Instalasi Bambu Seniman Indonesia Buat Kagum Warga Frankfurt

Reporter

Sabtu, 10 Oktober 2015 19:15 WIB

Pameran seni instalasi bambu karya Joko Avianto di Frankfurt. TEMPO/Seno Joko

TEMPO.CO, Frankfurt - Lonceng gereja berdentang terdengar di kawasan Romerberg, Frankfurt. Kawasan yang telah ada sejak zaman imperium Romawi dan penuh bangunan tua-tua itu selalu dipenuhi turis. Para wisatawan biasanya berkumpul di plaza di depan gereja Altai Nikolai Kirche (Protestan Paris Chuch) di sekitar air mancur dewi kedilan yang kedua tangannya membawa pedang dan neraca.

Tapi ada pemandangan agak lain di kawasan plaza Romersberg bulan-bulan ini. Di kafe Frankfurter Kunstverein, letaknya tak jauh dari Museum Schirn Kunsthalle Frankfurt dan juga Katedral Frankfurt yang megah, pengunjung dapat melihat sebuah instalasi bambu yang memikat. Bambu-bambu itu menutupi hampir separuh sisi muka kafe kecuali pintu masuk dan jendela-jendelanya.

Yang membuat orang terperangah bambu-bambu itu penampilannya bisa sedemikian plastis. Plintir memelintir. Siapa saja yang lalu lalang di depan kafe tersebut pasti berhenti dan memotret. Itulah karya perupa Joko Avianto, berjudul Big Tree.

Joko membawa 1525 bambu dari Jawa barat. Di Frankfurt bambu-bambu tersebut ia permak sedemikian rupa sehingga menyerupai empat naungan pohon beringin yang besar. Ia dikenal memiliki teknik sendiri untuk memecah bagian dalam bambu agar bambu kemudian seperti halnya karet bisa lentur dan bisa dibuat belit membelit, gulung menggulung, plintir memelintir.

Karya Joko bagian dari pameran Roots: Indonesian Contemporary Art di Frankfurter Kunstverein. Di dalam galeri kita bisa menyaksikan mural dari Eko Nugroho dan karya Jompet (Yogyakarta) dan Tromarama(Bandung) . Pameran ini dikuratori Franziska Nori dan Asikin Hasan. Dan kerjasama Galeri Nasional Jakarta dan Frankfurter Kunstverein.

Eko Nugroho menggambari dinding-dinding yang menghubungkan lantai satu dan dua. Seperti biasa mural Eko berupa sosok-sosok antara astronot dan makhluk antah berantah tapi ada celetukan-celutakan politik.Nicht politisch sondern schicksal tulisnya di dinding. Sementara Jompet menyajikan karya instalasi gantungan-gantungan 15 sosok kepala yang mengenakan sarung kepala intifadah dari kaos-kaos pop. Lalu ada gantungan setang-setang sepeda motor.

Jompet ingin menggambarkan pawai-pawai jalanan dari kelompok keagamaan tertentu yang seringmembawa atribut-atribut. Sebuah toa dipasang. Dari toa itu keluar bunyi klakson, suara orang menyeru-nyeru. Lampu pada setang sepeda secara otomatis menyala sendiri, dan terdengar suara menderum-derum.

Kelompok Tromarama menampilkan Break a Leg. Mereka menggelantungkan ratusan handuk leher putih yang murah yang diproduksi masal di Cina. Mereka membeli handuk-handuk itu di Cina. Merknya: Good Morning. Mereka ingin merefleksikan soal globalisasi di Asia. Bagaimana handuk-handuk murah dari Cina itu bisa dijual ke seluruh penjuru Asia. Sampai juga masuk ke toko-toko kelontong kita dan melingkar di leher kernet-kernet mikrolet .Di tiap handuk itu dibordir sesosok laki-laki berlari. Pada sebuah layar, laki-laki itu dihidupkan secara digital. Ia berlari terus menerus tiada henti.

Di Frankfurter Kunstverein, pada 15 Oktober nanti akan ada diskusi yang melibatkan semua perupa, kurator juga Amanda Rrath, profesor dari jurusan sejarah seni Universitas Goethe, Frankfurt . Pada 18 Oktober ,akan ada ceramah bertema Bambu dalam Botani dan Seni oleh ahli botani Dr Ulrike Brunke. Sebelumnya menjelang acara pembukaan , pada 25 September lalu Dr Ulrike Brunke juga menjadi guide penonton ke tempat penanaman bambu di Palmengarten Frankfurt. Dan lonceng Katedral Frankfurt pun berdentang. Empat pohon besar dari bambu yang dibuat Joko Avianto berdiri kokoh, akar-akarnya seolah tertanam kuat di kawasan katedral.

SENO JOKO SUYONO (FRANKFURT)

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

4 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

8 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

54 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya