Ketika Komik Indonesia Ditampilkan di Eropa

Senin, 7 Mei 2018 19:10 WIB

Pengunjung melihat komik dalam pameran retrospektif komik indie Indonesia 1995-2015 di Bentara Budaya Jakarta, 8 Mei 2015. Pameran tersebut terselanggara dari tanggal 8-16 Mei 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Gianyar - Cerita bergambar atau komik Indonesia berpotensi makin mendunia. "Dari tahun 1955 sampai tahun 1980-an, industri maupun tradisi komik modern di Indonesia sangat kuat," kata kurator komik Hikmat Darmawan saat berbincang dalam tajuk Europalia Road to Indonesiana di Bentara Budaya Bali, Minggu, 6 Mei 2018.

Baca: Komik Semakin Berkembang, Akan Ada Asosiasi Komik Indonesia

Hikmat merupakan kurator komik Europalia Indonesia. Europalia Arts Festival Indonesia telah berlangsung pada 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018. Perjalanan program itu tersebar di tujuh negara, yaitu Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Polandia, dan Austria.

Hikmat menceritakan salah satu komik dari Indonesia yang menarik minat pengunjung dalam ajang tersebut adalah Wayang Purwa karya Saleh Ardisoma. Menurut Hikmat, komik wayang cukup unggul. "Genre wayang sangat khas Indonesia di samping silat. Ini (komik wayang) paling mudah menarik perhatian," ujarnya.

Bagi Hikmat, komik wayang memiliki nilai eksotik juga pop karena ada unsur warna-warni dalam setiap gambar. "Logika superhero bisa masuk juga," tuturnya.

Advertising
Advertising

Indonesia menjadi negara tamu keempat dari Asia dalam ajang Europalia International Arts Festival. Sebelumnya, negara dari Asia yang menjadi tamu dalam festival bergengsi di Eropa itu adalah Cina, Jepang, dan India.

Kurator Komik Europalia Indonesia, Hikmat Darmawan, saat berbincang di Bentara Budaya Bali, Minggu, 6 Mei 2018. (TEMPO/BRAM SETIAWAN)

Europalia International Arts Festival berada di bawah naungan Kerajaan Belgia dan dimulai pada 1969. Acara tersebut diadakan setiap dua tahun. Selama 104 hari, Europalia Arts Festival Indonesia dihadiri 600 ribu pengunjung. "Ini kelanjutan pengenalan Indonesia ke dalam peta komik dunia melalui pintu Eropa," kata Hikmat.

Europalia Arts Festival Indonesia menghadirkan 316 seniman dari Indonesia. Para seniman dari berbagai bidang itu masing-masing di antaranya menampilkan 247 program yang terdiri atas empat pilar, yaitu warisan (heritage), kontemporer (contemporary), kreasi (creations), dan pertukaran (exchange). Europalia Arts Festival Indonesia menjadi semacam dialog antar-kesenian dan budaya.

Hikmat mengamati budaya komik di Eropa yang berkembang adalah Belgia, Prancis, dan Belanda. Di luar Eropa, komik Jepang dan Amerika Serikat juga sangat dikenal di kancah internasional. Adapun komik di Indonesia, menurut dia, bagaikan raksasa yang tidak kelihatan

"Tradisi dan sejarah komik modern yang sangat kuat dan besar, tapi Indonesia sendiri tidak merasa bahwa (komik) kita pernah raksasa," ujarnya.

Hikmat menjelaskan, komik sebagai produk budaya memiliki kekhasan untuk massal. Karena itu, kata dia, agar komik bisa makin dikenal dalam masyarakat diperlukan penyangga berupa industri. "Komik itu memiliki watak kebudayaan, tapi mengemban misi pasar juga," ucapnya.

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

4 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

5 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

15 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

15 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

16 hari lalu

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

18 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya