TEMPO.CO, Bandung - Dewan juri Festival Film Jawa Barat 2015 menetapkan film pendek berjudul Lembar Jawaban Kita sebagai sinema terbaik. Film ini mengisahkan tentang kecurangan ujian nasional yang terjadi di sebuah kelas sekolah dasar.
Film garapan Traffic Light Picture dari Bandung itu besutan Sofyana Ali Bindiar, yang juga meraih penghargaan sutradara terbaik. Penghargaan itu diberikan di Gedung Merdeka, Bandung, pada Sabtu malam, 28 November 2015.
Film tersebut menceritakan seorang anak bernama Ali. Saat mengikuti ujian nasional di tingkat sekolah dasar, ia harus melakoni tes mental yang mengukur kejujurannya. Selesai menjawab soal, ia mendapat sepotong kertas berisi kunci jawaban yang beredar dari meja ke meja.
Kertas kunci jawaban itu sempat berhenti sejenak di mejanya. Ali menindihnya dengan lembar soal lalu keluar ruangan ketika kawan di belakangnya meminta potongan kertas lecek itu. Guru pengawas yang menemukan kunci jawaban di bawah soal ujian Ali melanjutkan peredarannya di kelas.
Anggota Panitia Pelaksana Festival Film Jawa Barat 2015, Edi Soes, menuturkan acara berhadiah total Rp 242,5 juta tersebut juga memilih sutradara, cerita, juru kamera, dan poster film terbaik. Cerita film terbaik diraih Teater Gerak Production dengan film berjudul Divergen. Ade Losmojos terpilih sebagai juru kamera terbaik pada film Ketika Angin Bicara pada Awan. Sutradara terbaik disandang Sofyana Ali Bindiar. Sedangkan poster film terbaik diraih tim pembuat film berjudul Gadget.
Direktur Program Festival Aria Kusumadewa mengatakan film kiriman yang masuk ke panitia sebanyak 251, tapi hanya 237 film yang lolos karena data formulirnya lengkap. Ia mengaku takjub dengan minat peserta karena pendaftaran hanya dibuka tiga pekan. “Menurut saya, embrio film nasional itu ada di Jawa Barat. Dari pengalaman saya bikin festival (film indie), belum pernah ada yang seperti ini,” ujarnya.
