Salim Kancil Dibunuh, Kenapa Ashanty ke Lumajang?

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 5 Oktober 2015 15:50 WIB

Anang Hermansyah dan Ashanty usai menjenguk putra bungsu Ahmad Dhani, AQJ atau Dul yang dirawat di RS Pondok Indah, Jakarta, (8/9). TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR, Anang Hermansyah, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur menutup tambang pasir di Kabupaten Lumajang. Tambang pasir ini telah memicu terjadinya pembunuhan keji terhadap aktivis lingkungan, Salim Kancil, di sana.

"Harus ada moratorium terhadap tambang pasir besi di Kabupaten Lumajang," ujar Anang di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.

Anggota Dewan dari daerah pemilihan Lumajang dan Jember itu, Sabtu pekan lalu, menjenguk Tosan, korban kekerasan lainnya dari kasus tambang pasir. Anang menjenguk Tosan, didampingi istrinya, Ashanty.

Setelah menjenguk, Anang menyatakan pendapatnya mengenai tragedi tersebut kepada wartawan. Anang mengatakan, sebelum peristiwa kekerasan menimpa Salim Kancil dan Tosan, dua warga Pasirian ini telah mengantongi dokumen perjanjian untuk menghentikan tambang pasir besi di sana.

"Namun, dalam kenyataannya, praktek tambang pasir besi masih jalan sehingga terjadi peristiwa kemarin itu," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR, Taufiqul Hadi, datang ke Lumajang juga untuk mencari kejelasan soal pembunuhan Salim Kancil. Menurut dia, pemerintah dan aparat keamanan Kabupaten Lumajang mengabaikan aduan warga yang menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian.

Pengabaian itu, kata Taufiqul, akhirnya memicu penganiayaan yang mengakibatkan Salim Kancil tewas dan Tosan kritis. “Negara terbukti tidak hadir saat warga membutuhkan perlindungan,” ujarnya setelah tim Komisi III DPR mengunjungi Desa Selok Awar-awar, pada Jumat, 2 Oktober 2015.

Menurut Taufiqul, Polres Lumajang tak menindaklanjuti laporan enam warga pada 11 September 2015, yang diancam dibunuh oleh kelompok Kepala Desa Selok Awar-awar Hariyono. Hingga akhirnya peristiwa pembunuhan itu pun terjadi pada Sabtu pagi, 26 September 2015.

Polres Lumajang mengelak saat dituding. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lumajang Ajun Komisaris Heri Sugiyono mengatakan sudah memeriksa Tosan setelah menerima ancaman dari kelompok Kepala Desa Hariyono.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap Tosan," kata Heri, Jumat, 2 Oktober 2015. Dia juga menghimpun kesaksian dari tetangga korban. "Tidak ada yang berani memberikan kesaksian," ujarnya.

ANTARA | IKA NINGTYAS

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

8 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

19 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

8 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

10 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

13 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

16 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya