tidak menangani masalah udara Jakarta yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya