Penampilan Slank saat peresmian seni instalasi "Patung Menembus Batas" di RPTRA dan RTH Kalijodo, Jakarta, 3 Oktober 2017. Terdapat 14 patung plat baja dengan tebal 2 cm dan berat 700 kg yang terpasang dalam seni instalasi tersebut. Tempo/Ilham Fikri
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pergantian akhir tahun, grup band Slank meluncurkan bisnis minuman kopi yang dilabeli dengan nama Slankopi. Langkah ini sekaligus menjadi kontribusi Slank untuk membuka lapangan kerja.
"Insyaallah bisa membuka lapangan pekerjaan. Mending minum kopi dari pada ngopi karya orang," ujar Kaka, vokalis Slank, di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Desember 2017.
Kaka melanjutkan, melalui bisnis ini Slank ingin memompa jiwa entrepeneur penggemarnya. Disamping misi lain mereka untuk memakmurkan para petani kopi di Indonesia.
"Slank musisi tapi kami berniat besar sama sosial. Semoga bisnis ini menjadi sosial bisnis. Ayo kita bisnis kopi biar impact-nya ke petani. Orang yang lagi mentok sama hidupnya bisa bedagang dari sini," paparnya.
Memadukan dua jenis kopi yakni Gayo dan Wonosobo, Bimbim memastikan produk yang ditawarkan memiliki mutu terbaik. Bahkan para personel Slank ikut menentukan kopi yang dipilih.
"Hunting secara langsung enggak, tapi taste-nya tetap kita yang coba. Kita mau eksplorasi kopi daerah lain lagi," ucap Bimbim, penggebuk drum Slank.
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
13 Februari 2024
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
Rombongan Ganjar dan Slank tiba di TBRS sekitar pukul 13.45. Lagu pertama yang dinyanyikan Slank yaitu Seperti Para Koruptor Kemudian disusul Hamburger, Ku Tak Bisa, dan Kamu Harus Pulang