Aksi Taylor Swift saat tampil di panggung utama BBC Radio 1's Big Weekend di Earlham Park, Norwich, Inggris, 24 Mei 2015. Brian Rasic/WireImage
TEMPO.CO, London - Seorang fotografer bernama Jason Sheldon melayangkan surat terbuka kepada penyanyi Taylor Swift. Dalam suratnya, Jason mengkritik tindakan Taylor yang dinilainya tidak adil.
Surat terbuka itu ditulis Jason hanya selang sehari setelah pelantun lagu Shake It Off ini melayangkan surat protes kepada raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple. Taylor menyayangkan Apple tidak membayar royalti bagi musikus yang albumnya ditawarkan di layanan Apple Music versi trial atau percobaan selama tiga bulan.
Jason mengapresiasi Taylor yang mau memperjuangkan hak para pekerja kreatif dan melawan para pengusaha yang memiliki banyak kekuasaan untuk membuat atau justru menghancurkan karier seseorang.
Jason juga melampirkan sebuah salinan kontrak kerja para fotografer freeelance saat mengambil gambar Taylor pada pertunjukannya. Dalam kontrak itu tertulis bahwa foto hasil karya para fotografer hanya boleh digunakan sekali dan setelah itu akan menjadi hak milik Taylor Swift. "Apa bedanya Anda (Taylor) dengan Apple?" kata Jason.
Jason mengatakan akan mendukung Taylor Swift yang tidak mau dieksploitasi. "Tapi bagaimana memastikan Anda tidak melakukan taktik eksploitasi yang sama kepada orang lain?" kata Jason.
Fotografer itu terus mengkritik penyanyi 25 tahun ini karena telah menggunakan Jason dan fotografer lain untuk melakukan marketing pemasaran secara gratis. "Fotografer juga memerlukan nafkah untuk hidup. Seperti yang dilakukan Apple, Anda bisa membayar untuk karya kami, dan jangan pernah memaksa kami memberikan karya kami untuk Anda, serta melarang kami menerbitkannya lebih dari sekali," katanya.
Jason mengatakan Taylor masih bisa mengubah kebijakan penerbitan foto itu. "Tolong jangan paksa kami menjadi materi marketing pemasaran gratis Anda," katanya.
Sebelumnya, layangan protes Taylor kepada Apple berbuah manis. Apple memastikan bakal membayarkan royalti bagi musikus yang albumnya ditawarkan di layanan Apple Music versi trial atau percobaan. "#AppleMusic akan membayar musikus yang karyanya ditawarkan lewat streaming, termasuk selama periode trial," kata Senior Vice President Apple Eddy Cue melalui akun Twitter @cue, Senin 22 Juni 2015.