Membaca Arus Baru Film Asia

Reporter

Minggu, 30 Agustus 2015 04:04 WIB

lavenderbluemedia.com

TEMPO.CO , Makassar: Siti, perempuan 24 tahun, harus menanggung seluruh beban keluarganya, setelah suaminya, Bagus, kecelakaan saat melaut. Tak hanya mengurusi suaminya yang lumpuh, Siti juga harus mengurusi putranya Bagas dan mertuanya Darmi.

Keluarga ini makin terjepit karena kapal Bagus yang baru dibeli dan hilang dalam kecelakaan tersebut dibeli dengan berutang. Siti harus berjuang seorang diri, bekerja siang dan malam. Pada siang hari, Siti berjualan peyek jingking di Parangtritis. Malamnya, ia bekerja sambilan sebagai pemandu karaoke.

Bekerja sebagai pemandu karaoke membuat Bagus tidak mau bicara lagi dengan istrinya. Keadaan ini membuat Siti frustrasi. Kehidupan malam mengantar Siti berkenalan dengan seorang polisi bernama Gatot. Gatot menyukai Siti dan ingin menikahinya. Siti dalam kebimbangan. Tekanan hidup membuat Siti harus memilih untuk kebahagiaan dirinya.

Begitulah kisah Siti diceritakan selama 91 menit oleh sutradara Eddie Cahyono. Film berjudul Siti ini menjadi salah satu film yang diputar dalam ajang SEAscreen Academy edisi #4. Selain menonton film lalu mendiskusikannya, kegiatan selama tiga hari pada akhir Agustus yang digelar di Rumata’ Artspace ini juga menghadirkan program seminar dan workshop “Membaca Arus Baru Sinema Asia”.

Juga diputar film Lelaki Harapan Dunia karya Liew Seng Tat pada Jumat malam. Film berdurasi 93 menit ini mengisahkan tentang sebuah kepercayaan dan legenda di Malaysia tentang “orang minyak” yang merujuk pada hantu dengan penampakan berupa sosok berlumuran minyak. Tak sekadar menonton, pengunjung yang datang juga bisa berdiskusi langsung dengan para sutradaranya.

Lelaki Harapan Dunia karya Liew Seng Tat dari Malaysia, sebuah cerita yang sangat relevan dan mirip dengan tradisi kita, yakni tentang tradisi perpindahan rumah dengan mengangkat rumah tersebut.
<!--more-->
Dua film ini dipilih, kata sutradara Riri Riza, karena karakter kedua film ini sangat lokal dalam gagasan cerita. “Cerita, pengambilan gambar, dan karakter etnis muncul sangat kuat,” katanya.

Menurut Riri, film Asia saat ini memang memiliki lokalitas yang kuat. Hal ini bisa dilihat dari film Liew Seng Tat (Malaysia), Teng Mangansakan (Filipina), Ifa Isfansyah, dan Eddie (Indonesia). Berbeda dengan generasi Eric Khoo (Singapura) atau Tsai Ming Liang (Malaysia) yang kebanyakan membawa tema sangat urban.

Berbicara soal arus baru sinema Asia, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan Riri 3-5 tahun terakhir ini, film-film Asia memiliki beberapa karakter, yakni sangat global dalam jaringan pendanaan dan pembentukan gagasan tema.

Film-film ini juga universal, dalam artian jarang sekali film-film Asia yang menarik hanya didanai oleh sumber dana lokal. Sebab, proses ini cukup panjang, dari perumusan tema dan ide cerita serta penggarapan yang membutuhkan proses terbuka.

IRMAWATI

Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

1 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

2 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

3 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

9 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

11 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

12 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

15 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

16 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

18 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

18 hari lalu

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya