Jakarta Biennale 2017: Dari Makan Mawar Hingga Musik Gergaji

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Aisha Shaidra

Minggu, 5 November 2017 20:24 WIB

Dua seniman Irak melakukan aksi seni performan di gudang sarinah ekosistem. (DIAN YLIASTUTI)

TEMPO.CO, Jakarta -Helatan Jakarta Biennale 2017 mulai digelar di Gudang Sarinah Ekosistem pada Sabtu, 4 November 2017. Sejumlah aksi performan dan pertunjukan juga digelar pada malam pertama hingga beberapa hari ke depan.

“Kami membagi tiga program dalam Jakarta Biennale 2017 ini, unjuk karya, retrospeksi dan performan,” ujar Direktur Artistik Jakarta Biennale Melati Suryodarmo di sela-sela tur untuk jurnalis dalam pembukaan acara ini.

Seperti kemarin, Abdi Karya menggelar performan membuat semacam boneka dari kain sarung. Boneka-boneka ini ditata di panggung lalu dimasukkan dalam buntalan serupa kain yang digantung untuk meninabobokkan bayi.

Sebelumnya seniman asal Singapura Jason Lim tampak membuat karyanya dari tanah liat. Dia memperagakan bagaimana ia menyusun karyanya dengan bahan baku tanah liat seberat tiga ton. Ia berkarya di area bujur sangkar yang seluruhnya ditutup tanah liat.

Aksi performan lainnya yakni dua seniman Irak yakni Ali Al Fatlawi dan Wathiq al Ameri . Keduanya tampil cukup unik. Mereka menata beberapa mawar di sekeliling mereka, kemudian salah satu dari mereka tetap memegang buket mawar dan memakan sedikit demi sedikit kelopak mawar. Sementara yang lain memakai helm tentara dan memegang sepotong tulang sapi. Ia meraup arang dan menaburnya di helm tentara dan memukulkan tulang itu ke helmnya.

Advertising
Advertising

Ia melakukannya berulang-ulang. Keduanya lalu menyejajarkan seikat mawar dan tulang sejenak, lalu kembali ke aktifitas masing-masing. Makan mawar dan memukulkan tulang ke helm. Mereka beraksi dalam karya berjudul Vanishing Borders, or let’s talk about the situation in Iraq.

Di bagian lain beraksi pula sekelompok laki-laki yang menciptakan bebunyian, musik dari gong dan gergaji besi besar yang biasa dipakai untuk memotong pohon. Mereka unjuk penampilan dari karya almarhum I Wayan Sadra yang menciptakan aneka bebunyian dari apa pun. Kali ini salah seorang lelaki menyeret gong besar dalam gerakan melingkar, sementara yang lain menggesek gergaji besi dengan gesekan yang biasa dipakai untuk menggesek rebab pada gamelan.

Selain para penampil di atas, panitia Jakarta Biennale 2017 akan menggelar aksi performan dari beberapa seniman dalam delapan hari mendatang. Mereka yang akan tampil antara lain Abdi Karya, Ali Al Fatlawi dan Wathiq al Ameri, Jason Lim, Aliansyah Chaniago, Nikhil Copra, Alastari Maclennan, Otty Widasari, PM Toh, Darlene Litaay, Pawel Althamer, David Gheron Tetriakoff, Marintan Sirait,Pinaree Sanpitak.

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

42 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya