Menonton 'Nyat', Menyaksikan Krisis Air di Pulau Dewata  

Reporter

Minggu, 23 Oktober 2016 13:45 WIB

Direktur Denpasar Film Festival (DFF) Agung Bawantara (tengah) saat diskusi filmnya berjudul Nyat dalam acara Mabesikan Festival: Art for Social Change di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, 22 Oktober 2016. Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah seniman dan aktivis di Bali terlibat dalam Mabesikan Festival: Art for Social Change di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu, 22 Oktober 2016. Festival kumpulan pameran seni, pertunjukan musik, lokakarya kreatif, serta nonton dan diskusi film yang diadakan lembaga nirlaba Search for Commond Ground (SEARCH) ini, mencoba memfasilitasi kolaborasi berbagai pihak untuk memahami isu sosial lewat pendekatan seni.

Ada beragam isu sosial yang menjadi perhatian, di antaranya konflik lahan, sumber daya, kekerasan berbasis gender, dan inklusivitas sosial. Salah satunya, film berjudul Nyat karya Direktur Denpasar Film Festival (DFF) Agung Bawantara yang menyuguhkan krisis air di Bali.

Usai pemutaran film, Agung menjelaskan, film dokumenter berdurasi selama 30 menit itu disajikan persis seperti karya jurnalistik. "Jadi, kami seperti wartawan yang memaparkan secara cover both side, tinggal penonton yang memberi penilaian," ujarnya di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu, 22 Oktober 2016.

Ia menambahkan, penyajian tersebut dinilai cukup tepat untuk memaparkan persoalan krisis air yang besar. "Sebenarnya, film ini sekaligus riset karena proses pembuatannya lebih dari satu tahun," tuturnya.

Agung mengatakan sesungguhnya krisis air adalah isu global. Adapun penggunaan kata “nyat” sebagai judul adalah untuk menunjukkan sisi lokalitas pembuatan film, yaitu di Bali. "Nyat dalam bahasa Bali artinya surut. Nah, medium Bali itu sekalian jadi warning yang langsung menyasar ke persoalan," ujarnya.

Menurut Agung, yang menjadi persoalan besar mengenai krisis air di Bali adalah kekuasaan industri pariwisata yang semakin gencar menyedot air untuk kepentingan privatisasi. Sedangkan, kata dia, air adalah bagian dari ritual-ritual keagamaan di Bali yang seharusnya bisa dinikmati seluruh masyarakatnya.

"Setiap hari, kita membeli air yang kita rawat sendiri. Orang Bali merawat air dengan upacara. Ada perusahaan besar datang menyedot saja. Sumbernya diambil dari milik negara dan kita beli dengan harga yang relatif mahal. Banyak kepentingan politis dan ekonomis," ucapnya.

Agung menuturkan, Nyat belum mencakup semua daerah di Bali, termasuk Nusa Penida. Rencananya, ia akan merevisi film tersebut. "Kami melihat ada beberapa strategi cara penyampaian film ini, yaitu dua versi, besar dan pendek. Misalnya, untuk SMA atau warga desa. Jadi kami akan dalami sembari memperhalus versi panjangnya," ujarnya.

Fatima Gita Elhasni, salah satu penonton mengatakan film Nyat menginspirasi dirinya yang juga menggeluti ekstrakurikuler jurnalistik di sekolah. "Angle yang bagus. Saya jadi lebih belajar bagaimana cara menusuk (kritik) yang halus," kata siswi kelas tiga SMA 3 Denpasar itu.

Adapun Bob Situmorang, penonton lain, menilai film ini disajikan cukup menarik. "Menarik juga pasti membosankan karena sudah tertusuk (masalah krisis air) duluan. Ini kritik untuk kita semua," tuturnya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

2 hari lalu

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.

Baca Selengkapnya

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

2 hari lalu

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.

Baca Selengkapnya

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

2 hari lalu

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.

Baca Selengkapnya

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

2 hari lalu

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

4 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

5 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

7 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

12 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

13 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

14 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya