TEMPO.CO, Surabaya-Seniman seni ludruk Surabaya, Sidik Wibisono, meninggal di rumahnya, Jalan Ploso Gang IX Nomor 20 A Surabaya, Rabu, 27 Mei 2015 sekitar pukul 13.00. Sidik meninggal dalam usia 73 tahun setelah sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit Dokter Soewandhi Surabaya selama enam hari. “Bapak saya menderita sakit jantung koroner sejak beberapa tahun terakhir ini,” kata anak sulung Sidik, Eko Suryanto Wibisono, saat ditemui di rumah duka.
Menurut Eko, di mata anak-anaknya ayahnya adalah sosok pahlawan. Sebab semasa hidup Sidik berjuang keras membesarkan lima anaknya hingga semuanya meraih gelar sarjana. “Bapak adalah pahlawan bagi kami. Beliau selalu menekankan pentingnya pendidikan kepada kami,” tutur alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu.
Kenangan anak-anaknya yang masih melekat terhadap almarhum, kata Eko, ialah kidungan-kidungan yang rata-rata sarat pesan kehidupan. Pesan-pesan itu selalu diajarkan kepada anak-anaknya bila ada pertemuan keluarga. “Pasti kalau ada reuni keluarga Bapak mengajari kami ngidung,” kata dia.
Sidik meninggalkan lima anak dari perkawinan dengan istri pertamanya yang telah mendahului meninggal, Surya Dewi. Mereka adalah Eko Suryanto Wibisono, Dwi Agus Sugiono, Mery Triana Dewi, Vivi Rosiana dan Yeni Erwati Dewi. Anak-anak Sidik telah berkeluarga dan hidup terpisah-pisah.
Seniman ludruk seangkatan Sidik, Kartolo, turut merasa kehilangan dengan kepergian Sidik. Menurut Kartolo semangat pantang menyerah menjadi inspirasi yang patut ditiru dari sosok Sidik. Bahkan berkat Sidik pula, kata Kartolo, ludruk masih bergema di seluruh nusantara hingga kini. “Beliau sering mewarnai lawakan kami saat kami kehabisan bahan ketika tampil,” kata Kartolo.
Kartolo menceritakan, awal mula terjun ke dunia seni ludruk Sidik merintis berdirinya grup Tri Sakti Surabaya pada 1969. Tri Sakti Surabaya saat itu paling terkenal di Surabaya. Hampir setiap hari grup itu main di Taman Hiburan Rakyat Surabaya. “Setiap malam Cak Sidik naik turun panggung untuk menghibur penonton,” ujar Kartolo.
Sidik juga pernah membentuk grup ludruk Sidik Cs. Boleh dibilang dari Sidik Cs-lah nama Sidik makin melambung. Selain siaran rutin di radio pada akhir 80-an, Sidik Cs juga pernah merambah dapur rekaman dan menghasilkan enam kaset. Sidik juga beberapa kali berkolaborasi dengan Kartolo dalam rekaman lawakan. Salah satu kasetnya yang terkenal berjudul Mantu Ula Sawa.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terkait
Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi
2 hari lalu
Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
2 Maret 2024
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota
14 November 2023
Wali Kota Eri Cahyadi memastikan setiap taman memiliki tiga manfaat.
Baca SelengkapnyaDongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi
9 November 2023
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, IPM Kota Pahlawan pada tahun 2022 mencapai angka 82,74. Angka ini meningkat 0,43 poin dibandingkan IPM Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai 82,31.
Baca SelengkapnyaSemarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan
26 Oktober 2023
Piala Dunia U-17 akan berlangsung mulai 10 November 2023, dengan laga pembuka digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca Selengkapnya